Cast : Fujimoto Ayaka (OC); Hirano Sho (KING); Nagase Ren (KING)
Genre : Romance
Disclaimer : All casts belong to themselves: author owns the plotNoted : Thanks to Ai as always
~ * ~
"ah anata dake wa kienai de
modoreru nara ano natsu e... ""ah aku tidak ingin kau menghilang
jika bisa, aku ingin kembali ke musim panas itu ... "Aya tersentak mendengar intro lagu yang keluar dari sebuah toko buku bekas yang dia lewati. Kenapa? kenapa lagu itu yang harus dia dengar di saat seperti ini? di saat dia merasakan rindu yang amat sangat terhadap Sho. Sepertinya, malam ini terasa lebih dingin dari pada malam-malam di musim dingin sebelumnya.
Sudah seminggu Aya putus dengan Sho yang sudah satu setengah tahun menjalin hubungan dengannya. Aya merasa sangat menyesal putus dengan Sho, dia merasa bodoh karena terlalu egois terhadap Sho. Selama ini Sho selalu baik dan mengalah demi Aya, tapi kali ini Aya benar-benar melakukan kesalahan besar.
Aya merasa kesal dengan Sho yang terlalu sibuk dengan pekerjaan barunya. Sho memang baru keterima di pekerjaan yang selama ini menjadi impiannya. Aya merasa Sho meninggalkannya demi pekerjaannya itu, Sho tidak pernah ada waktu sedikitpun untuk Aya. Setiap kali dihubungi, Sho akan menjawab kalau dia sedang sibuk dan akan menghubungi kembali, tapi nyatanya berkali-kali dia lupa menelepon Aya atau sekedar membalas LINE-nya.
Dan hari itu, saat mereka bertemu setelah sebulan lamanya, Sho memberitahu Aya kalo dia ada perjalanan bisnis ke Hokkaido selama 2 minggu yang membuat Aya cukup emosi dan meminta Sho memilih antara dirinya dan pekerjaan. Tentu saja Sho tidak bisa memilihnya. Aya merasa sangat bodoh meminta Sho untuk memilih dan sekarang dia menyesalinya.
Lagu ini...
Ini adalah lagu yang sering mereka dengar bersama. Lagu yang dibawakan oleh idol group NEWS yang berjudul "koi wo shiranai kimi e." Ini memang lagu patah hati, tapi mereka berdua memang penggemar lagu ballad yang sendu. Entah mengapa mereka senang terbawa suasana sendu dari lagu seperti ini, itu membuat mereka tenang. Namun siapa sangka saat mendengarnya sekarang, itu sangat menyayat hati Aya.
Aku ingin kembali ke musim panas itu, di mana aku baru bertemu dengan Sho.
Aya mulai mempercepat jalannya agar tidak mendengar lagu itu lagi.
"Aya?!"
Aya menoleh ke arah suara yang memanggilnya, "Yuki?!"
"Kau sendiri?" Tanya Yuki, teman sekelas Aya.
Sendiri? Ya, ini adalah jalan yang biasa Aya dan Sho lewati, setelah pulang dari kampus atau saat mereka berkencan. Jalan ini bisa di bilang sebagai saksi bisu kebersamaan mereka.
"Iya, sendiri." Aya membalas dengan nada lesu.
"Kau sakit?"
"Ah, tidak."
"Kalau begitu, mau gabung? Aku mau ketemu yang lain buat karaoke."
Karaoke? Segala hal yang ada di kota ini sepertinya akan mengingatkan Aya akan Sho.
"Gak deh, aku ingin istirahat dirumah."
"Kau beneran sakit?"
"Tidak, hanya lelah."
"Baiklah, sampai ketemu besok di kampus."
Yuki pun meninggalkan Aya.
Rasa bersalah dan rindu terhadap Sho makin memuncak dalam diri Aya. Jalan-jalan kota di malam hari yang diterangi berbagai warna lampu neon yang selama ini dia suka jadi tidak begitu indah di lihat, keramaian jalan yang ada pun tidak dapat Aya rasakan.
Apa yang sedang Sho lakukan sekarang? Apa dia merindukanku juga?
Aya sampai pada persimpangan jalan yang biasanya, tepat saat lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah dia kembali tersentak. Tiba-tiba dia kembali mencium Aroma wangi yang selama seminggu ini telah menghilang dari kehidupannya. Ini seperti Aroma parfume yang biasa Sho kenakan.
Tanpa pikir panjang Aya langsung menoleh kebelakang untuk memastikan, tapi yang dia lihat adalah lelaki tinggi semampai yang sepertinya masih seumuran dengannya berdiri tepat di belakangnya.
Bodoh! Mana mungkin Sho ada disini.
Lalu Aya mengangguk mengisyaratkan meminta maaf pada lelaki itu karena lelaki itupun merasa terkejut saat Aya tiba-tiba melihat kearahnya.
Aya merasa sudah tidak dapat membendung perasaan dan air mata yang mulai mengalir dari pelupuk matanya. Kenapa Lampunya belum berubah warna juga? Rasanya Aya ingin berlari menjauh dari kerumunan orang.
Dan saat dia berbalik badan dan ingin mengambil jalan lain untuk pulang, lelaki yang di belakangnya pun bergerak dari posisi sebelumnya yang mengakibatkan kopi yang dia bawa tersenggol dan membasahi jaket mantel yang Aya kenakan. Mereka berdua terkaget akan kejadian itu, tepat disaat itupun lampu lalu lintas telah berubah warna menjadi Hijau.
Aya menatap wajah lelaki itu hendak meminta maaf tapi lelaki itu terlebih dulu meminta maaf pada Aya.
"Maaf, Mantelmu jadi kotor, ini mantel kesukaanmu kah? Maaf ya maaf."
Dia terus meminta maaf dengan dialek kansai yang khas.
Aya terheran kenapa jadi dia yang segitunya meminta maaf padanya? Apa karena dia melihat air mata yang membasahi pipi Aya dan mengira dia menangis karena hal ini?
Aya-pun menata suaranya agar bisa berbicara, "Tidak apa kok."
"Tidak. Tidak. Ini tidak bagus. Aku akan mengganti biaya penatunya. Aduh Lampunya sudah hijau lagi." Lelaki itu berkata dengan sangat tergesa-gesa lalu mengeluarkan secarik kertas dan pulpen dari dalam clutch bag-nya dan menuliskan sesuatu.
"Ini." dia memberikan kertas yang baru saja dia tulis. "Namaku Nagase Ren. Ini nomerku. Maaf aku sedang terburu-buru, kalau tidak aku bisa temani kau ke-penatu yang biasa aku datangi dekat sini. Maaf ya. Pastiin untuk hubungin aku kalau sudah ketahuan biaya penatu-nya." Dia terus bicara tanpa henti.
"Oh iya namamu siapa?" tambahnya sebelum berlalu.
"Fujimoto Ayaka." Jawab Aya dengan polos.
"Oh, Fujimoto-san. Baiklah. Pastikan hubungi aku!" Serunya sambil berlari menyeberangi jalan.
Aya masih tidak bisa berpikir jernih dan mencerna apa yang sebenarnya baru saja terjadi.
Namun satu yang Aya tahu pasti, saat ini dia merindukan Sho. Dan sekali saja dia ingin menebus kesalahannya pada Sho.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVERLAND
FanfictionEverything is on your dreams. Kumpulan drabble / Ficlet yang kebanyakan KING ditambah NEWS massu dan Shige. Termasuk juga Spinoff dari FF aku sebelumnya "Distance"