AUTHOR POV
"Apa yang membuatmu menangis?" ucap seseorang yang berdiri dibelakang Seulgi.
Seulgi berbalik dan terkejut saat melihat siapa yang berdiri di belakangnya. Dengan sigap dia lagsung menghapus air matanya dan menyimpan foto itu kedalam saku jaketnya lagi.
"O-oppa...." ucapnya terbata-bata.
Joo Hyuk sudah berdiri tepat dibelakangnya. Padahal setahu Seulgi Joo Hyuk memilih untuk tinggal di apartemennya untuk beberapa hari.
"Aku bertanya, mengapa kau menangis?"
"Apa yang kau lakukan disini,Oppa?. Bukankah seharusnya kau di apartemen mu?." Tanya Seulgi berusaha mengubah topik pembicaraan.
"Jangan mengelak,jawab pertanyaanku." Entah setan apa yang merasuki Joo Hyuk. Hari ini Joo Hyuk terlihat sangat tenang bercampur sedikit emosi.
"Ti-tidak, aku tidak menangis." ucapnya mengelak.
"Bohong." Jawab Joo Hyuk ketus.
"Aku tidak berbohong Oppa." Ucap Seulgi dengan nada suara lembut.
"Apa pria yang selalu mengantarmu itu yang membuatmu menangis,huh?."
'apa dia melihatku bersama Jimin tadi? astaga ' batin Seulgi.
"Jimin?." Tanya Seulgi
"Iya si brengsek Jimin. Kau selalu pulang larut malam sejak berteman dengannya. Mau jadi apa kau ini,huh?." Ucap Joo Hyuk dengan nada suara tinggi.
"A-apa? Apa yang barusan kauu katakan?.
"Si brengsek Jimin. Dan kau,lihat,kau menangis karnanya,dia tak akan membawa kebahagiaan dalam hidupmu. Kau selalu murung. Kau pulang larut malam. Aku hanya tak ingin kau menjadi wanita yang tidak benar!."
"Mwo??!!." Ucap Seulgi dengan nada suara tinggi.
"Apa perkataanku salah? Itu fakta,kau pulang larut malam,dan selalu bersamanya. Oppa hanya takut jika dia melakukan hal yang tidak-tidak kepadamu Seulgi-ah."
" Kau pikir aku wanita macam apa huh?!!!!." Seulgi.mulai emosi karena secara tidak langsung Joo Hyuk mengatakan bahwa Seulgi adalah wanita yang 'suka pulang larut malam'.
"Kau bahkan sudah berani meninggikan nada suara mu sejak kau berteman dengan si brengsek itu." Ucap Joo Hyuk dengan nada suara meremehkan.
"KAU YANG BRENGSEK!!. Aku sudah sabar menghadapimu sejak dulu. Aku selalu mengalah denganmu sejak aku kecil. Tapi kau sudah kelewat batas. Sejak kapan kau diperbolehkan mencampuri urusanku dengan teman-temanku huh?!! Apa kau tidak memiliki masalah sendiri? Apa hobimu mencampuri kehidupan seseorang seperti ini?.Percuma sekolah di luar negeri tapi perkataanmu seperti orang yang tak pernah di sekolahkan!!!." Seulgi tak kuasa menahan air matanya. Emosinya sudah memuncak karena Joo Hyuk.
"K-kau..kau mengatakan aku brengsek?? Aku ini Oppa mu!! Beraninya kau berkata seperti itu!." Ucap Joo Hyuk tak kalah emosi.
"Oppa? huh. Oppa kau bilang?! Kau bahkan hanyalah anak angkat!!. Dan apa aku pantas menyebut dirimu Oppa? Dengan segala perlakuan mu padaku. Sikap over protectif mu yang sudah kelewat batas. Hingga kau mengatakan aku wanita yang tidak benar. Apa dirimu pantas disebut seorang kakak? huh?." Seulgi sudah berada di puncak amarahnya. Dalam sekejap mood nya berubah karena Joo Hyuk. Ingin rasanya dia menampar Joo Hyuk karena telah menghina Jimin dan sudah terlalu mencampuri urusannya.
Joo Hyuk terdiam. Perkataan Seulgi terasa sangat menyakitkan. Hatinya seakan hancur berkeping-keping karena Seulgi mengungkit asal usulnya yang merupakan anak angkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe (Pjm)
FanfictionKita hanyalah sebuah ketidaksengajaan. Tidak sengaja bertemu, tidak sengaja jatuh hati, dan tidak sengaja kau pergi. Berawal dari ketisaksengajaan yang membuatku sulit bernafas setiap kali di dekatmu. Abaikan saja aku, karena aku hanyalah jarum dian...