Chapter 2

1.3K 216 8
                                    


Draco

Draco baru saja memulai membuka matanya ketika ia melihat sepasang mata coklat terang yang cuma berjarak sekitar 5 cm dari wajahnya.

"What the-" Draco pun langsung terbangun dan mendorong jauh orang yang berani-beraninya mengganggu waktu tidur dan masuk ke kamarnya.

"Morning sunshine!" jawab orang itu yang sekarang bisa diketahui sebagai gadis yang dilihatnya di koridor kemarin.

"Apa yang kau lakukan disini?! Dan bagaimana kau bisa masuk?!" teriak Draco, terkejut.

Bagaimana tidak terkejut? Seorang gadis baru saja muncul dikamarnya, membangunkan Draco dari tidur. Seorang Muggleborn pula, dilihat dari pakaiannya.

"Well, aku sedang membangunkanmu. Dan aku masuk melalui pintu" jawab si gadis sambil tersenyum.

"Bukan itu maksudku... "

"Memang begitu kenyataannya" balas si gadis manyun, mencoba terlihat lucu.

Memang lucu sih

"Keluar! Ini kamarku"

"Yes, yes your highness" jawab si gadis sambil melenggang keluar melewati pintu yang tertutuo.

Wait, pintu yang tertutup?

Benar saja, si gadis keluar menembus melewati pintu seakan-akan pintu itu tidak ada disana.

Draco memang dari dunia sihir, tapi ia tak pernah melihat hal semacam itu terjadi. Ditambah dengan penampilan si gadis yang sama sekali tidak mencerminkan ia adalah hantu. Ia tidak melayang, tidak pula pucat biru seperti hantu. Ia terlihat seperti gadis pada umumnya.

Apakah itu hanya imajinasi Draco?

Lalu kenapa dia ada di kamar Draco?

Berbagai pertanyaan pun berputar-putar di kepala Draco. Tapi Draco pun tetap bersiap-siap untuk menjalani hari.

___________________________

Masih di hari yang sama, seharian ini Draco melihat si gadis itu dimana-mana.

Gadis itu muncul tiba-tiba di tengah kelas potion dari langit-langit saat Draco sedang membuat ramuan. Mengejutkan Draco sehingga ia salah memasukkan bahan dan ramuan itu meledak.

Seisi kelas pun tertawa, termasuk Harry dan gadis itu yang tertawa terbahak-bahak.

Draco merasakan amarah memuncak di dalam dirinya, ia merasa dipermalukan.

Walaupun begitu yang lebih membuatnya bingung adalah tidak ada seorang pun yang bereaksi terhadap kehadiran si gadis itu. Kenapa tidak ada yang melihatnya?

"Kau harus lebih berhati-hati Mr. Malfoy" perkatan Prof. Snape menyadarkan Draco.

Draco hanya terdiam dan melanjutkan membuat ramuannya bersama Pansy yang sudah memulai memperbaiki kesalahan Draco.

----------

Kejadian seperti itu pun terus berlanjut selama seharian itu.

Di kelas Transfigurasi Draco terkejut karena kepala si gadis yang tiba-tiba bersandar di pundaknya sehingga Draco tidak sengaja menyenggol gelas-gelas yang di coba dirubah.

Di kelas Charm Draco salah mengarahkan tongkatnya sehingga yang berubah menjadi warna coklat bukan sofa yang ada di depannya melainkan diding dibelakangnya.

Di kelas Herbologi si gadis berteriak keras keras sehingga Draco tidak dapat mendengar penjelasan madam Sprout yang berakhir dengan ---

Jangan tanyakan lagi kelas yang lain.

Semua orang melihat Draco seperti Draco sedang sakit, gila. Atau lebih parah, seperti Draco itu adalah Neville. Bagaimana mungkin Draco yang seorang Malfoy dibandingkan dengan Neville?

Intinya, gadis itu sangat mengganggu. Dan Draco belum mempunyai kesempatan untuk memakinya karena dikelilingi teman-teman sekelasnya.

"Hai Draco!"

Akhirnya si gadis itu pun muncul setelah Draco menunggu si gadis di dalam kamarnya sekitar 2 jam.

"Jangan menggangguku! Kau tahu apa yang kau perbuat? Seluruh Hogwart menertawaiku!" emosi Draco langsung terpancing hanya karena melihat si gadis.

"Sorry, aku gak bermaksud--maksud sih-- membuatmu jadi bahan tertawaan" si gadis terlihat merasa bersalah.

"Tetap saja, aku tak peduli kau itu hantu atau apa, yang penting jangan mengganngguku" Kesabaran Draco mulai habis.

"Hei, aku hanya ingin punya teman, salahmu aja karena cuma kamu yang bisa melihatku" balas si gadis.

"Salahku?!!"

"Yep!"

Emosi Draco pun semakin memuncak.

Tenanglah Draco, seorang Malfoy tidak akan membiarkan hal sepele ini menghalanginya. Seorang Malfoy akan berusaha membuat hal ini menguntungkan baginya. Act like a Slytherin.

Dengan begitupun Draco memutuskan satu hal.

"Oke, kalau kau mau jadi temanku kau harus berguna. Aku tidak berteman dengan sembarang orang"

"Benarkah? Kukira kau tidak punya teman"

"A-aku punya banyak teman, dan kalau kau ingin menjadi temanku kau harus mengikuti aturannya" jawaban si gadis membuat Draco tidak siap.

Crabbe dan Goyle selalu menemaninya, --pengikut--, dan Draco sering berbicara dengan Pansy dan Theo, --mereka memanfaatkanmu--.

"Sepertinya lebih ke friend with benefit kayaknya" balas si gadis.

Draco tidak bisa membantahnya.

"Kau harus men-check kamusmu, friend is not minion"

Perkataan si gadis itu membuat Draco kesal, memangnya dia siapa? Mengatakan bahwa Draco tidak punya teman, memangnya dia tahu apa? Tentang Draco, tentang keluarga Malfoy dan apa kewajiban seorang pewaris.

"Jadi kamu kira apa yang telah kamu lakukan itu sikap teman? Kalau begitu aku tidak perlu mereka"

"Maaf, maaf. Aku gak maksud ganggu kamu, cuman kukira kalau gak kubegituin kamu gak mau bicara sama aku" si gadis pun langsung berubah drastis dan terlihat memohon-mohon dengan tangannya.

"Oke, namamu siapa?" jangan salahkan Draco, bukannya Draco cepat luluh hatinya. Draco cuma sudah penat memanggil si gadis dengan sebutan 'si gadis' di pikirannya sejak tadi. Tidak ada poinnya pula kalau Draco menolak si gadis, gadis itu bisa saja mengganggu Draco seumur hidupnya kalau Draco biarkan.

"Ariana, namaku Ariana" jawab si gadis dengan lugas.

"Oke. Ariana kau boleh pergi keluar dari kamarku dan membiarkan aku beristirahat seperti teman yang baik"

Ariana pun terlihat seperti memperhatikan Draco dan mengangguk mengiyakan perkataan Draco.

"Dan jangan ganggu aku besok" ucap Draco memperingatkan Ariana.

"Aku gak janji tapi aku usahain gak ganggu kamu besok" jawab Ariana keluar dari kamar Draco.

_______

AN : Waaw selesai satu chapter.

Maaf klau Draco nya klihatan gak pnya tman, sbnarnya itu cma karena Draco masih blum mengenal dg baik teman2 slytherinnya. Berbeda klau Draco sdah berskolah bersma mreka bertahun2, pasti mereka sdah berteman.

Maaf juga klau ksannya agak dipaksakan. Agak susah membuat pov Draco.

Makasih buat yg udah baca,vote ataupun komen crita ini. 😄

Ghost Girl Of HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang