Laura & Arkan [Completed] √

16 - Razia

Alarm ponsel gua berbunyi kencang, jam menunjukkan pukul 06.00 . Gua mengusap layar ponsel dengan lembut, lalu mematikan alarm ponsel gua.

Gua bergegas mengambil handuk langsung segera ke kamar mandi.

Setelah itu memakai baju sekolah dan makan pagi.

"Bi Surti, makanan buat Arkan udah disiapin kan?" teriak gua sembari berjalan keluar kamar.

"Sudah, Den." jawabnya.

Usai makan pagi,  gua menghidupkan mesin motor ninja gua warna merah menuju sekolah.

Lima belas menit kemudian,  gua tiba di sekolah.

                       ***
Hari ini, info tentang razia ponsel dan rambut panjang cepat tersebar luas dari murid kelas satu sampai kelas dua, pak Ardi dan guru yang lainnya akan merazia setelah bel istirahat selesai.

Gua meminta semua anak kelas XI-IPS memasukan ponsel di plasti hitam. Gua meminta Ricky untuk menemani gua ke tukang foto copy untuk menaruh semua ponsel anak XI-IPS di sana.

Gua dan Ricky menitipkan semua ponsel milik anak XI-IPS termasuk ponsel gua ke tukang foto copyan di depan sekolah.

Gua dan Ricky segera kembali ke dalam sekolah, Ricky menahan gua untuk menaruh rokok di jok motornya.

pinta Ricky.  "Kan, gua naruh rokok dulu ya," "tolong lo lihatin, takutnya ada pak Ardi."

"Iya, sip." kata gua.

Setelah bel istirahat selesai, Pak Ardi masuk ke dalam kelas XI-IPS,  Pak Ardi dan Bu Wiwidmemeriksa semua tas, jika ada ponsel siswa di sana akan diambil sama guru, semua anak cowok dan cewek kelas XI-IPS disuruh Pak Ardi maju ke depan.

Setelah selesai merazia ponsel, Pak Ardi memanggil nama-nama rambut anak cowok kelas XI-IPS yang rambutnya panjang.

tegas Pak Ardi. "Arkan, Ricky, Stevan,  Joe dan Jay ikut saya ke lapangan, yang lainnya boleh duduk kembali."

Lalu gua dan teman-teman gya mengikuti perintah Pak Ardu untuk ke lapangan sekolah.