/!\ DISCLAIMER /!\ Meskipun Braphen lahir di Uni Soviet, novel ini tetap akan menggunakan mata uang RUPIAH. Selamat membaca dan mohon maaf atas ketidaknyamanannya...
[1] Pada 18 Desember 1878, seorang bayi lahir. Ia lahir dalam kandungan ibu yang bernama Grece. Kemudian ia memberinya nama Braphen Josef Stalin. Ia adalah anak yang sangat nakal. Bahkan, semenjak ia keluar dari kandungan ibunya, ia menangis sepanjang hari karena tidak mendapat nasi.
Nasi?
Ya betul, nasi! Itulah awal mula sebutan manusia baja baginya. Saat ia berumur 3 bulan, ia menolak ASI. Ia lebih memilih kopi dibanding ASI. Tak hanya sampai itu saja, pada usiannya yang ke 6 bulan ia sudah bisa berlari kesana kesini.
Ada satu hal lagi yang menarik dari bayi Braphen, meskpun pada saat ia berumur 6 bulan sudah dapat mengerti 3 bahasa! Meskipun ia belum dapat menuturkannya, ia dapat mendengarnya. Hal ini dapat terjadi karena ibunya, Grece, setiap hari minum alkohol (jangan ditiru) saat bay Braphen ada dalam kandungan.
Bapaknya, Heidi, merupakan seorang penambang batu bara. Heidi masih merupakan penambang amatir, setiap minggu ia hanya dapat membawa pulang 5 ribu. Mungkin karena dipaksa ayahnya yang merupakan penambang profesional.
Ia pergi pagi tapi gak tau kapan pulangnya. Yang penting di mata Grece adalah ia membawa uang banyak untuknya. Grece adalah seorang yang matre. Malangnya, Heidi dipaksa orangtuanya untk menikahi Grece karena sebuah urusan.
Grece senang hidup berfoya-foya. Dalam sehari seluruh tabungan mereka habis. Akhirnya, mereka pun terbelit hutang. Malangnya, sang Braphen dijadikan jaminan bagi hutang-hutang mereka.
[2] *Pada suatu malam, Braphen telah berumur 9 bulan*
"Grece, gimane nih, utang kita nih ude banyak, utang kita uda 12 juta nih! Money kite nih tinggel seperak (seribu)" kata Heidi dengan gaya dikit.
"Ya salah LU lah! Siapa suruh lu traktir temen segeng lu makan di kapal pesiar!!! Gue mah tuh pengiritan. AKUT!" kata Grece dengan suara tinggi, "SETIAP HARI GUA CUMAN KELUARIN DUIT ENOL RUPIAH, TAU GAK LU, GLUPPY!" timpanya.
"Enol? ENOL? ENOLLL??? Enol dari Zimbabwe, lu gak osah fitnah-fitnah gua deh, lu A*U! Tiap hari kalo lu gak beli baju Supreme tuh gak puas! Harganya sampe juta-jutaan! Dasar ..." marah Heidi, tetapi di selak Grece.
"Oh, begitu ya... TUH BAJU MEREK APA YA? BIKINNYA PAKE APA YA? OH PAKE EMAS! PASTI PAKE DUIT GUE YANG GUE CARI CAPE-CAPE!" teriak Grece.
Lalu Heidi melanjutkan ucapannya "Dasar serakah! GAK TAU DIRI, bisanya nuduh-nuduh orang!" "Lagian tuh baju warisan bokap gue! You tohlol!" timpanya.
"Lagian tuh ya, lu tuh gak kerja. Kerjaannya, yah palingan cuma ngobrol sama tetangga, nraktir tetanggal, shoping, dan semua kegiatan yang menghamburkan duit GUA!" teriak Heidi di telinga Grece.
"Dasar AMATIRAN!!!" teriak Grece, yang membuat ketua RT setempat terbangun.
"Itu suara siapa lagi, kok kenceng amet, telinga saya hampir budi nih" ucap ketua RT yang tinggalnya beberapa blok dari rumah Grece, dalam hati.
*Dan tiba-tiba Braphen menangis*
"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!" Braphen menangis, rupanya, Grece lupa karena sekarang waktunya sang Braphen mandi susu.
"iya sayanggg. sayangku ganteeenggg. maaf ibu lupa... ayo, ibu empok empok dulu..." ucap ibu (Grece) dengan selembut sutra.
"Gre . ce, abis itu saya mau bicara" kata Heidi.
"iyaaa..." ucap Grece dengan haluuus banget karena cari muka...
Lalu, Heidi langsung melupakan apa yang ia katakan dan langsung tertidur di lantai. Grece yang baru selesai melayani sang Raja Braphen pun ikut tertidur pulas...
"KUKURUYUUUK! sang Ayam berkokok. Tanda pagi telah tiba. Seperti biasa, Heidi akan bekerja menambang batu bara, sedangkan Grece ngerumpi dengan tetangganya. Sedangkan bayi Stalin...
Sebenarnya Grece memanggil seorang babysitter bernama Tini, hanya saja ia bekerja pagi sampai sore saja. Untunglah Tini betah bekerja, karena 6 babysitter meninggal bunuh diri dan 2 lainnya sakit jiwa sehingga harus masuk RSJ. Daftarnya panjang banget, kira-kira ada 100-an tugas yang harus Tini lakukan. Tidak hanya mengepel, ia juga harus menyembah bayi Stalin, memberi makan ia nasi merah, dipijit dan diurut, dan masih bwanyak lagi. "yang sabar ya bu..." sebyah kata yang pernah diucapkan Grece.
*Glupyy = tolol
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAPHEN
Historical FictionBraphen Josef Stalin, seorang diktaktor Uni Soviet yang begitu terkenal kajam dan tega. Masa kecilnya pun juga dikenal sebagai seorang berkepala baja, bukan batu lagi. Sebagai seorang ketua kelas yang juga penjilat guru, hampir semua teman-temannya...