Draco sedang dalam perjalanan ke asrama ketika ia melihatnya. Seminggu sejak Draco masuk Hogwarts,waktu itu Draco melupakan catatannya di kamar sehingga ia harus mengambilnya jika ingin mencatat pada pelajaran history. Ia melihat seorang gadis seumuran dengannya yang berpakaian seperti muggle berkeliaran di koridor pada jam pelajaran.
Draco sebagai seorang pureblood tahu bahwa muggle itu memang tidak sopan, mereka merasa istimewa karena mereka bisa melakukan sihir. Draco tahu pureblood lah yang istimewa, darah kami tidak ternodai oleh orang yang tidak bisa melakukan sihir. Draco percaya itu, ayahnya telah sering menjelaskan padanya.
"Jangan menghalangi jalanku, dasar mudblood" ujar Draco dengan segala kesinisan yang bisa dikeluarkannya.
Si gadis tersentak mendengar ucapan Draco. Matanya membesar dan mulutnya terbuka sedikit menggambarkan keterkejutannya.
"Kau bisa melihatku?!" teriaknya.
Draco menghela napasnya, ia tahu para muggleborn itu bodoh, tapi ia tidak menyangka separah ini.
"Of course, you stupid mudblood"
"Yes! Yes! Yes!" si gadis kemudian melompat kegirangan seperti menerima hadiah natal.
"Perkenalkan namaku Ariana, kuharap kita bisa jadi teman!" si gadis berseru sambil mengulurkan tangannya.
Draco adalah seorang pureblood. Seorang pureblood tidak menyalami mudblood, seorang pureblood tidak berteman dengan mudblood. Jadi bisa dimaklumi jika ia tidak mau menjabat tangan si gadis itu.
"Jangan berani kau, seorang mudblood sepertimu tidak bisa menjadi temanku" jawab Draco menangkis tangan si gadis yang kini telah ia tahu bernama Ariana.
"Ta-tapi.. "
Sebelum gadis itu berbicara lebih lanjut Draco pun berjalan melaluinya, meninggalkan Ariana di koridor sendirian.
---------------------
Sudah seminggu Ariana berada di dunia Harry Potter ini. Ariana telah mencoba mengetes berbagai hal mengenai keadaannya saat ini.
Ia bisa menembus dinding seperti hantu lainnya walaupun tidak ada seorang pun yang bisa melihat dirinya.
Ia juga bisa melakukan sihir walaupun tidak memiliki tongkat. Cukup mengatakan mantra dan menggambarkan keinginan itu di pikirannya.
Jadi Ariana sering berkeliaran di perpustakaan untuk mencari mantra yang bisa menyelesaikan masalahnya saat ini.
Ariana sedang berjalan dengan santainya ketika ia mendengar suara Draco.
"Jangan menghalangi jalanku dasar mudblood"
Kalimat itu diucapkan dengan kasar, tapi tak bisa dipungkiri memberikan efek yang sangat besar.
Dan mulai dari situ lah, Ariana tahu ia bisa melakukan sesuatu.
Ariana's PoV
Draco bisa melihatku!
Oke, ini mengubah segalanya. Aku bukan hanya penonton, aku bisa melakukan sesuatu. Aku bisa berbicara dengan seseorang walaupun itu hanya Draco.
Yes!
Jack, aku tahu perasaanmu ketika Jamie bisa melihatmu. Kalau aku bisa aku akan buat badai salju di Hogwarts ini!
Ariana pun mulai membuat rencana. Rencana yang akan mempengaruhi semuanya, mengubah nasib dunia sihir.
AN : hai!😁
Selamat datang di cerita terbaru saya
Mohon kritik dan sarannya, saya masih baru dlam hal menulis cerita 😅
Terima kasih kepada yg tlah baca dan vote cerita ini! Terutama pearlkey dan istriceye. Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Girl Of Hogwarts
FanfictionTahun pertama Draco di Hogwarts diganggu oleh hantu seorang gadis. Gadis itu berisik, suka mensehati dan berbagai hal lain yang sangat mengganggu Draco. Bisakah Draco bertahan?