1

39 5 0
                                    

Alsava Elayani.

"Lea, ambilkan itu!" teriak Sava dari ujung kelas.

"Bisa gak sih Va, suara lo di kecilkan?" kata Fena yang duduk disebelahku.

"Kenapa? Ga suka?. Toh, memang dari produksinya gue begini." kataku sambil membuka aplikasi yang berisikan cerita komik.

"Tingkah kok sama," ucap Leana yang baru datang ke meja ku dengan tangan yang memegang botol minum-ku.

"Sama?,"

"Sama kayak anak SD." kata Leana dan duduk di depan kami.

"Nama bagus, Alsava. Ketenangan, apanya yang tenang. Mirip setan gini," ucap Kiara yang dari tadi duduk di sebelah Leana.

"Tapi, kalau setannya jadi cowok terus, mirip oppa-oppa korea lo bisa apa?" jawabku.

"Dih, suka tuh sama yang ga pasti-pasti aja." ucap Leana.

"Cie, korban php!!!" teriak Fena.

"Daripada lo, suka sama orang luar kota trus, ga pernah ketemu." ledek Leana.

"Lah, baguslah ga habisin duit," ucapku.

"Toh, cuma modal kuota yakan Fen?" tambahku lagi.

"Iya, denger tuh kata Sava. Eh,"

"Kuota kan beli pake duit juga Va" kata Fena sambil berpikir ulang perkataanku.

"Yaiyalah, lo sih malah di iyain aja haha.." jawabku sambil mengacak-acak rambut Fena.

"Ih! Va, rambut gue! Jangan di berantakin!" teriak Fena dan sibuk membereskan rambutnya.

"Eh, Kir lo sama anak atas gimana?," tanya Leana.

"Anak Tuhan maksud lo?" jawab Kiara.

"Astagfirullah, anak kelas atas!" tegas Leana.

"Siapa sih?," tanya Kiara.

"Pura-pura lemot deh lo, gausah sok gatau ya," kata Fena.

"Uda langsung aja.. Vio. Viona.." jawabku.

"Vio? Viona Dewanty? Itu cewe Sava!" jawab Kiara.

"Nah.. Itu ga lemot tiba ditanya anak atas pura-pura gatau," kataku.

"Ih Sava! Iya ini gue jawab beneran, gue sama dia baik-baik aja. Gatau deh besok gimana," jawab Kiara.

"Kenapa?" tanya Fena.

"Ya, lo tau lah, namanya cowo besok bisa berubah. Gue mah gak peduli ya.." jawab Kiara.

"Loh, tapi lo ceritain." kataku.

"Kan.. Lea nanya Va.. Apaan sih lo?,"

"Yaudah iya."

"Va uda kelar pr kimia gak?," tanya Leana.

"Hm? Hm."

"Hm, hm apaan?" tanya Fena.

"Hm.... Udah dong!" teriakku.

"Yaudalah gausah teriak, telinga gue sakit gara-gara lo," kata Fena.

"Sabar ya jadi chairmate Sava haha.. " kata Kiara.

🌞

Radithya Wishaka.

"Radith! Mau dong di ajarin ini," teriak anak seberang kelas.

"Radith bagi id line!"

"Radith! Jangan punya pacar dulu ya!"

RADITHYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang