CHAPTER 7

403 31 8
                                    

Chapter 7.

Author POV.

"Sehun, aku.. maafkan aku. Aku akan berhenti jika kau menginginkannya."

"Tidak, aku tidak menginginkannya Kai."

"Kakimu masih lemah Sehun. Aku takut aku akan menyakitimu." Kai membenahi baju Sehun dan membelai rahang lancip si wanita.

"Selesaikan apa yang telah kau mulai. Jangan membuatku terlihat menyedihkan tolong." Sehun menatap mata Kai dalam. Kai menelan ludahnya. Ia kembali mendekat dan mengecup bibir Sehun lembut.

"Aku akan melakukannya dengan lembut. Percayalah kepadaku." Sehun menangguk dan mendorong kepala Kai mendekat menyatukan dahi mereka. Sehun memejamkan matanya dan meraih bibir Kai, lidah itu bermain di atas bibir tebal Kai dengan gerakan menggoda. Kai membuka mulutnya dan melumat balik lidah manis Sehun.

Kai mendorong tubuh Sehun hingga ia terlentang di ranjangnya. Dengan sekali tarikan Kai melepaskan atasan Sehun. Pandangannya tertahan beberapa detik melihat apa yang tersuguh di depannya.

"Kau sungguh indah Sehun." Kai beranjak ke sisi lain Sehun dan menidurkan tubuhnya sejajar dengan si wanita cantik. Salah satu tangannya ia posisikan untuk membantali Sehun, dan tangan lainnya membelai pinggang telanjangnya.

Kai mencium leher Sehun dan bergerak turun menuju perpotongan dada Sehun. Desahan lembut keluar dari bibirnya. Sapuan bibir tebal dan lidah itu membuat Sehun meremang. Nafsu menyelimuti keduanya. Kai menggerakkan tangannya menuju kewanitaan Sehun yang masih terbungkus celana. Ia membelainya pelan dan menggerakkan jari tengahnya keatas dan kebawah.

Tubuh Sehun menegang. Ia meyakinkan diri bahwa inilah yang ia inginkan. Jantungnya berdetak kencang dan aliran darahnya memanas terbakar oleh nafsu. Belaian dibagian privatnya membuat pikirannya kacau. Belum ada yang pernah menyentuhnya sedalam itu. Dan dengan kesadaran penuh kali ini ia membiarkan Kai melakukannya.

Kai menarik celana dan dalaman Sehun hingga terlepas sempurna. Sambil mengamati tubuh telanjang Sehun, ia melepas jubah mandinya hingga tersisa celana dalam hitamnya yang tampak sesak. Ujung kejantanan Kai mencuat keluar, dan Sehun tak bisa berbuat apapun kecuali menutup mata dengan tangannya.

"Sehun lihat aku."

Kai menarik tangan Sehun dan menciuminya. Ia membawa tangan Sehun memeluk lehernya dan kembali menyesap bibir merah Sehun. Tangannya ia bawa menyentuh kewanitaan Sehun. Ia bisa merasakan bahwa Sehun sudah sangat basah di bawah sana. Suara kecipakan terdengar jelas oleh keduanya, baik dari ciuman dan lumatan mereka atau dari gesekan antara tangan Kai dan kewanitaan basah Sehun.

Kai menggerakkan jarinya menyentuh klitoris Sehun. Benda sensitif itu mulai mengembang, Sehun bergerak gelisah karena Kai mulai menemukan titik nikmatnya. Jari Kai bergerak mengitari bagian itu dan mengubah tempo hingga lebih cepat. Sehun menghentikan lumatannya dan menghisap bibir bawah Kai kuat karena nikmat yang tak tertahan. Tubuh Sehun menegang hingga ia merasakan cairan hangat meleleh dari dalamnya. Kai mengelap cairan Sehun dengan jarinya dan menjilatnya seolah itu hal yang normal.

"Kai apa yang kau lakukan?" Sehun menarik jari Kai dari mulutnya. Kai menarik Sehun agar bersandar di dadanya.

"Menjilat cairanmu. Aku tidak pernah melakukannya, tapi entah mengapa aku sangat ingin melakukannya sekarang. Mungkin karena ini milikmu." Kai kembali menjilati tangannya.

"Kai.." Sehun menarik tangan Kai lagi. Ia memandang Kai dengan pandangan tak terbacanya.

"Apa aku boleh merasakan cairanku?" Kai menyeringai dan membawa jari-jarinya menuju mulut Sehun. Sehun menjilati jari Kai yang masih berlumuran cairannya. Sehun menunjukkan ekspresi aneh saat lidah itu menyentuh cairannya sendiri. Tapi kemudian ia mulai terbiasa dengan rasannya dan mulai menikmatinya. Cara Sehun menjilati jari-jarinya dan belaian lidah itu membuat fantasi Kai semakin liar. Ia merasa celana dalamnya semakin sempit dan tak nyaman.

Sea DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang