5

2K 211 7
                                    

Seulgi POV

Tanpa aba-aba aku langsung mematikan sambungan telepon dengan Jungkook. Kata-kata Jungkook tadi berhasil membuatku penasaran. Aku langsung membuka aplikasi instagram dan mengetikkan username Jimin disana. Betapa terkejutnya aku melihat postingan terbarunya. Dia..si namja gila itu baru saja mengupload fotoku? Itu aku bukan? Siapapun tolong cubit aku sekarang. Aku bingung,entah harus marah karena mengupload fotoku dan memotret ku tanpa izin atau malah senang karena namja yang kusukai itu mengupload fotoku,di akun sosial medianya,berarti itu akan dilihat seluruh dunia bukan?.

Tapi tetap saja,aku harus memberikan pelajaran kepada namja gila itu.

'Awas kau Park Jimin.'

***

Author POV

Hari ini adalah hari Minggu. Seulgi memilih untuk memanjakan diri di rumah. Kuliah benar-benar menghabiskan waktu dan tenaganya. Bahkan dia lupa bagaimana rasanya 'bersantai'.

Disinilah Seulgi,di kasur empuknya yang ia rindukan belakangan ini. Dengan ponsel yang ia genggam dan sedikit cemilan di atas sebuah piring yang menemaninya di hari Minggu ini.

Tok tok tok..

Seseorang mengetuk pintu kamar Seulgi. Tentu saja Seulgi mengira kalau itu adalah ibunya,karena mereka hanya berdua hari ini. Ayahnya pulang ke Busan untuk beberapa hari karena nenek Seulgi dikabarkan sedang sakit. Jadi dia hanya berdua sekarang.

"Buka saja Eomma pintunya tidak ku kunci". Ucap Seulgi sedikit berteriak. (Ibu)

Tok tok tokk...

Orang di balik pintu itu terus saja mengetuk pintu dan itu membuat Seulgi geram karena mengganggu Minggunya yang indah.

Dengan langkah malas Seulgi berjalan ke arah pintu dan memutar kenop pintu.

"Aaah Eomma sudah ku bilang pintunya tidak di kun.. WOAAHHH!!!"

Mata Seulgi membulat kaget. Seulgi tak percaya siapa yang datang. Gadis itu langsung melompat dan memeluk seseorang yang sedang berdiri di depan pintu itu. Dia memeluk erat,sangat erat. Dia sangat merindukan orang itu. Orang yang 2 tahun belakangan ini pergi meninggalkannya.

Lelaki itu membalas pelukan Seulgi tak kalah erat. Kini drama sedang terjadi di depan kamar Seulgi. Setetes cairan bening keluar dari mata Seulgi. Dan dia terisak-isak.

Lelaki itu pun melepaskan pelukannya karena mendengar tangisan Seulgi gadis yang ia sayangi.

"Ya! Uljima. Apa kau harus menyambutku dengan tangisan?." Ucap lelaki berbadan tinggi itu. (Hei,jangan menangis)

"Hiks..hiks.. Akuu.. Akuu.. Merindukanmu hiks..." Ucap gadis itu masih dengan tangisannya.

"Nado Bogoshipoyo" Balas lelaki itu sambil mengelus pelan kepala Seulgi. (Aku juga merindukanmu)

Seulgi mendongakkan kepalanya. Menatap lelaki yang jauh lebih tinggi darinya itu. Seulgi memukul pelan dada lelaki itu.

"Kau jahat,kau jahat. Mengapa meninggalkanku. Aku kesepian. Kau bahkan tak memberikan alasan mengapa kau meninggalkanku. Kau jahat. Aku tersiksa disini karena merindukanmu." Ucap gadis itu.

"Ah...Mianhae Seulgi-ah,aku tak bermaksud meninggalkanmu. Aku hanya ingin hidup mandiri di negeri orang dan melanjutkan kuliahku." Pria itu menatap wanita yang dirindukannya itu. Dan kembali memeluknya.

"Maafkan aku,aku berjanji tak akan meninggalkanmu lagi,berhentilah menangis." tambahnya lagi.

***

Breathe (Pjm)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang