"Gue bingung liat lo Va," kata Fena sebelum ia meminum air putihnya.
"Kenapa ga lo chat aja tuh si Radith? Apasih susahnya?," tanya Leana.
"Jangan maksain Sava dong Le, Fen." kata Kiara yang cemas liat sikapku.
"Gu-gue takut..." kataku menunduk.
"Lo cemas sama dia. Lo harus inisiatif Va buat yang ini." kata Leana.
"Otak lo ga se-sempit ini kan? Datenginlah, apalagi?" kata Fena.
Aku tetap diam. Sejak perlakuan Radan ke Raka ini uda gak wajar lagi.
"Serah lo deh Va, gue bingung mau ngomong apalagi." kata Fena terlajur kesal.
"Udah Va, pikirin dulu aja." kata Kiara pelan.
Aku hanya mengangguk.
Tak lama, Radith memasuki pintu kantin. Kiara langsung tersendak.
"Va!!!," teriak Kiara keras.
Satu kantin melihat ke arah mereka. Aku langsung tersentak melihat Kiara yang melihat ke arah pintu masuk kantin.
"Lo bilang gue pikirin dulu. Kok, lo panggil gue." bisikku.
"Reflect, sorry.. Gapapa kan?," kata Kiara.
Radith menatapku dari pintu. Aku melihatnya, tampak memar di sudut bibir membuatku merasa lebih kesal. Sebab aku dia begitu?.
"Samperin Va! Selesaikan!," teriak Fena.
"Semangat Sava!," kata Leana yang ikut mendukung Fena.
"Selesaikan dengan baik-baik ya." tambah Kiara.
Aku menatap Radith kembali. Tatapannya yang dingin membuatku merinding.
"Duh iya, iya."
Aku berjalan mendekati Radith. Radith tetap disana tidk bergerak sedikitpun.
"Ra-Raka." panggilku pelan.
Radith terkejut dan menarik tanganku menjauh dari kantin.
"Woi! Pelan aja kali."
Radith tidak membalas tapi ia merenggangkan pengangan tangannya.
Sampai di rooftop. Radith menghempaskanku begitu saja.
"Selo aja kali! Gausah ngehempasin gue. Udah tau gue kecil badannya. Untung ga melayang." kataku menatapnya sinis.
"Va."
"Apa mau minta maaf? Uda basi!" kataku.
Radith tersenyum.
"Lo tetep Sava Raka."
"Apa?,"
"Iya, lo ga beda dikitpun. Tetap kek dulu."
"Dulu gue gendut."
"Sama aja."
"Dulu gue cerewet."
"Sekarang juga"
"Dulu gue punya Radan."
"Iya sekarang punya gue."
Deg!
"A-apa?"
"Mau diperjelas mbak?,"
"Yaiyalah, tiba-tiba masa. Kan ga sweet."
"Kita sama-sama ga sweet Sava."
"Baru inget."
"Apa?,"
KAMU SEDANG MEMBACA
RADITHYA
Teen FictionTerkadang, nama membuat kita tahu siapa dia. #rank13-name #rank15-name #rank17-name #rank146-seniorhighschool