3. I Can Help You

5.5K 593 23
                                    

Dor

Aku menembak semua sampah masyarakat itu dengan cepat. Semakin cepat pekerjaan selesai, maka semakin cepat aku bisa kembali berbaring di kasurku.

Mataku menangkap sosok tubuh lelaki kecil..... Dia benar-benar lelaki kan? Yang terbaring berantakan dengan bekas lelelahan sperma dan darah di sekujur tubuhnya. Aku tebak dia pasti korban pemerkosaan, malang juga nasibnya. Namun tetap saja aku tidak bisa meninggalkan bukti setelah bekerja.

Kutodongkan pistolku ke kepalanya. Matanya yang hitam kelam malah menatapku senang, dia benar-benar berharap aku membunuhnya heh?

Aku memang sudah biasa bertemu manusia jenis ini dan aku akan mengabulkan permintaan mereka dengan gratis, sebelum akhirnya aku melihat tubuh pemuda yang begitu rapuh mencoba tersenyum saat melihatku.

Ada.... Sedikit rasa penasaran dan iba disaat bersamaan.

Wajahnya terlihat bingung saat aku menarik pistolku lagi, kupandangi lekuk wajahnya yang indah sebelum suaraku kembali keluar.

" Kau ingin mati karena mereka memperkosamu?"

Kali ini wajahnya nampak tidak terlalu senang dengan pertanyaanku. Terserah, aku hanya ingin bertanya saja.

Bibirnya yang biru mulai bergetar, matanya berusaha menatapku sebelum berucap dengan nada yang lirih,

" Karena dunia jelas-jelas menolak keberadaanku ini"

Dan dia malah pingsan setelahnya. Itu wajar sih, aku jamin dia juga sudah kehilangan banyak darah.

Dia akan mati dalam waktu kurang dari sejam, dan aku seharusnya tidak begitu peduli dengan hidupnya.

Aku melangkah pergi, sebelum kakiku kembali berhenti dan mataku memandang kecil pemuda sial itu.

Jika aku mrebawanya ke rumah, itu tidak akan begitu..... buruk bukan?

-

-

" Yo, Death. Bagaimana pekerjaanmu hari ini- ASTAGA! Siapa itu yang kau bawa?!"

Neel, salah satu kawanan kami dengan bodohnya berteriak dan menyebabkan beberapa anggota kawanan lain melirikku dan segera mendekat.

" Death, tidak biasanya kau membawa pulang mangsa ke rumah. Apa ada yang salah?"

Red, salah satu perempuan di tempat ini bertanya, membuatku menatapnya dan harus, segera memberi penjelasan.

" Dia korban, dan aku ingin menggangkatnya menjadi patnerku"

Mereka semua terkejut. Well yeah, reaksi yang memang sudah kuharapkam dari mereka.

" Bisakah kalian menyimpan rasa terkejut itu untuk nanti? Segera panggil Medo kekamarku dan suruh dia membawa peralatannya."

Aku segera memasuki kamar begitu salah satu dari mereka pergi untuk melaksanakan tugasku. Tak lama kemudian, Medo datang dan tak kubiarkan dia mengoceh sedikitpun sebelum dia mengobati pemuda ini. Aku sudah cukup lelah, dan aku butuh tidur secepat yang aku bisa.

Beberapa jam terlewat sampai-sampai aku tertidur di sofaku. Medo yang membangunkanku,

" Dia sudah kuobati. Lukanya sangat parah dan dia mengalami masa kritis lebih dari tiga kali. Dia juga punya riwayat penyakit kanker yang sampai saat ini belum diobati. Jika aku terlambat sedikit saja-"

Segera kupotong ucapannya yang panjang dengan menyeretnya keluar. Persetan, aku benar-benar lelah setelah bekerja.

" Baiklah terimakasih dan sampai ketemu besok"

Dancing in the Dark [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang