*Malam ultah pertama Braphen*
Keluarga matre itu kalang kabut, karena mereka telah mengundang se-RT untuk datang ke acaranya, tetapi belum menyiapkan apa-apa.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Heidi.
"Mungkin pairital (fairytale) bisa mengabulkannya" kata Grece.
"Saraf lu ada yang konslet ya? Masa ada faitytale??? Hello!" kata Heidi yang mengangap itu lelucon.
*Tiba-tiba*
Trompet berbunyi... Tret te rek te tek tet preeettt... Sang peri pun datang. Ia bernama Flori. Ia berbentuk seperti peri pada umumnya, hanya saja kepalanya berbentuk seperti bunga.
"Saya Flori sang peri yang akan membantu kalian mempersiapkan ultah Braphen" kata Flori.
"Sayaaa percayaaa... Apa saja ku akan terimaaa..." kata Grece, terkagum kagum.
Dan, Heidi pun kabur, lari terbirit-birit, dan sepertinya kabur ke Republik Kongo.
"Apa pun akan ku lakukan" kata Grece, dengan sungguh-sungguh.
Lalu sang peri berkata:
"Gua mau lu bunuh seseorang yang bernama Gogon"
Cing
Cying
Cyet
Dak buk buak
Karena Grece fanatik sekali terhadap peri, ia pun langsung membunuh orang yang dimaksud sang peri. Flori itu sebenarnya karnibal. Makanya, neneknya Iren (lihat Prolog) tak bisa hidup jika tidak memakan daging manusia selama seminggu.
*Sang peri menyiapkan pesta ulang tahun Braphen*
"Udah selesai tuh, bos Grece, gua tinggal pergi dulu ya" sang Peri berkata.
"Sampai jumpa sang Peri yang kucinta, sebelum itu, aka mau menyanyikan sebuah lagu, kau harus dengar deh!" Grece yang sudah menyiapkan lagu bagi para peri yang datang sejak ia kelas 1 SD. Inilah peri yang pertama kali datang ke hidup Grece. Lagunya seperti ini:
🎵 Oh Tuhan, ku cinta Engkau
Ku sayang Engkau
Rindu Engkau
Inginkan Engkauuu 🎵🎵 Kau peri yang terhormat
Menerangi hidupku
Menjadi teladan, panutan ku
Yang ku seeeganiiiii... 🎵Grece selesai menyanyikan lagunya, dengan memainkan gitar satu-satunya, warisan ibunya. Sungguh dramatis. Menarik. Dan mengharukan.
Sang peri yang malu karena suaranya agak cempreng langsung kabur. Grece pun mengejar-ngejar sang Peri.
"Peri, jangan tinggalkan aku, aku masih banyak lagu!!!" kata Grece. Ia pun lari tak karuan mengejar sang Peri yang sudah pergi ke negara lain.
"NANTI BESOK DATANG LAGI YA!!! KE ULTAH SUPER SPEKTAKULAR KU!!!" teriak Grece menggemparkan seluruh Bumi.
Dan memang, hal itu semua benar. Pada hari H ultah Braphen, seluruh RW datang ke rumahnya. Karena rumahnya hanya berukuran 4 x 4 m, dan tanah garapan, mereka merayakannya di jalan raya. Hal itu menimbulkan protes dan kecaman banyak orang.
"Черт тебя побрал, ты мудак!" seorang warga rusia mengatakan hal itu. Artinya terlalu parah, saya malu memberitahukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAPHEN
Historical FictionBraphen Josef Stalin, seorang diktaktor Uni Soviet yang begitu terkenal kajam dan tega. Masa kecilnya pun juga dikenal sebagai seorang berkepala baja, bukan batu lagi. Sebagai seorang ketua kelas yang juga penjilat guru, hampir semua teman-temannya...