4. New Life

5.6K 582 36
                                    

" Death, bagaimana kabar pemuda kecil itu- Holly shit! Dia imut sekali Death!"

Red, yang lagi-lagi menganggu pagiku menjerit histeris ketika melihat pemuda itu keluar dari kamar mandi. Aku dan dia baru saja selesai mandi, dan dia selesai belakangan setelah aku kesulitan mencari pakaianku yang sekiranya cukup untuk tubuh kecil kurusnya.

Pemuda itu menunduk, tetap memasang sikap seperti sebelumnya bahkan setelah kuberitahu.

Aku berjalan pelan kearahnya, meraih dagunya yang mungil agar bertatapan langsung dengan mataku yang memandangnya dalam. Aku tidak suka dia bertingkah rendah diri begini. Dia telah menjadi pasanganku. Aku tidak mau memiliki pasangan yang kikuk seperti ini.

" Sudah kubilang jangan lagi menunduk. Kau ini partnerku mulai sekarang"

Mata hitamnya memandangku polos, sebelum mengangguk dan berusaha menatap tegak.

Anak baik. Aku tersenyum puas melihatnya begitu penurut.

Red, dengan gaya menjijikannya mulai membungkuk untuk menyamakan tingginya dengan pemuda itu. Tersenyum manis sambil mengulurkan tangannya.

" Namaku Red, salah satu anggota kawanan disini. Aku partner dari Medo ngomong-ngomong, dia yang mengobatimu kemarin malam"

Pemuda itu sedikit melirikku, mungkin dia meminta ijin untuk membalas uluran tangan Red.

Aku mengangguk singkat, membiarkan dia berinteraksi dengan anggota kawanan adalah hal yang bagus.

" Hanaru" ujarnya singkat.

Jadi namanya Hanaru? Aku lupa belum menanyakan itu sedari kemarin. Suaranya ternyata benar-benar manis setelah kudengar lebih teliti. Tidak seperti laki-laki pada umumnya.

Ah aku lupa. Aku bahkan sudah mendengar desahan manisnya kemarin malam.

Wajah Red kosong untuk beberapa saat, sebelum teriakannya yang membahana terdengar di dalam ruanganku.

" KYAA! SUARANYA IMUT SEKALI!"

Baiklah, sebelum Red menjadikan Hanaru sebagai korbannya, segera kutarik tubuh kecil itu kedalam pelukanku dan kutatap wanita honeytrap* itu dengan pandangan dingin.

" Mulai sekarang namanya Black, dan dia partnerku. Kau tidak bisa asal menyentuhnya lagi Red" peringatku.

Wanita itu mengangguk senang, sudah tidak mempan dengan tatapan yang jika dihadapi orang biasa mungkin akan membuatnya buang air di celana saat itu juga.

Aku tidak bohong, itu memang sudah terjadi beberapa kali.

" Sebaiknya kalian segera turun kebawah dan sarapan. Kau harus mengenalkan Black pada yang lain Death"

Aku mengangguk, sebelum membawa Black, namanya sekarang keluar sambil terus berpegangan tangan.

Aku harus memberitahu semua kawanan, bahwa Black hanya milikku seorang.







-






-






" Holly shit Death! Dia manis sekali memakai pakaian itu!" Neel berkomentar, setelah melihat Death dan Black berjalan bersama menuju meja makan.

Black, perlu diakui memang tampak imut dengan baju kebesarannya. Wajahnya juga masih polos dan sedikit ketakutan menambah kesan imut hingga tanpa sadar terus-menerus menempel pada Death. Bibirnya yang merah terkatup rapat, nampak enggan melirik beberapa anggota kawanan yang duduk menunggu sarapan.

" Duduklah bersamaku Black" perintah Death. Black tidak menolak, malah dengan senang hati duduk dipangkuannya mencari aman dari tatapan-tatapan kagum dan tidak percaya yang diberikan seisi ruangan.

Dancing in the Dark [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang