Ini flashback yha😂
Plak!
Soonyoung bisa merasakan tamparan halus di pipinya. Tidak ada air mata yang keluar satu tetes pun. Matanya memerah menahan kesal. Dia menggigit bibirnya kuat-kuat.
Ayahnya hendak menamparnya lagi. Namun itu terhenti ketika Soonyoung hampir mengeluarkan air matanya, meskipun ia belum mengeluarkannya. Laki-laki sipit itu menggenggam ujung bajunya dan kembali menyesali apa yang sudah ia perbuat.
"Mulai sekarang, papa sita mobil kamu!"
Ini mungkin cara yang cukup bagus. Mengingat Soonyoung dengan lancangnya mencuri kunci mobil yang menjadi hadiah ulang tahunnya yang ke 19. Dia hanya terlalu senang ketika mendapatkan hadiah dari ayahnya.
Siapa yang tidak senang saat orang tuamu memberikan hadiah yang sangat kau impikan?
Dan Soonyoung mendapatkannya sekarang. Sebuah mobil sport keluaran terbaru dan Soonyoung sangat menyukainya. Sebenarnya ia belum boleh mengendarai mobil itu, tapi rasa keingintahuannya yang tinggi membuatnya nekad dengan menjalankan mobil baru itu jalan raya. Tanpa sim, dan tanpa pengalaman mengemudi.
"Kamu liat apa yang kamu perbuat? Kamu udah ngambil nyawa orang lain, Soon."
Inilah akibatnya. Menabrak mobil lain dan membuat penumpang di mobil yang ditabraknya langsung tewas. Namun, ini bukan salah Soonyoung sepenuhnya. Mobil di hadapannya itu menerobos lampu merah yang dimana Soonyoung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dari arah samping.
Dan kecelakaan pun tidak dapat dihindari.
Soonyoung baik-baik saja, tanpa cedera serius dan bahkan ia turun dari mobilnya dengan badan yang tegap. Berbeda dengan kedua penumpang di mobil yang ditabraknya. Seorang laki-laki yang mengalami kritis dan seorang perempuan yang tewas di tempat.
Dan sekarang, Soonyoung sedang berada di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan terhadap tubuhnya.
Di hadapannya masih terdapat sang ayah yang memerah akibat amarah. Dia mengepalkan tangannya hendak memukul Soonyoung. Namun, terhenti ketika Soonyoung sudah mengeluarkan air matanya.
Tangan pria paruh baya itu menunjuk seorang anak perempuan yang sedang memeluk bonekanya. Duduk dengan tenang bersama sang nenek dan wajah polosnya tampak datar, dia masih tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi.
"Kamu liat dia, Soon? Kamu liat?" Ayahnya masih menunjuk anak perempuan tersebut. "Dia adalah anak dari orang yang kamu tabrak. Dia yatim piatu. Tolong kamu garis bawahi, dia yatim piatu sekarang!"
Soonyoung mengarahkan pandangannya pada gadis kecil itu. Pemuda 19 tahun itu menatapnya dengan wajah penuh penyesalan. Dia menyalahkan dirinya sendiri. Karena sudah merenggut kebahagiaan gadis kecil itu yang masih membutuhkan kehadiran kedua orang tuanya.
"Aku nggak sepenuhnya salah, pa."
"Oke, papa percaya kamu nggak bersalah sepenuhnya. Tapi, papa khawatir sama kondisi anak perempuan itu."
Hati Soonyoung teriris ketika melihat tawa polos yang keluar dari bibir gadis kecil itu. Ini memang bukan salah Soonyoung sepenuhnya. Namun tetap saja, dia sudah mengambil dua malaikat untuk gadis kecil tersebut.
Dia berjalan mendekat si gadis kecil itu. Mengabaikan ucapan ayahnya dan masih terus melangkahkan kakinya untuk mendekat. Matanya menatap lurus dan air matanya terus mengalir.
"Hanna harus janji sama nenek, kalo Hanna bakal jadi anak yang pinter."
Hanna.
Hati Soonyoung kembali teriris ketika gadis kecil bernama Hanna itu mengangguk dengan kuat. Senyumnya terpampang jelas tanpa beban. Soonyoung semakin merasa bersalah ketika Hanna masih belum terlalu paham kondisi yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciao Soonyoung [✔]
Фанфик[ 2nd Ciao Seventeen Series ] Kwon Soonyoung, duda beranak satu berusia 29 tahun, yang bekerja sebagai seorang pemimpin perusahaan di suatu perusahaan terkenal di Seoul. Hari-harinya hanya dihabiskan bersama putri tercinta, Kwon Soonkyung. Hingga ak...