"Pagi nyonya" Sapa mira yang begitu masuk menyasikkan nyonya nya membuka mata" Mira.." Billa memanggil dengan suara parauhnya
" Ya nyonya" Raut mira menunjukkkan kekhawatiran , kakinya melangkah mendekati kasur big size tuanya
" Jangan memanggilku nyonya , aku merasa tak nyaman" Helaan nafas lega keluar dari mulut mira
" Bagaimana kalau nona?" Billa mengangguk menyetujui
" Bantu aku untuk ke kamar mandi" Tubuhnya terasa lemas , bukan lebih tepatnya remuk , semalaman tuan mira ini memakainya berulang kali , bahkn lebih tepatnya menyiksanya
" Ya nona " mira dengan telaten membantu nonanya untu membersihkan diri
" Kau pergilah mira , aku bisa mandi sendiri " Mira sedikit khawatir pasalnya ada yang sedikit berbeda dari nonanya , ia curiga bahwa semalam tuan nya menyakitinya , atau bahkan menyiksanya
Setelah hampir 1 jam mira menunggu nonanya , akhirnya nonanya keluar sudah dengan dress yang terlihat cantik ditubuhnya
"Aku bosan mira " Keluh billa yang merasakan sesak di dadanya
" Ehmm mau berkeliling ke taman belakang nona ?"
" Sepertinya menyenangkan"
Sesampainya ditaman dada yang begitu sesak seakan sedikit membaik setelah ia menghirup udara segar nan pemandangan hijau menyejukkan mata. Kepalanya mengingat kejadian tadi malam , betapa ia merasa benar-benar berada di neraka , bahkan ia tak menyangka , dengan kesadaran
"Mau mira bawakan jus? atau mau camilan?" Senyum mira merekah densn tulusnya.
"Tidak perlu , aku hanya ingin menikmati udara segar" Tanganya menyusuri bunga yang sedang mekar-mekarnya .
Kakinya terus melangkah menghampiri bangku kayu dengan pahatan indah , nuansa yang sangat menyejukkan.
Tubuhnya ia biarkan menikmati kenyamanan dari setiap pahatan nya.
"Duduklah mira" Sengaja ia menepuk-nepuk tempat duduk disebelahnya, Berharap pelayan manis ini mau bersanding denganya.
"Rasanya tidak pantas nona" Jawab sang pelayan dengan senyum indahnya
"Maksudnya aku tidak pantas untuk bersanding dengan siapapun?" Mata yang berbinar indah kini sudah berembun , bsrsiap meluapkan genanganya.
"Bu..bukan begitu nona" Buru-buru mira menempati tempat disebelah nonanya.
Astaga sangat tidak tau dirinya ia pelayan duduk bersampingan dengan nonanya.Belum hilang rasa canggungnya tiba-tiba ia dikejutkan dengan kepala nonanya yang sudah berada dipangkuanya
"Mira.." Suaranya serak seakan menahan sesuatu yang ingin keluar
"Yaa nona saya disini.." Jawab mira dengan keterpakuanya.
"Kemana pergina tuanmu itu?" Tanya nya dengan mata yang mulai digenangi embun
"Tuan tak bilang, tapi katanya ia akan menjemput kita siang ini, Kita akan dibawa ke kemansion utama tuan yang ada di London" Jelasnya yang diangguki nonanya.
"Apa yang sedang dikerjakan tuanmu itu"
"Entah lah nona , tuan meang seperti itu . Tidak pernah ada di rumah" Jelasnya lagi yang dibalas anggukan tanda ia mengerti
KAMU SEDANG MEMBACA
Billa (On Proses Revisi)
ChickLit(17+ MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN) Tubuh ringkihnya ditarik dengan paksa, tanganya diikat dikepala ranjang milik pria iblis ini . Billa semakin takut ketika lelaki tersebut mengeluarkan lilin kecil yang sengaja diletakkan di tengah-tengah miliknya...