Part 5~ Kembali?

180 54 99
                                    

"Kepercayaan itu ibarat selembar kertas, sekali saja kau remas ia tak kan kembali Sempurna."

~Reina Anastasia Faradina

Keadaan wanita itu benar-benar sangat kacau malam ini, matanya merah menandakan bahwa ia tengah menangis. Ia berjalan menyusuri gelapnya kota Bandung ditemani dengan koper polkadot di sampingnya.

Sampai kapanpun aku gak rela kamu ninggalin aku! Liat saja, aku bakalan rebut kamu kembali! Batin wanita itu.

Ia kemudian mengeluarkan handpone dari tas jinjing yang dibawanya dan kemudian menghubungi seseorang.
"Hallo Rico, aku mohon kamu jangan tinggalin aku, aku_" ucap wanita itu

"..."

"Please come back to me.. Ric_" ucapan wanita itu terpotong,

Tut.. Tut.. Tut..

"Hallo.. Hallo..?" Shit! Umpat wanita itu.

"AHHHRRRGGG,,, AKU GAK AKAN NGELEPASIN KAMU GITU AJA! AKU SAYANG KAMU RICO! AKU BAKALAN NGELAKUIN SEGALA CARA UNTUK DAPETIN KAMU LAGI RICO!" teriak wanita itu membuat orang yang berlalu lalang di dekatnya merasa heran.

* * *

"Mama_"

"Cepat kamu bawakan koper mama masuk! Mama capek. Mau istirahat."

"Ck. Mama ngapain di sini?"

"Apa maksudmu bertanya begitu?" wanita itu menghentikan langkahnya.

"Masih kurang jelas pertanyaan aku?"

"Sudahlah Siska! Mama capek! Mama gak mau ribut lagi sama kamu!" ucap wanita itu kemudian melangkah pergi.

Kenapa dia harus kembali Tuhan? Batin Siska kemudian pergi begitu saja.

* * *

Tampak sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat di depan salah satu club ternama, sang pemilik mobil keluar dan berjalan masuk. Suara dentuman musik dan bau alkohol mendominasi ruangan tersebut.
"Clubbing lagi lo?" Tanya seseorang tiba-tiba,

"E-eh, Ana, iya nih, gue gabut aja di rumah." jawab Siska kaget saat tiba-tiba Ana menyapanya dari belakang.

"Oh, mau ikut gabung gak?" tawar Ana

"Gak deh, gue lagi mau sendiri" tolak Siska halus yang langsung mendapat anggukan dari Ana.

Siska memesan segelas wine merah dan langsung meneguknya hingga habis.
Kenapa dia harus kembali?! Batin Siska kemudian cairan bening keluar dari sudut matanya. Siska segera menghapus cairan bening tersebut dan membayar minuman yang ia pesan tadi. Ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

* * *

"Reina, kamu mau kemana nak?" ucap Dina setengah berteriak

"Maaf ma, Reina buru-buru, ada urusan, Penting!" jawab Reina pergi meninggalkan rumahnya.

"Ada apa ma?" tanya Fernand secara tiba-tiba membuat Dina dan Aldi menoleh ke arahnya.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang