"Aku tak menyangka jika kita akan bertemu lagi, Kyu Hyun-ah." Seulas senyum manis tersungging di bibir Yoo Ra. Dengan gayanya yang anggun bak putri, ia berjalan mendekati Kyu Hyun yang nampak enggan menyambutnya.
Lelaki manapun pasti akan terpesona dengan kecantikan wajahnya dan bentuk tubuhnya yang menjadi idaman setiap para wanita. Semua mata yang melihatnya pasti tidak akan bisa berpaling darinya, namun hal itu tidak berlaku untuk Kyu Hyun. Lelaki itu justru menatap gadis dihadapannya dengan tatapan tidak suka.
Yoo Ra mendekati Kyu Hyun, ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah lelaki itu namun Kyu Hyun dengan cepat memalingkan wajahnya.
"Kau tidak pernah melupakanku, bukan?" Yoo Ra menarik sudut bibirnya sedikit kecewa melihat respon Kyu Hyun."Tentu saja Kyu Hyun-sshi tak mungkin bisa melupakanmu begitu saja." Sahut Hyo Rin yang tiba-tiba muncul diantara mereka. Gadis itu tersenyum culas.
Kyu Hyun hanya mendesah bosan menanggapi dua wanita didepannya.
"Yoo Ra-sshi, sudah lama kita tidak bertemu." Ujar Hyo Rin basa-basi.
Yoo Ra tersenyum.
"Terima kasih atas undanganmu, Hyo Rin-sshi. Jika kau tak memberitahu bahwa Kyu Hyun datang, aku mungkin tak akan menerima undanganmu.""Tentu saja, dengan senang hati." Hyo Rin menenggak cocktails miliknya sembari melirik Kyu Hyun yang sedang menatapnya kesal.
Mengabaikan dua wanita didekatnya, pandangan Kyu Hyun menangkap sosok Hye In yang tengah berjalan dengan pandangan kosong menuju ke pintu keluar gedung. Kyu Hyun segera meletakkan gelasnya dengan tergesa dan segera berjalan menghampiri Hye In.
"Hye-ya.." Kyu Hyun meraih pergelangan tangan gadis itu.
Membuat Hye In berbalik kearahnya. Kepedihan yang menyorot jelas dari sepasang manik coklat itu membuat Kyu Hyun terhenyak."Maafkan aku." Kyu Hyun menatap gadis itu dengan perasaan bersalah.
Hye In menghempaskan tangan Kyu Hyun dengan kasar, ditatapnya lelaki itu dengan raut wajah dingin.
"Kau sudah mengetahui semuanya bukan? Kau pasti sengaja membawaku ketempat ini!"
Kyu Hyun membeku sesaat.
"Aku tidak menyangka jika kau tega melakukannya, Kyu Hyun-sshi!"
"Aku sama sekali tak bermaksud, Hye-ya.." Kyu Hyun mencoba menjelaskan namun bibirnya kembali bungkam.
"Bohong..."
Buliran bening menetes dari kedua sudut matanya, yang semakin membuat hati Kyu Hyun perih.
"Kau tahu bagaimana aku menjalani hidupku selama ini? Apa bersumpah untuk tidak lagi menginjakkan kakiku ke tempat ini! Tapi, kau!" Sorot mata gadis itu menghujam tajam ke dalam manik matanya.
"Kau dengan tenangnya membawaku kesini! Dan dengan bodohnya, aku mempercayaimu! Aku percaya bahwa semua akan baik-baik saja karena ada dirimu bersamaku!"Kyu Hyun merasakan hatinya berdenyut nyeri. Bibirnya pun hanya bungkam menghadapi kemarahan gadis itu.
"Jangan muncul lagi didepanku, kau hanya membuat hidupku semakin sulit." Hye In berbalik pergi, meninggalkan Kyu Hyun yang hanya mampu terpaku ditempatnya. Memandang nanar pada sosok yang perlahan pergi menjauh dari jarak pandangnya.
•••
"Eomma, apa yang harus kita lakukan sekarang?!" Hyo Rin menatap ibunya dengan gelisah. Beberapa kali gadis itu nampak meremas jemarinya dengan bingung.
"Tenanglah! Kau semakin membuatku pusing!" Sentak Nyonya Min kesal. Wanita itu pun tak kalah gelisahnya dengan Hyo Rin.
"Dia sudah berani menampakkan dirinya didepan ayah. Ia pasti akan berani untuk merangkak lebih jauh lagi. Apalagi, ia mengenal Kyu Hyun dan mereka sudah bertunangan? Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
Hyo Rin menatap ibunya meminta penjelasan.
![](https://img.wattpad.com/cover/131141682-288-k952110.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Season Fall
Fanfiction"Karenamu, aku terjebak pada masa lalu yang sama, pada penantian yang sama selama bertahun-tahun. Aku terus berkeliaran disetiap tempat yang pernah kita kunjungi, seperti orang bodoh. Hujan yang turun di musim gugur, selalu menjadi hal yang paling m...