Chapter 4

1K 182 13
                                    


Draco

Draco sudah muak. Sejak awal bertemu dengan Ariana, ia menerima Ariana apa adanya, tanpa bertanya apapun. Tapi itu tidak bisa diteruskan, Draco harus tahu tentang hal yang penting-penting kalau mereka akan tetap berteman.

"Ariana, sebenarnya kau ini siapa?" pertanyaan Draco membuat Ariana tersentak dari lamunannya. Mereka seperti biasa sedang menghabiskan waktu bersama di perpustakaan.

"Kenapa kau bertanya hal itu Draco?" jawab Ariana dengan tenang.

"Ya, karena kita teman kan? Aku tidak tahu apa pun tentang mu"  Draco memancing jawaban untuk pertanyaan yang sangat mengganggunya sejak kemarin tanpa bertanya secara langsung.

"Kau penasaran kenapa aku bisa tahu hal-hal di pertandingan Quidditch kemarin?"

Tepat sasaran.

Ya, tidak ada guna juga menyangkalnya.

"Iya, kenapa?"

Itu hanya satu pertanyaan yang sederhana. Tapi Draco merasakan bahwa jawaban Ariana akan membuat hidupnya lebih susah.

Ariana tampak berpikir, cukup lama waktu telah berlalu hanya diisi dengan ketukan-ketukan tangannya pada meja.

Akhirnya ia terlihat menyerah dan membuang napas, ia telah sampai pada suatu keputusan.

"Oke, aku akan memberitahumu karena kita adalah teman. Tapi kau harus janji tidak akan mengatakannya pada siapa pun"

"Memangnya pada siapa aku akan menceritakan hal gila tentang hantu sepertimu?" gerutu Draco, kesal.

"Dan kau harus belajar occlumency dan jangan pernah menatap Snape atau Dumbledore" sambung Ariana dengan serius.

Draco pun menjadi bingung, kenapa Ariana memintanya untuk berjanji seperti itu? Konklusi yang bisa Draco raih hanyalah jawaban Ariana adalah penting, sangat penting sehingga Snape dan Dumbledore tidak boleh mengetahuinya.

Muncul sebuah pertanyaan di pikiran Draco.

Apakah Draco sanggup mengetahuinya?

Informasi yang bahkan tidak diketahui oleh para Profesor,  dan Draco akan mengetahuinya. Draco, bukan orang lain.

"Oke"

-----------

"Aku sebenarnya bukan dari dunia ini"

Kalimat itu terngiang-ngiang di benak Draco. Draco tidak tahu jawaban apa yang diharapkannya dari Ariana, tapi tidak sampai pada pemikirannya bahwa jawaban Ariana akan seperti itu.

Draco adalah orang yang berpikiran terbuka, ia tahu sihir bisa melakukan berbagai hal yang mustahil bagi muggle. Tapi ia juga tahu sihir memiliki batasannya. Sihir tidak bisa membangkitkan orang mati.

Tapi sepertinya sihir bisa membawa seseorang dari dunia lain.

Dunia lain yang mempunyai sebuah novel yang berjudul 'Harry Potter' tampaknya.

Kenapa harus selalu Harry Potter sih?

Kenapa bukan Draco? Draco baik, pintar dan mempunyai karakter yang cocok jadi pemeran utama. Potter terkenal hanya karena ia tidak mati saja, ia sombong. Ia bahkan tidak mau menerima salam Draco ketika mereka bertemu.

Ugh.

Jawaban Ariana hanya membuat Draco tambah kesal.

"Kita bisa menghentikan perang Draco. Dengan semua hal yang kuketahui kita bisa mencegah Voldemort bangkit"

Draco tersentak, mendengarnama Voldemort  membuat Draco merasa was was.

"Iya"

Jawaban pendek Draco sepertinya membuat Ariana sadar, dari tadi ia hanya berbicara tanpa memikirkan reaksi Draco. Ia pun menatap Draco dengan seksama, menunggu respon lebih dari Draco.

"Okay"

Ariana menyadari bahwa Draco tidak akan memberikan respon yang lain pun hanya bisa pasrah dan membiarkan Draco untuk merenungkan jawaban darinya.

"Okay"

Perbincangan itu pun selesai, tanpa hasil yang jelas.

------------------

Sejak percakapan mereka mengenai dunia lain itu Draco jadi tambah waspada. Ia mempelajari Occlumency lebih dalam, belajar dengan giat, terutama defense.

Awalnya ia memang tidak terlalu percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ariana, tetapi Ariana telah membuktikannya dengan pengetahuan-pengetahuan (dan hal lain) yang mustahil dia dapat. Siapa sangka ternyata nama Voldemort yang asli adalah Tom fucking Riddle? Bukan Draco pastinya. Dan ia juga adalah seorang halfblood bukan pureblood, apa haknya memerintah mereka yang berdarah murni?

Jangan dijawab pertanyaan itu, karena hanya memikirkannya saja Draco sanggup untuk memaki-maki ayahnya karena terlalu bodoh dan ayahnya Lucius Malfoy adalah seseorang yang tidak bisa kau maki seenaknya begitu saja.

Dan mood Draco tidak juga berubah ketika ia pulang ke rumahnya karena natal.

Natal tahun ini akan berbeda dari biasanya.

--------------------------------

AN :

Thanks bagi yg baca vote dan comment😊

Ghost Girl Of HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang