Part 4~ Makan Malam

201 73 148
                                    

Pagi ini adalah pagi yang indah untuk Reina, ia tidak perlu buru-buru untuk ke kamar mandi dan berangkat sekolah karena tentunya pagi ini ia akan ke Rumah Sakit untuk bertemu dengan dokter Rian- dokter muda nan tampan idaman setiap perempuan, tak terkecuali Reina. Reina diam-diam menyukai dokter muda itu, tapi ia sadar akan perasaannya sehingga ia menganggap dokter Rian itu sebagai Kakaknya.

Tiba - tiba dering telpon itu membangunkan Reina dari tidur nyenyaknya.

"Kamu udah bangun Rei?"  tanya seseorang dari seberang sana

"Terus menurut lo?" jawab Reina senyum-senyum sendiri, khas orang yang baru bangun tidur.

"Ooo jadi sekarang ngomongnya, lo, gue, gitu ya??" tanyanya lagi

"Lagian pake nanya segala, gimana sih Pak dokter ini..."

"Eeitt, jangan panggil Pak dokter atuh, panggil Rian aja, gak usah terlalu formal, lagian kita kan cuma beda 4 tahun, atau panggil.... Sayang juga boleh? HAHAHA....." terdengar suara pecah tawa dokter Rian, namun Reina tidak menghiraukan itu. Ucapan Rian tadi spontan membuat jantung Reina berdebar, tapi perasaan itu Reina tepis jauh-jauh sebelum ia benar-benar menyukai Rian, dokter pribadinya itu.

"A-apaan sih!" ketus Reina menyembunyikan rasa malunya.

"Hahaa.. Iyaya maaf, ya udah, bentar lagi aku jemput, kamu siap-siap gih."

"Ehh gak usah, aku bisa sendiri kok" tolak Reina halus

"Gak ada penolakan!" tegas Rian

"T-tapi kan_"

"Rei, bisa gak, kamu nurut sama aku sekali aja? Aku begini karena aku gak mau kamu kenapa-kenapa" ucapan Rian penuh kelembutan membuat Reina semakin melebarkan senyumannya.

"Iya bawell"

"Ciee,, udh punya nama panggilan sayang... Bawel? Hmm boleh juga" Rian senang sekali menggoda Reina, ia melakukannya hanya untuk membuat Reina bahagia.

"H-mm apaan sihh, udah deh gak usah goda aku terus" rengek Reina.

"Haha,, maaf-maaf, ya udah aku tutup telponnya ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Tuhan, biarkan kebahagiaan terukir di hidupnya agar aku bisa melihat senyum indah di wajahnya. Batin Rian.

* * *

Sesampainya di Rumah Sakit, Rian langsung membawa Reina ke ruangannya. Sambil menunggu dokter Dhani, atasan Rian, Reina sibuk dengan ponselnya.

Sandra Kinanti
Gimana keadaan lo? Udah mendingan?

Reina Anastasia Faradina
Udah. Lo sendiri gimana? Baik-baik ajakan disana?

Sandra Kinanti
Iya. Btw lo gak sekolah dong?

Reina Anastasia Faradina
Iya

Sandra Kinanti
Hmm terus murid baru itu gimana?

Reina Anastasia Faradina
Peduli? Udah deh gak usah bahas dia.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang