18 - Dia Menangis

1.3K 93 3
                                    

Saat pulang sekolah,  gua dan Ricky berjalan di koridor sekolah yang sudah sepi, gue mendengar suara tangisan cewek dari kelas XI-IPS.

"Ki...tunggu dulu." gua mencekal pergelangan tangan Ricky.

"Ada apa sih Kan?" Ricky bertanya.

"Gua kaya dengar suara cewek nangis deh, dari kelas XI-IPA."

"Serius? Lo jangan bikin gue takut."

"Serius,  kita ke sana."

"Nggak deh, lo aja ya." kemudian Ricky berlari.

"Yah, payah banget lo Ki, kabur duluan."

Gua berjalan perlahan-lahan masuk ke ruangan kelas XI-IPA, gua melihat di ambang pintu ada seorang cewek sedang menangis, cewek itu Laura.

"Laura.." kata gua.

Gua menghampiri Laura dan duduk di sebelahnya.

"Laura, lo kenapa?" gua bertanya pada Laura.

Kemudian Laura memeluk gua sambil meneteskan bulir-bulir air mata di wajahnya. "Kan, aku baru aja putus sama Kevin, Kevin itu terlalu kasar jadi cowok." jelas Laura sembari meneteskan bulir-bul air mata di wajahnya.

"Bagus dong lo putusin dia, dia itu nggak bisa perlakukan lo sama seperti cewek yang lainnya,  masih ada cowok kok yang mau sama lo, cowok itu gua."

Laura melepaskan pelukannya.

"Maksudnya?"

"Masih banyak cowok yang mau sama lo kok."

Gua mengajak Laura ke sebuah kafe untuk mengobati rasa sakit hatinya.

"Dari pada lo nangis terus,  mendingan ikut gua aja."

"Ke mana?"

"Ke kafe,  hapus dulu air mata lo." gua menyeka air mata yang ada di wajah Laura dengan jari telunjuk.

Gua menggenggam tangan Laura, lalu gua dan Laura berdiri dari kursi.

Laura & Arkan [Completed] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang