Chapter 18

2 1 0
                                    

Mataku mulai terbuka. Hanya dalam beberapa detik, aku sudah sepenuhnya sadar dari tidurku.

Melihat sekeliling, aku teringat dengan hal-hal yang terjadi kemarin.

Aku bangun dan berjalan pelan kedalam kamar mandi. Setelah selesai menggosok gigi, aku membuka pintu balkon dan duduk disebuah kursi panjang dimana aku bisa membaringkan tubuh dan menikmati segelas jus segar sambil melihat pemandangan.

Tapi, saat ini aku hanya akan duduk diujung kursi dan menghirup udara. Mungkin karena dekat dengan pelabuhan, aku mendengar suara burung laut yang beterbangan.

Jarang sekali aku mendengar suara seperti ini.

Aku melirik ke kiri. Melihat dua jejer balkon dari kamar sikembar ei yang letaknya agak berjauhan dariku.

Aku mengingat pembicaraan kami berempat tadi malam.

Chess menceritakan keseluruhan ramalannya. Aku dan si kembar ei adalah tiga anak ramalan yang akan membunuh Raja iblis dan mengembalikan kedamaian pada dunia, dan, sudah. Hanya itu isi dari ramalannya. Tidak lebih dan tidak kurang.

Setelah meninggalkan wasiat yang hanya sempat beliau bisikan pada Chess, beliau pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah itu, Raja mengumumkan berita mengejutkan itu pada seluruh tentara dan para bangsawan, lalu memerintahkan mereka untuk merahasiakan berita tersebut dari para penduduk. Para tentara pun tidak diperbolehkan untuk menceritakan hal tersebut pada keluarganya.

Tapi setelah dipikir-pikir lagi, mereka tidak memiliki niatan untuk memberitahu keluarga mereka setelah tahu bahwa akan ada tiga orang pahlawan yang pasti akan membawa kedamaian kembali. Jadi setelah waktu beberapa minggu berlalu, mereka mulai menganggap remeh berita tersebut.

Makanya sekarang sudah tidak ada lagi keributan mengenai kedatangan Raja iblis.

Selain bertanya mengenai ramalan, kami bertiga juga meminta penjelasan khusus mengenai dunia ini.

Disini, yang namanya sihir itu benar-benar ada. Kita bisa melakukan apapun menggunakan sihir. Bahkan kita bisa membuat sebuah bunga mekar jika kita berhasil mengetahui tekniknya. Tapi sihir seperti itu sangat sulit dikuasai. Jadi hanya ada segelintir orang yang bisa melakukannya.

Makhluk sihir juga ada. Berbeda dengan hewan biasa, mereka adalah makhluk aneh dan unik yang memiliki ciri khas dan keahlian tertentu.

"Kyuu..." Suara yang sangat kecil terdengar. Ketika aku mengangkat wajahku, aku bisa melihat seekor makhluk kecil yang bentuknya seperti kelinci diatas pagar pengaman. Tapi kelinci itu memiliki sayap yang sangat kecil seperti sayap yang dimiliki seekor anak ayam.

Aku tidak tahu apa namanya. Setelah Chess menunjukan hewan peliharaannya, kurasa aku tidak akan merasa aneh dengan kehadiran makhluk-makhluk unik seperti mereka.

Semalam Chess menunjukan hewan peliharaannya. Atau lebih tepatnya salah satu makhluk sihir yang sering berkeliaran di istana.

Makhluk itu berbentuk seperti kucing berwarna abu-abu. Tapi ekornya berbentuk seperti daun. Chess bilang namanya adalah Sheil. Tapi itu hanyalah nama yang dia berikan pada makhluk peliharaannya itu. Sedangkan nama jenis dari makhluk itu adalah Hisrel.

Nama yang merepotkan. Aku yakin aku tidak akan mampu mengingat semua nama hewan-hewan itu.

Lalu, monster yang kami temui saat diperjalanan itu termasuk makhluk sihir juga. Hanya saja mereka yang jahatnya.

Soal keberadaan bandit dan petualang sudah tidak perlu diragukan lagi. Senjata seperti pedang adalah salah satu benda yang selalu dibawa oleh seseorang yang sedang berkelililing.

The Three QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang