Lagi-lagi aku menatap Paman mudaku dengan intens...
Menyayangkan kenapa makhluk seindah ini seleranya 'belok' gitu..."Woi Chacha Maricha...napa ngliatin aku gitu? Minta dici....ups..ga boleh mesum ya, " dia nyengir lucu.
Dia memang kiyut, dan aku jadi ga rela dia jadi belok gitu.
Mesti kubalikkan arahnya supaya dia back to kodratnya...menyukai lawan jenisnya, wanita!Kini aku paham kenapa dia suka mesumin aku.
Mungkin Paman mudaku...Oh Kam Pret ini juga risih dengan seleranya yang belok... Mungkin dia pengin balik ke selera asal. Makanya dia coba-coba cari sensasi kontak fisik ma lawan jenisnya.
Kasihan juga dia...
"Paman Muda, aku tahu tentang cinta terlarangmu.. " aku membuka pembicaraan sambil menatapnya sendu.
Dia berjengkit kaget, matanya membulat kaget.
"Kau tahu darimana?!!"
"Ga penting tau darimana pokoknya aku sudah tau, " kataku mencoba berkelit.
Dia menggembungkan pipinya dan menghembuskan isinya sekaligus. Gayanya emesh....
Lagi-lagi aku menyayangkan kenapa makhluk menggemaskan seperti ini adalah maho!"Lalu bagaimana komentarmu?" tanyanya was-was. Dia menatapku mendalam...
Aku ngehela napasku sedih. Kudekatin dia yang lagi duduk di tepi ranjangnya dan aku duduk di sampingnya.
Dengan lembut kuelus rambut tebalnya..
"Aku bisa memahami, tapi aku tak bisa menerimanya.," kataku lembut.
Mata Paman mudaku meredup seketika, aku jadi trenyuh melihatnya.
Wajahnya terlihat sangat sedih.
Aku spontan memeluknya untuk menghiburnya...memang berat memiliki kelainan seperti itu. Dia harus memiliki seseorang untuk berbagi kesedihan..
"Aku patah hati, rasanya sakit banget.. " katanya pilu.
"Pssttt Paman, ada aku di sampingmu..." sahutku mellow.
Kenapa aku jadi ikutan sedih ya? Perasaanku terlarut bersamanya..
"Apa gunanya? Kau bukan kekasihku.. " ucapnya memelas.
Ah.. Dia memang lagi membutuhkan orang yang berperan jadi kekasihnya supaya ada perasaan dicintai seseorang. Aku paham itu..
"Paman muda, kau boleh menganggapku kekasihmu kalau kau mau.. "
Oh Kam Pret menatapku kaget. .matanya membelalak ngeliat aku.
Duh apa sih yang kuomongkan ini?! Ngawur dan laknat banget!
"Tapi.. Kalau kau tak bersedia.. " sambungku meralatnya.
"Tidak! Tidak! Aku mau!" dia berseru cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
20. Pamanku Brondong Mesum (FIN)
RomanceTelah terbit ebooknya. Dapatkan di Google play store dan Google play book. CHACHA: OH KAMPRET! aku suka manggil dia gitu. Paman mudaku itu manja banget! udah gitu mesum... Suka cium-cium sembarangan. Dia ga sadar apa ini negara timur?! Asyemm...