AKU SARANIN PAKE BANGET BACA WATTPAD PAKE LAGU YANG ADA DI MULMED. ITU LAGU OST DRAMA TERFAVORIT BUAT AKU. LAGUNYA BIKIN BAPER. WALAUPUN GATAU ARTINYA SIH(͡° ͜ʖ ͡°)
Hatiku seakan ditikam ribuan jarum ketika Jimin mengatakan bahwa dia menyukai Irene Eonnie. Aku berusaha menahan air mataku yang ingin jatuh. Hatiku memanas. Ingin rasanya aku berteriak dihadapan Jimin sekarang. Ingin rasanya aku mengatakan 'hei,wanita dihadapan mu ini menyukaimu,dan kau ingin menceritakan perasaanmu dengan wanita lain?'. Tapi tidak mungkin. Kau bahkan tak punya hak untuk mengatakannya Kang Seulgi.
Baru saja aku mulai mencintainya,dan apakah aku harus berhenti disini?.
Tapi kenapa,kenapa harus Irene Eonnie?.
"K-kau menyukai Irene Eonnie?? "
Jimin mengangguk pelan.
Sedetik kemudian,setetes air mata mengalir di pipiku. Air mata yang sedari tadi ku tahan akhirnya keluar juga. Aku benar-benar tak bisa menahannya. Aku juga seorang wanita. Hatiku bukan terbuat dari baja. Hatiku mudah rapuh. Tapi aku tidak boleh menangis di hadapan Jimin.
"Seulgi-ah..kau menangis?."
Sial,Jimin melihatnya.
Dengan sigap aku menghapus air mata di pipi ku.
"Ah,tidak." Jawabku.
"Matamu merah Seulgi-ah. Kau membohongi ku." Ucap Jimin curiga.
"A...Aku hanya terharu karena kau rela berkorban untuk Taehyung." Jawabku asal.
Ah sial. Apa dia akan percaya begitu saja?. Apa aku kebohonganku terlalu kentara?.
"Ohh,aku kira kau cemburu karena aku menyukai Irene Noona."
Aku terkejut mendengar jawaban Jimin. Bagaimana bisa dia dengan spontan bicara seperti itu?. Apa aku jujur saja? Tidak mungkin.
'Ya,aku cemburu,sangat cemburu.'
"Ah yang benar saja mana mungkin aku cemburu,kau ini."
Apa yang keluar dari mulutku benar-benar bertolak belakang dengan apa yang ada di hatiku. Karene kenyataannya,kejujuran itu menyakitkan.
Aku hanya terdiam setelah itu. Menatap langit yang sedikit mendung seakan menggambarkan suasana hatiku saat ini.
"Seulgi-ah,apa kau membohongiku?." Ucap Jimin dengan wajah datar.
"Membohongi? Membohongi apa?." Ucapku bingung.
"Kau masih saja menangis,aku yakin bukan itu alasanmu menangis."
'Kau sudah mulai mengerti sekarang.'
"Aku tak berbohong,aku tipe orang yang mudah terharu karena sebuah persahabatan." Ucapku mengelak.
"Benarkah? Aku hanya tak ingin menyakiti siapa-siapa." Ucapnya lagi.
'Tapi setiap kata yang kau keluarkan hari ini selalu membuatku ingin menangis dan berlari pulang'
"Eii,kau ini,tidak mungkin seperti itu. Kita ini kan teman,tak lebih."
Jimin mengangguk pelan dan tersenyum tipis.
"Baguslah jika begitu,teman."
'Apa bisa kudapatkan lebih?.'
"Iya,teman." Ucapku dengan senyum terpaksa.
Aku teringat dengan foto yang aku temukan tadi,aku langsung menyimpan nya ke dalam saku jaket yang aku kenakan. Aku takut Jimin akan semakin sedih jika melihat foto itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe (Pjm)
أدب الهواةKita hanyalah sebuah ketidaksengajaan. Tidak sengaja bertemu, tidak sengaja jatuh hati, dan tidak sengaja kau pergi. Berawal dari ketisaksengajaan yang membuatku sulit bernafas setiap kali di dekatmu. Abaikan saja aku, karena aku hanyalah jarum dian...