Sembilan

109 4 0
                                    

"Hari ini aku sakit. Radangku kambuh lagi. Dan kamu tau? Pagi ini aku harus makan bubur, makanan yang selalu membuatku merasa semakin sakit. Bapak dan ibu memaksaku makan bubur karena aku bilang tenggorokanku sakit jika menelan makanan yang tidak lunak.

Kalau seperti ini, aku jadi berharap kamu ada di sini. Pasti kamu akan mau menggantikanku untuk memakan bubur itu, iya kan?

Rasanya betul-betul tidak enak. Harus makan bubur, tidur seharian, tidak bertemu teman-teman, tidak berangkat ke kampus. Aaaahhhh, aku bosannnn.

Aku ingin kamu ada di sini, aku ingin dimanja-manja olehmu :(

Aku masih ingat, dulu kamu yang mengantarku ke dokter ketika asmaku kambuh saat bapak ibuku sedang tidak ada di rumah. Melihat betapa khawatirnya kamu kepadaku membuatku selalu bersyukur ditemukan kamu. Tapi aku sedikit sebal karena kamu jadi terlalu panik yang membuatku semakin susah bernafas.

Namun setelah pulang dari dokter, kamu menemaniku di rumah sampai malam. Menuruti semua keinginanku tanpa adanya komentar terlebih dahulu. Saat itu, aku berpikir bahwa akan sangat menyenangkan jika Tuhan memberikanku pasangan sepertimu. Dan itulah yang selalu aku semogakan dalam doaku setiap hari.

Sudah dulu ya, ibu menyuruhku tidur lagi.

Mmmm, coba ada kamu di sini."

Kututup laptopku dan kembali meringkuk di tempat tidur. "Ya ampuuunnn, sangat membosankannya hidupku hari ini, lagipula aku salah makan apa si kemarin?" gumamku sebal.

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang