Lima. New Version

10.3K 521 8
                                    

Dorrrr...

"Aackkhhh..." Bertepatan terlepasnya satu peluru , Billa meluruhkan tubuhnya , kakinya lemas , tubuhnya tidak mampu lagi untuk berdiri . Lelaki didepanya ini terllalu menakutkan untuk dihadapi

"Beraninya kau membunuh benihku" Ucapnya dengan geram , tapi lagi lagi rasa cintanya terlalu besar kepada gadis yg tak berhati ini, tembakan itu hanya sebagai pelampiasan bagaimana ia dengan susah payah menahan amarahnya.

"Kau harus kuberi hukuman!!" Tangan kekarnya menarik kasar tubuh lemah billa

Betapa terkejutnya billa ketika tiba tiba tubuhnya ditarik dengan kasar , pergelangan tanganya sedikit nyeri akibat genggaman lelaki itu

"Tu..tuan sakitt" Zac hanya mengehela nafasnya dengan kasar, tak berniat melepaskan tangan wanita kurang ajar ini

sesampainya di depan mobil mewahnya , dengan cepat ia membuka pintu mobilnya dan menghempaskan tubuh Billa dengan kasar

"Aaww" Billa mengaduh kepalanya terbentur bagian atas mobil

Brakkkk.....

suara pintu mobil dibanting dengan kasar , membuat billa memejamkan matanya

Billa hanya pasrah dengan keadaan yang saat ini ia hadapi

Mobil melaju dengan kecepatan diatas rata rata , Zac sengaja menancap gasnya dengan sangat brutal

"Sialan.." Umpatnya ketika ia menyadari sesorang yg disebelah nya tengah menahan rasa takut dan menangis tanpa suara

"Diamm atau ku bunuh " Sayangnya itu hanya gertakan semata , ia tak akan mungkin mampu membunuh wanita yang ia rindukan

"Maaf " Hanya itu yang mampu billa katakan

mobil kembali melaju kali ini dengan kecepatan normal.

Sesekali mata tajam itu melirik wanita yang mampu memporak poranda dunianya selama 1 tahun belakangan.

rambut hitam panjang
bulu mata lentik
hidung bangir
kulit tubuhnya mulus dan putih

pikirannya melayang pada kejadian 1 tahun silam, dimana billa menawarkan tubuhnya dengan imbalan uang , menurut zac nominal nya tidaklah banyak baginya

Billa tak berani menatap lelaki disampingnya, ia mengalihkan pandanganya kesamping.

ia bahkan tak berani menanyakan ia akan dibawa kemana

mobil berhenti dihalaman Bangungan megah nan mewah , dalam hati billa kagum sekaligus takjub dengan pemandangan didepannya

"Turun..!!" perintahnya kepada billa

dengan takut takut billa turun dari mobil mewah tersebut , ia melangkan kakinya mengikuti lelaki didepannya

"Selamat datang tuan,," Sapa wanita paruh bayah yang menunggunya diambang pintu

lelaki itu hanya berdehem dan berbalik melihat billa dibelkaangnya

tangannya lagi lagi menarik pergelngan tangan mungil itu , menariknya menuju lift salah satu tanganya yang bebas ia gunakan untuk menekn angka 3

Ting.

Pintu lift terbuka

lagi lagi billa dibuat tercengang, didalam hati nya kira kira sekaya apa lelaki didepanya ini hingga mempunyai bigtu banyak pelayan dirumahnya

beberapa pelayan membungkuk memberi hormat kepada tuanya , sesekali juga mata pelayan otu menatap bingung dengan wanita yang di tarik tuanya

Bruakkk

dentuman keras dari pintu mewah itu mengebalikan kesadaran Billa

tubuhnya dihempas ksar keatas ranjang yg ia yakini ini milik laki laki didepanya

Zac melepas kancing kemejanya membuangnya asal

kakinya lengkah naik diatas , mebuat billa mundur

tak butuh lama bagi zac untuk mengkap wanita yang ada didepanya

"Tuan , saya minta maaf " Bila ketakutan saat tangan kekar itu sudah berada di pinggangnya

Zac mengabaikkan ucapan billa dengan cepat ia melumat bibir ranum milik billa

bibir yang sudah 1 tahun ini mebayangi kehidupanya , tangan nya bergeriliya menangkup sesuatu yang kenyaal

Billa mencoba berontak , namun gerakanya dikunci

"Hemh shhh " Satu desahan keluar dari bibir ranum wanita yang berada dibawa kendalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hemh shhh " Satu desahan keluar dari bibir ranum
wanita yang berada dibawa kendalinya

dengan cepat zac merobek pakaian yang digunakan oleh billa


zac mengeluarkan miliknya dengan segera ia memasukkan ke lembah surgawi milik wanita

"Tuan.. Ashhh " tanganya meremas kain seprai sebagai pelampiasan


Billa (On Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang