Lima

160 5 0
                                    

Ada yang aku harapkan datang beberapa hari ini.

Selain kamu.

Beberapa kali ponselku berbunyi dan itu pesan dari dia. Hatiku sedikit berubah ketika dia selalu mengirimiku pesan setiap hari. Kupikir setelah presentasi berakhir, semua akan kembali seperti semula. Tapi dia mulai mendekatiku dengan cara yang tidak biasa, padahal dia tahu bahwa aku sudah punya kamu dan aku menjadi milikmu.

"Apa ini yang namanya menunggu? Kemudian bertemu dengan orang yang sama-sama menunggu tapi ternyata memiliki kesamaan yang dituju?" tanyaku dalam hati.

Kupikir aku seperti sedang menunggu bus di halte. Lalu dia datang dan duduk di sebelahku dan ternyata dia juga menunggu bus yang sama. Dia mengajakku berbincang dan mulai bercerita tentang dirinya. Mendorongku masuk ke dalam guanya yang ingin disentuh.

Beberapa detik aku merasa nyaman berada di sana. Namun aku tersadar bahwa aku tidak seharusnya berada di guanya. Aku sudah punya guaku sendiri yang sekarang sedang berada jauh dan memperbaiki diri.

Perlahan kutepiskan pikiran "nyaman" tentangnya. Karna pada akhirnya hanya kamu yang ingin aku tuju.

"Semoga tidak ada dia-dia yang lain yang ternyata mendoakan kita secara diam-diam. Yang menyebut nama kita secara perlahan setiap malam dalam doanya kepada Tuhan," mohonku dalam doa pagi ini.


Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang