Sebelas ⛈

4.7K 396 2
                                    


Brukk ..

Daniel jatuh ke lantai tak sadarkan diri . Azel pun segera membopong tubuh daniel ke ranjang, lalu dia melepas sepatu dan jaket yang daniel pakai . Setelah itu dia menyelimuti daniel sampai sebatas pundak .

Tangan azel tergerak untuk mengelus puncak kepala daniel . Entah keberanian dari mana, azel mencium kening daniel lama . Lalu berkata

"Niel, aku nyerah!! Semoga kamu bahagia sama pilihan kamu" ucap azel setengah berbisik sambil mengamati wajah daniel serinci mungkin .

Tak terasa air matanya menetes, mengalir dan jatuh tepat di pipi kanan daniel . Sadar bahwa dirinya menangis, azel mengusap pipinya pelan dan berjanjak pergi . Malam ini azel memutuskan untuk tidur di kamar tamu, dan meninggalkan daniel tidur sendiri tanpa dirinya , mungkin untuk ke depannya juga .

***

Pagi harinya , daniel terbangun . Dia merasa sangat pusing , tiba tiba pintu kamar terbuka .. Menampilkan sosok azel yang berdiri menatap ke arah daniel dengan tatapan kosong .

"Mandii.." perintah azel tapi tak di hiraukan oleh daniel

"Mandi niel, ada hal penting yang harus aku omongin sama kamu!" ucap azel lagi dengan nada dingin, membuat bulu kuduk daniel agak merinding

"Apa??" tanya daniel dengan polos

"Mandi dulu , nanti aku kasih tau.." titah azel yang sedang fokus membuka gorden

"Ckkk iya iya .." lalu daniel beranjak dari kasur menuju kamar mandi .

20 menit kemudian, terlihat azel yang sedang membereskan tempat tidur.  Saat itu pula daniel keluar dari kamar mandi . Lalu daniel duduk di sofa yang ada di kamar

"Zel, tadi katanya kamu mau ngomong! Mau ngomong apa?"

Hening .. azel tak merespon

"Zel, jawab dong!" Azel masih diam, pura pura sibuk membereskan kasur,  "Zell!!!"  Bentak daniel  "kalau suami ngomong tuh di jawab dong . Bukan diem aja, pura pura gak denger!" sentak daniel

Azel tiba tiba berhenti dan berbalik menghadap daniel. Menatap daniel dengan pandangan yang sulit daniel artikan . Kecewa, khawatir , benci .

"Kamu bisa liat kan, aku lagi ngapain?"

"Tapi kan, meskipun kamu lagi sibuk . Kalau ada orang ngomong tuh di jawab . Bukan malah di cuekkin gitu aja "

"Bisa kan semuanya di bicarakan secara baik baik, gausah pake bentak bentak aku"

"Ya terus kamu mau ngomong apa? Sepenting apa sih?" Tanya daniel mendekati azel

Azel memandang daniel sengit,  "Kamu bilang ini gapenting??? Kamu inget apa yang udah kamu lakuin semalem sama aku? Inget???"

"Emangnya aku kenapa?" Bentak daniel Emosi

"Kamu nyadar gak sih, niel . Apa yang udah terjadi semalem . Coba kamu inget inget "

"Euh.." daniel menjatuhkan dirinya ke kasur , mencoba menerawang dan mengingat kejadian semalam . Perlahan, memori saat dia bertengkar dengan azel sampai dia mabuk berat terbayang di otaknya .  Daniel pun melihat ke arah azel

"Jadi, kamu udah tau semuanya tentang hubungan aku sama saera???" Tanya daniel to the point

Azel memalingkan muka, mencoba menahan air mata.  Bagaimana bisa daniel bersikap sesantai itu

"Aku gak tau harus ngapain sekarang, niel .. aku beneran mau nyerai-in kamu atau tetap mempertahankan rumah tangga ini . Aku udah cape , niel sama semua kebohongan kamu . Aku tuh cewek, bukan mainan . Aku juga punya hati dan perasaan!! Kamu pernah bilang kan ke saera, kalau kamu itu gak cinta dan gak sayang sama aku? Aku bisa terima, walau itu rasanya sakit banget! Ya emang aku akuin, sejak awal kita nikah . Awalnya aku juga gak cinta dan gak sayang sama kamu, tapi setelah semua ini di jalanin"

Azel mengambil jeda untuk melanjutkan ucapannya . Mencoba menekan rasa sakit di dadanya .

"Hikss .. Rasa cinta itupun perlahan muncul niel, walaupun kamu gak pernah menyadarinya.."



________________

Minta vote nya dong qaqa 😁

 Di Jodohin | kang.daniel [COMPLETE√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang