07.

15.7K 1.4K 8
                                    

"Yeri.. perusahaan kakek juga sedang membutuhkan sektretaris... Kakek bisa langsung menerima mu jika kau setuju.."

"Kakek sedang membutuhkan sektretaris??" Tanya lagi Yeri

Kakek itu mengangguk "iya.. jika kau mau kau bisa meninggalkan CV mu. Tapi melihat pengalaman mu aku akan menerimamu" sambung kakek

"Menjadi sekretaris kakek??"

"Tentu saja... Kau akan menjadi sekretaris cucu ku"

Astaga... Yeri hampir saja lupa kalau kakek ini adalah kakek Jungkook.

"Kalian sudah ketemu kan waktu di rumah sakit??"

Yeri mengangguk. Antusias dengan pekerjaan baru di depannya tidak lagi tinggi seperti sebelumnya

"Kau mau Yeri?? Sektretaris nya baru saja memundurkan diri"

---

Yeri baru saja pulang setelah dari rumah kakek itu.

"Yeri..."

"Oh.. anyeonghaseo..." Yeri membungkukkan tubuhnya sopan

"Kudengar kau tidak lagi bekerja ya??"

Yeri menganggukkan kepalanya

"Lalu bagaimana kau bisa membayar uang sewa rumah??"

Dia adalah bibi Soo yang merupakan pemilik rumah yang sedang Yeri sewa

"Ah.. bibi tidak perlu khawatir.. saya pasti bisa membayar uang sewa" ucap Yeri ragu tentu saja dia belum mendapatkan pengganti pekerjaannya untuk tawaran sang kakek tadi dia belum bisa memutuskannya

"Baiklah.. jangan Sampai terlambat ya.. uang sewa mu itu kan untuk bayar sekolah anakku" ucap bibi Soo kemudian pergi

"Nde.. "

Yeri masuk kerumahnya. Dia langsung membanting tubuhnya pada kasur mungil miliknya itu

"Apa aku harus menerima tawaran kakek itu??" Rancau Yeri

"Berarti aku harus bekerja dengan Jungkook Sunbae?" Sambungnya

"Dia pasti membenci ku." Yeri menggeram frustasi

"Tapi aku harus punya pekerjaan... Bagaimana aku membayar sewa rumah makan dan semuanya...." Yeri mengacak-ngacak kasurnya dia terus menggulingkan tubuhnya kesana kemari.

Yeri mendudukkan dirinya mencoba untuk tenang sejenak

"Tuhan.. aku harus bagaimana? Bolehkan aku menerima pekerjaan ini? Jika boleh maka hilangkan ingatan Jungkook Sunbae tentangku" Yeri menggenggam kan kedua tangannya layaknya orang berdoa "ini pasti akan sangat memalukan jika dia mengingat ku" Sambungnya

---

Pagi itu dengan pakaian rapi layaknya orang yang akan melamar pekerjaan Yeri memantapkan diri melangkah masuk kedalam rumah yang kemarin dia kunjungi. Ya...... Rumah kakek Jungkook Sunbae..

"Sebentar saya panggilkan tuan besar dulu" begitu ucap salah satu pelayan di rumah besar itu

Yeri mengangguk

Tak berapa lama kakek itu pun datang

"Yeri..."

"Selamat pagi kakek" Yeri beridiri dan membungkuk kan tubuhnya

"Iyah... Selamat pagi.. duduk lah"

Yeri kembali duduk tepat di hadapan sang kakek

"Maksud saya kesini untuk menanyakan hal kemarin kek"

"Oh... Pekerjaan yang kakek tawarkan??"

Yeri mengangguk

"Kau menerimanya?" Tanya kakek itu antusias

"Em... Kakek yakin menerima saya menjadi sekretaris di kantor kakek??"

Kakek itu mengangguk mantap

"Kau bekerja sebagai sekretaris sudah hampir 3 tahun. Pengalaman yang tidak di ragukan. Apalagi kau juga bekerja di perusahaan yang cukup besar sebelumnya. Bagaimana kakek meragukanmu?"

"....."

"Jika kau setuju. Kau akan kakek kenalkan dengan cucu kakek. Walaupun kakek tau jika kalian sudah bertemu sebelumnya"

Sudah tau kek. Dia jeon Jungkook kan? Asal kakek tau dia itu kakak kelas ku dulu. Dan aku sempat menyukainya. Jadi kakek tidak perlu mengenalkan ku lagi padanya -batin Yeri

"Gimana Yeri?? Pak Choi akan mengantarkan mu ke kantor jika kau setuju" ucap sang kakek membuyarkan lamunan Yeri

Aku harus menerimanya karena aku membutuhkan pekerjaan sekarang - batin Yeri

Yeri mengangguk

"Baiklah... Tapi... Biar kakek kasih tau dulu tentang cucu kakek itu"

Yeri mengerutkan dahinya

"Dia baru saja di tinggal oleh kekasihnya"

Kekasihnya?? Yang kemaren dia lihat di rumah sakit??

"Kekasihnya mengumumkan pertunangannya. Dia juga tidak dapat menemui kekasihnya itu sejak pengumuman pertunangannya itu. Layaknya orang patah hati... Dia ya... Sedikit berbeda...."

"Berbeda??" Tanya Yeri gagal paham

"Em... Apa kau tidak pernah merasakan hal seperti itu. Jika pernah bukankah kau akan sedikit berbeda.... Misalnya seperti menjadi sedikit pemarah. Atau yah... Apa saja" jelas sang kakek

"Em..." Yeri sedikit berfikir

"Kata pak Choi jika patah hati akan seperti itu"

"Jadi maksud kakek. Cucu kakek sekarang sedikit pemarah atau menjadi pemarah??"

"Em.. seperti itu lah... Jadi ku harap kau bisa sedikit mengerti keadaannya sekarang"

Baiklah... Setidaknya aku mendapat pekerjaan. Terserah mau di marah-marah atau apalah itu.. yang penting bulan depan dia mendapat gaji untuk bayar sewa - pikir Yeri

---

See you...
💜

[01] DON'T HATE ME JUNG [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang