Saat di kelas, gua dan teman-teman gua sedang bercanda sambil menunggu guru datang.
"By kok badan lo kaya gorila sih." gurau Ricky.
"Bisa aja tengkorak kering." balas Roby.
Gua, Stevan, David, Jay dan Joe tertawa renyah.
"Parah Ki, lo dikatain tengkorak kering." sambung Gua.
"Bisa aja gentong mayat." tambah Ricky.
Dewi, ketua kelas XI-IPS marah, lalu berdiri dari kursinya, "Kalian bisa diam nggak sih!" "berisik mulu."
Semua anak cowok kelas XI-IPS terdiam seketika.
Itulah kebiasaan cowok kelas XI-IPS kalau gurunya telat atau tidak hadir ke kelas.
***
Setelah bel istirahat berbunyi, gua mengajak teman-teman gua segera ke kantin.
Gua dan teman-teman gua berjalan santai di koridor sekolah.
Saat di kantin, gua membeli satu gorengan dan es jeruk, sambil menunggu Laura datang.
Tidak lama kemudian, Laura datang bersama temannya.
"Kan itu ada Laura." kata Stevan.
"Gua ke sana dulu ya."jawab gua.
"Ok."
Gua menghampiri Laura yang sedang membeli nasi goreng di kantin.
"Laura.." panggil gua.
"Iya." Laura menoleh, lalu satu senyuman terkembang di wajahnya.
"Ra nanti malam gua mau ajak lo makan malam bisa nggak?" tanya gua dengan nada serius.
Laura menggelengkan kepalanya, "Nggak bisa, Kan. Soalnya ada acara keluarga nanti malam."
Laura pamit pada gua untuk kembali ke kelas XI-IPA. "Gue ke kelas dulu ya."
Gua hanya mengangguk pelan.
Laura berjalan gontai menuju kelas XI-IPA sembari membawa nasi goreng dan es teh manis di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laura & Arkan [Completed] √
Teen FictionWarning : Cerita Ini Di Private Acak Harap Follow Terlebih Dahulu. [Completed / Remaja 13th+] [4th Story On Wattpad] Namanya Laura Oktaviani Rahayu, gadis cantik yang berasal dari kota kembang, Bandung, baru pindah sekitar tiga hari yang lalu di SMA...