Chapter 8

479 38 8
                                    

Chap 8.

Author POV.

Jatuh cinta. Satu kalimat yang sering membuat manusia lupa segalanya. Tidak, cinta tidak hanya untuk manusia. Tuhan menciptakan cinta untuk siapa saja yang memiliki perasaan. Dan mahluk berperasaan yang hidup diantara dunia manusia dan dunia fantasi juga berhak merasakan jatuh cinta. Hanya saja sebagian kecil dari mereka memiliki kisah cinta yang rumit, dan sering berakhir dengan kisah tragis. Manusia selalu berpikir bahwa mahluk berbeda tidak akan pernah bisa disatukan, lalu mengapa tuhan menciptakan cinta untuk mereka?

"Sehun.." Kai membelai lembut surai hitam Sehun. Ia duduk menyandar kepala ranjang di kamarnya.

"Hmm.." Sehun merebahkan dirinya di antara kedua kaki Kai sambil berbantal pada paha kiri atas pria itu. Ia menarik tangan Kai yang memainkan rambutnya dalam pelukannya.

"Apa pernyataanmu tentang tiga pertanyaan dalam sehari masih berlaku? Rasanya sudah lama sekali aku tidak bertanya." Sehun memejamkan matanya. Ia kembali mengingat siapa dirinya sebenarnya dan aura hitam ketakutan tiba-tiba merasuki pikirannya.

"Masih, tanyakan saja apa yang ingin kau tanyakan." Sehun membuka matanya saat Kai menarik tubuhnya keatas.

"Pertanyaan pertama. Bisakah kau memberi contoh tentang mahluk-mahluk mitos yang hidup di duniamu? Selain mermaid tentu saja." Kai mengecup lembut bahu kanan Sehun.

"Selain mermaid, ada bangsa Vodyanoy mereka adalah roh air yang tinggal dan hidup di lautan dalam. Jangan tanya mereka pria atau wanita karena aku tak mengetahuinya. Tubuh mereka berlemak dan menjijikkan. Aku tak menyukai mereka. Ada juga Hippokampos, mereka adalah jenis kuda air. Mereka sangat bersahabat dengan mermaid. Dan mahluk terakhir yang akan kujelaskan adalah Oceanides. Mereka hidup menyendiri, sosoknya menyerupai wanita tetapi bisa berubah menjadi mahluk menyeramkan. Mereka tidak terlalu berbahaya." Kai mendengarkan Sehun dengan baik. Ia merasa Sehun sedang mendongenginya karena mahluk-mahluk itu sangat terdengar tidak nyata.

"Lalu mengapa kalian tidak pernah tertangkap oleh manusia?"

"Karena dunia kami berbeda. Jika manusia memiliki alat pengukur kedalaman laut terdalam, mereka hanya akan menemukan dataran berpasir dengan ikan-ikan aneh. Dunia manusia bagaikan tempat bermain untuk kami, saat kami lelah bermain maka kami akan pulang ke tempat asal kami." Sekarang semuanya terdengar lebih masuk akal untuk Kai.

"Lalu mahluk apa kau sebenarnya Sehun? Maksudku, kau bukan roh kan?" Sehun terkekeh karena pertanyaan Kai.

"Ada banyak mahluk laut yang berbentuk roh, tetapi ada juga yang menyerupai manusia. Dan itu kami bangsa mermaid. Mermaid adalah mahluk air yang paling mirip dengan manusia, dan itulah mengapa mahluk-mahluk lain sering iri pada kami, karena kami adalah permata laut. Mereka cantik dan berharga." Kai tersenyum.

"Aku beruntung karena salah satu permata laut itu berada dalam pelukanku sekarang." Kai mempererat pelukannya saat ia merasa suhu tubuh Sehun meninggi.

"Ya, kau sangat beruntung." Sehun memberikan lehernya untuk Kai. Ia bisa merasakan permukaan lidah basah Kai menyapu kulitnya. Hangat dan geli. Kecupan-kecupan pelan itu Kai sematkan seiring ia menyusuri leher dan telinga Sehun. Sehun memejamkan matanya menikmati permainan Kai.

"Kaihh.."

Sehun membawa tangan kirinya menangkup rahang Kai. Ia melihat pantulan dirinya pada mata gelap pria itu. Pandangan tajam itu selalu melembut tiap kali ia menatap Sehun. Dan Sehun selalu menyadarinya. Sehun bahkan merasa ia tenggelam dalam pandangan Kai. Aura Kai seolah menarik tubuh Sehun mendekat dan menggodanya untuk mencicipi Kai lebih dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sea DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang