Chapter 3

1.2K 209 6
                                    


Harry

Malfoy bersikap aneh beberapa hari ini. Harry bukannya peduli, tapi tidak bisa dipungkiri sikap Malfoy dari hari ke hari makin aneh.

Contohnya saja hari ini, Malfoy berbicara sendirian di koridor seolah-olah dia sedang mengobrol dengan seseorang.

Pemandangan itu membuat Harry cukup kasihan dengan Malfoy. Harry bukanlah teman Malfoy, bahkan bisa dikatakan bahwa mereka adalah musuh karena Malfoy cukup sering membully Harry seperti di kelas belajar terbang. Tetapi Harry tidak sejahat itu sehingga mengharapkan Malfoy menjadi gila karena tidak ada yang mau berteman dengannya. Belakangan ini Malfoy terlihat tidak lagi ditemani oleh pengikutnya, Crabbe dan Goyle. Malfoy lebih sering sendirian sejak hari dimana ia melakukan kesalahan di setiap kelas, kesalahan yang bahkan lebih buruk dari Neville.

Malfoy juga tidak mengejek Harry setiap mereka berpapasan lagi seperti yang biasa dilakukannya, Malfoy hanya tetap berjalan dengan pandangan lurus ke depan, tidak memperhatikan sekelilingnya. Harry tidak tahu apa yang terjadi, tapi Harry bersyukur karena ia tak terlalu sering mendengar ejekan dari Malfoy lagi, Harry hanya perlu menahan amarah di kelas potion. (dia masih mengejek Harry)

===============
===============

"Draco, ayo cepatlah. Aku mau ke great hall"

"Tidak perlu buru-buru Ar, kan masih belum jam makan malam" jawab Draco

Tidak terasa mereka sudah berteman cukup lama. Sekarang adalah malam Halloween, dua bulan sejak Draco masuk Hogwarts. Draco dan Ariana berteman dengan baik, walaupun Ariana cukup berisik dan sering menjahili orang, baik itu Draco ataupun temannya dengan sihir.

Jangan salahkan Ariana, disini tidak ada internet, dan yang bisa diajak bicara cuma Draco. Jadi Ariana mencari kesenangan sebisa mungkin walaupun itu dengan mengerjai orang dengan sihir.

"Cepat lah Drake" ucap Ariana

Mendengar ucapan itu Draco malah memperlambat membersihkan buku-bukunya yang berserakan.

Akhirnya mereka pun keluar dari asrama Slytherin dan pergi menuju Great Hall.

Di tengah perjalanan, Draco melihat prof. Quirrel yang seperti sedang menggiring  anak-anak dengan ketakutan masuk ke pintu Dungeon.

Draco ingin menghampirinya ketika Ariana menarik lengan Draco dan membawa Draco menjauh dari sana.

"Shhhh, jangan bicara"

Draco hanya tetap melihat prof. Quirrel menggiring sesuatu yang kalau dilihat ternyata adalah sebuah? seekor? seorang Troll yang berukuran lebih dari 3 meter membawa sebuah club, sampai di pintu di pintu Dungeon.

Kemudian prof. Quirrel pun lari meninggalkan Troll itu disana.

"Kan sudah kubilang untuk cepat-cepat tadi" gerutuan Ariana hanya menjadi angin lalu di telinga Draco yang fokus terhadap Troll yang sedang menuju ke arah mereka. Sepertinya Troll itu tahu bahwa mereka ada disini.

"Yang lebih penting kita harus bersembunyi dulu" Draco yang tersadar dari lamunannya lari sambil menarik tangan Ariana.

"Lari ke mana?"

"Terserah, yang penting lari saja!"

Mereka pun terus lari, tapi yang tidak disangka-sangka adalah Troll yang besar itu bisa berlari juga walaupun memiliki tubuh sebesar itu.

Akhirnya mereka sampai di jalan buntu, tidak ada pintu ruangan yang bisa mereka masuki.

"Hey, kenapa kita lari kesini sih? Kan lebih aman ke asrama" tanya Ariana.

Ghost Girl Of HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang