7 - Bersama mu

1.8K 147 37
                                    

Gua dan Laura masuk ke dalam angkot yang berisi dua orang ibu-ibu dan satu orang bapak-bapak di samping supir.

Saat di dalam angkot, gue terus memuji kecantikan Laura yang alami.

"Laura..lo kok cantik banget sih, bidadari aja kalah sama lo." rayu gua.

"Gombal.." jawabnya singkat.

''Bener kok, lo itu bagaikan bidadari yang jatuh dari surga yang tuhan titipkan buat Arkan seorang." lanjut gua.

Angkot berjalan secara perlahan.

Tiba-tiba decitan suara angkot terdengar saat berhenti seketika, tanpa sengaja gua mencium pipi Laura.

"Ih...anak muda sekarang mah suka main cium-cium seenaknya saja." celetuk seorang ibu-ibu yang berusia empat puluh tahun itu saat di dalam angkot.

Gua meminta maaf pada Laura karena tak sengaja menciumnya.

"Ra..gua minta maaf ya, nggak sengaja kok tadi cium lo." kata gua pada Laura.

Laura terdiam.

Gua memarahi supir angkot yang tiba-tiba berhenti. "Bang..kalau bawa mobil itu hati-hati."

"Maaf mas, tadi ada kucing yang lewat." jawab supir angkot itu, sembari menghapus peluhnya dengan handuk kecil yang melingkar di lehernya.

"Lain kali hati-hati bang."

Supir angkot itu melajukan angkotnya kembali.

Sekitar sepuluh menit di perjalanan,  Laura turun dari dalam angkot, lalu di ikuti gua di belakangnya.

Laura membayar angkot sesuai tarif dan meninggalkan gua.

Saat gua mau mengejar Laura, supir angkot memanggil gua karena belum membayar angkot.

Supir angkot itu melajukan angkotnya kembali, gua berjalan cepat mengikuti langkah kaki Laura.

Laura & Arkan [Completed] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang