“Kuraba pagi ini masih turun hujan. Diselimuti hawa dingin yang masih menerkam tubuh. Kutarik selimut ini dan enggan kulepaskan sampai hawa dingin melepaskan tubuh mungil yang tak bersalah ini”
-----------------------------------------------------------Kubuka tirai kehidupan, Ibu mendulangnya. Terlihat langit-langit tergantung bintang-bintang yang indah. Memutar meliuk ditatapanku. Ibu menggendong dan mengelusku dipundaknya seraya berkata, “Lekas besar ya Nak agar bisa menjelajahi dunia”.
Teramat kecil untuk memahami bahasa indahnya. Segurat senyuman hanya bisa kubalas sembari menatap mata kehidupannya. Ibu membawaku menuju dek kamar. Terlihat hujan mengguyur rumah pagi itu. Tak lama Ibu langsung membawaku menjauh dari dek. Tak mau hawa dingin menyerang tubuh mungil yang tak bersalah.
Dalam gendongannya mengayun dengan lembut. Melupakan segala hiruk pikuk urusannya demi menidurkanku kembali. Perlahan mulai terpejam dan tertidur pulas dipangkuannya.
-----------------------------------------------------------Dan kisah lainnya pun berlanjut...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gymnopedie Hujan
AdventureKetika hujan menyapa, entah mengapa segala ingatan di masa lalu kembali berdatangan. Dimulai dari kisah kanak-kanak dulu hingga dewasa. Semuanya berjalan dengan alami dan mereka menyebutnya proses. Bahagia, sedih, marah, suka, duka, menyesal, semang...