"Beneran, pa? Kak Hanna bener mau jagain aku?" Soonkyung melonjak kegirangan begitu Soonyoung mengatakan bahwa Hanna akan mulai bekerja dengannya sebagai pengasuh dari Soonkyung mulai hari ini.
Soonyoung menawarkan Hanna untuk bekerja dengannya sebagai pengasuh Soonkyung. Karena kebetulan, Soonyoung memang membutuhkan seorang pengasuh untuk anak gadisnya.
Karena biasanya, Soonkyung akan selalu dititipkan di tempat penitipan anak selama Soonyoung bekerja. Dan Soonyoung akan menjemput Soonkyung sehabis ia pulang dari kantor.
Namun, sekarang sudah ada Hanna. Tetangga barunya yang baru saja ia kenal dalam semalam dan mereka sudah menjalin hubungan yang lumayan dekat. Dan bahkan, Soonkyung sendiri sangat menyukai gadis itu. Jadi, Soonyoung tidak perlu khawatir tentang laporan jika Soonkyung sering merusuh di tempat penitipan anak.
Sebagai majikan dan pengurus rumah tangga. Itulah status mereka.
Soonyoung langsung tersenyum lebar hingga menghilangkan matanya. "Iya, kamu bakal terus main sama kak Hanna mulai sekarang."
Soonyoung benar-benar merasa bahagia begitu melihat senyum gadis kecilnya. Tak lupa, pelukan hangat disertai kecupan kecil kini mampir di pipi tembam Soonkyung, warisan dari pipi Soonyoung yang juga tembam.
Hari ini, Soonyoung membantu anaknya untuk membereskan peralatan sekolahnya. Saat pagi buta tadi, Soonkyung pulang ke rumahnya diantar Hanna yang menunjukkan wajah bantalnya.
Soonyoung jadi sedikit tertegun.
Soonkyung kini mulai memasuki kamar mandi ketika Soonyoung bilang akan segera menyiapkan sarapan untuk mereka. Hari ini, dia harus membuat Soonkyung untuk bisa mandi sendiri. Agar tidak terlalu merepotkan Hanna karena gadis itu juga akan menjadi pengurus rumah tangga di rumah Soonyoung.
"PAPA, SABUNNYA AMBILIN! AKU NGGAK NYAMPE, PAPA!" jerit Soonkyung.
Soonyoung yang sedang menggoreng telur langsung berlari ke arah kamar mandi. Membuka pintu kamar mandi yang memperlihatkan Soonkyung yang mencoba mengambil sabun mandi dengan tangan kanannya. Namun, di tangan sebelahnya menggenggam erat pasta gigi hingga isinya mulai keluar dari tempatnya.
"SOONKYUNG, IH KENAPA KAMU GINIIN ODOLNYA?"
-Ciao Soonyoung-
"Maafin papa, deh! Kan gara-gara ngambilin sabun, papa jadi ninggalin telurnya."
Soonyoung mencoba menghibur Soonkyung yang cemberut karena hari ini, lagi-lagi dia harus sarapan dengan roti isi susu coklat lagi. Karena telur buatan Soonyoung gosong akibat peristiwa tadi.
Jujur saja, Soonyoung sedikit kerepotan mengurus Soonkyung, bekerja di kantornya, dan sekaligus membereskan rumahnya dalam waktu bersamaan. Menjadi ayah sekaligus ibu membuatnya kadang sedikit pening.
Tapi dengan kehadiran Soonkyung dan melihat senyum kecilnya, membuat tenaga Soonyoung langsung menanjak naik. Sama sekali tidak ingin mengecewakan anak satu-satunya.
"Yaudah, gapapa. Tapi nanti pulang sekolah aku mau minta beliin es krim sama papa."
Soonyoung langsung mengacak rambut Soonkyung. "Kamu lupa, ya? Mulai hari ini, kak Hanna yang bakal jemput kamu."
Soonyoung kini melihat wajah sumringah Soonkyung dan gadis berusia enam tahun itu langsung melompat-lompat kegirangan.
"Berangkatnya sama kak Hanna, dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciao Soonyoung [✔]
Fanfic[ 2nd Ciao Seventeen Series ] Kwon Soonyoung, duda beranak satu berusia 29 tahun, yang bekerja sebagai seorang pemimpin perusahaan di suatu perusahaan terkenal di Seoul. Hari-harinya hanya dihabiskan bersama putri tercinta, Kwon Soonkyung. Hingga ak...