0 - 5

1.8K 223 27
                                    

Lima

○○

Sehun tidak bisa menahan tawanya ketika mendengar Im Yoona mengatakan sesuatu mengenai pernyataannya barusan, jadi pria itu tertawa keras.

Menertawai dirinya sendiri karena berpikir bahwa Im Yoona tahu ia tidak tertarik pada wanita sebelumnya.

Tentu saja. Apa yang ia pikirkan sebenarnya? Ia telah berkencan dengan Luhan selama bertahun-tahun dan tidak ada orang yang benar-benar mengetahui mengenai hubungan mereka.

Lantas bagaimana bisa ia berpikir Im Yoona mengetahui tentang dirinya?

"Kau tahu Oh Sehun, kau benar-benar aneh." Im Yoona berkata. "Kadang aku melihatmu sebagai pria yang seksi, kadang pria yang dingin, kadang pria yang kikuk, dan kini kau tertawa keras karena perkataanku setelah nyaris mati terkejut."

Sangat konyol.

Sehun mencoba menghentikan tawanya, jari-jarinya bergerak menyapu genangan di pelupuk mata. "Maafkan aku. Aku tidak menertawai perkataanmu, sungguh. Hanya argumen bodoh yang menggelikan di otakku."

Im Yoona terlihat menggelengkan kepalanya tak percaya. "Dan kau bilang kau bukan pria penuh kejutan? Yang benar saja. Kini kau berhasil membuatku penasaran melihat sisi-sisi lain dari dirimu."

Sehun telah berhenti tertawa, tapi pria itu masih tersenyum lebar. Kesalahpahamannya atas perkataan Im Yoona tadi entah mengapa membuat semua canggung dan gugup menghilang. Kini ia merasa lebih santai.

Ia mungkin terlalu khawatir.

"Bagus, sekarang kau hanya tersenyum lebar seperti orang tidak waras."

"Aku seratus persen waras." Sehun membalas, sementara Im Yoona memutar bola matanya malas.

"Kurasa Jongin tidak cukup mengenalmu, yah?"

Kini Sehun mengerutkan kening. Jongin? Kim Jongin bosnya? "Kau berbicara dengan bosku tentang diriku?"

Im Yoona mengangkat bahu, mengiyakan. "Satu-satunya teman tidur yang kutemui setelah malam berakhir, tentu saja aku harus tahu lebih banyak tentangmu."

Whoa, sialan.

Sehun mengumpat dalam hati. Perkataan Im Yoona mengenai kejadian beberapa malam lalu kembali membuat Sehun merasa tidak nyaman. Apa wanita ini berkata pada Jongin kalau mereka pernah menghabiskan malam bersama?

Seolah dapat membaca pikiran Sehun, Im Yoona membalas dan membuat Sehun kembali lega. "Aku tidak bilang kita tidur bersama atau bagaimana pada Jongin--dia bukan teman perempuanku. Dan, kalau kau khawatir hubungan kita akan mengganggu kerjasama perusahaan ini dengan Danes atau Eastprime, tenang saja, kakakku tidak akan tahu."

"Jadi kau hanya membicarakan tentang desain interior butikmu?" Sehun tersenyum kecil melihat raut bingung di wajah Im Yoona. "Aku lihat dokumenmu di meja Jongin tadi." Membuatku agak khawatir karena ucapanmu tempo hari tentang ingin bertemu denganku.

Sepertinya ucapan Sehun membuat Im Yoona tidak suka, wanita itu mendesah kecewa. "Kukira kau juga mencari tahu tentangku atau semacamnya. Omong-omong, itu adalah gerai perhiasan, bukan butik."

Sehun meringis. "Kau mencaritahu tentang diriku pada Jongin? Apa yang kalian bicarakan?"

Im Yoona bergumam mengiyakan. "Tidak banyak yang kami bicarakan tentangmu, tapi Jongin bilang kau menyebalkan dan dingin. Dia salah, kurasa, kau sangat menyenangkan."

Sehun tertawa hambar. "Bocah itu benar-benar."

"Yah. Dia bilang kalian berteman sejak SMP." Im Yoona kembali melanjutkan, kemudian tersenyum tipis. "Dia juga bilang kau tidak sedang menjalin hubungan dengan seseorang saat aku bertanya."

Casual Affair [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang