"Beneran.Gue sama sekali belum pernah ngobrol sama dia.Tapi biarin.Bodo amat!"sahut gadis berambut sebahu itu.
"Lo itu ya!Masa sama temen sekelas sendiri gak pernah ngomong sih??""Iya.Selama ini lo dimana aja??"
Percakapan singkat ketiga siswi kelas XI itu,sampai bel berbunyi masih berlanjut.
"Gue mau kekantin,ada yang mau nitip gak?"tanya salah satu dari kelas mereka.
"Ren!Gue nitip boleh nggak?"Yossi berteriak pada Rena yang akan pergi kekantin."Apa?"
"Coklat ya..nih uangnya..makasih.."jawabnya sambil tersenyum.
"Jangan bilang kalo ini buat Andrea?"
"Ish!Apaan sih!"
Rena tertawa kecil lalu berlalu pergi.*<*>*<*>*
"Gila,lo Dit!!".Sekumpulan anak laki laki yang tengah nongkrong diwarung belakang sekolah.Gerombolan yang sebagian besar kelas XII dan XI IPS.
"Do,nih?"tawar salah satu anak kelas XII IPS 6 menyodorkan sebatang rokok dan satu lagi dihisapnya.
" Do siapa?"tanya Brian.
" Ya elo!Eldo lah..!Vian gak usah ditawarin kali,habis 5 bungkus..!"jawab Radit sambil tertawa yang dibalas tatapan sinis dari Vian.
"Nggak,bang."jawab Eldo dan melanjutkan kegiatan sebelumnya,main game.Eldo yang kadang gabung sama anak mereka,kalo dia sedang bosen dirumah.Bisa dibilang kalo dia gak suka nongkrong tiap hari."Sekali kali gak papa,asal jangan tiap hari.Males...haha!"katanya ketika ditanya Brian.Dan dia juga gak pernah ngerokok."Nggak.Gue takutnya rokok itu pahit.Ntar manisnya gue ilang,dong..Terus.".Jawabnya dengan gaya manja...Dan pernah juga ditaanya Adit,kenapa gak mau ngerokok,bukan laki itu.Dia menjawab,"Males,ah.Rokok yang gue hisap lama lama pendek.Kalo tambah panjang gue mau kali ya.....haha."jawabnya.Biasanya kalo pulang sekolah dia langsung pulang.Dia lebih suka main habis pulang sekolah.Cabut,emang sering.Kalo lagi mapel PKN atau yah..semua mungkin.Katanya dia itu pinter,tapigak pernah diliatin."Gue pinter,tapi gak ada yang tau.Coba,deh.Kalo mau batalin ulangan harian,gue juga yang atur.Kebanyakan gagal juga..."
Sering ada ulangan,tapi selalu batal gara gara rencana gak masuk akal dari Eldo.Yang bikin gurunya,gak jadi ulangan.Entah soalnya pada hilang,atau gurunya dibohongin dapet hadiah undian,atau bikin gurunya baper,juga jengkel setengah mati.Sampe gak mau masuk kelas.Yang akan buat jam kosong kelasnya.🍫🍦🍫🍦🍫🍦
"Duluan aja,Si.Gue mau beli buku."
Lalu gadis berambut sebahu yang tergerai itu pergi meninggalkan temannya.
Diandra menaiki angkot untuk menuju ke toko buku langganannya."Toko Healine,ya pak!"ucapnya ketika hampir sampai di tempat yang dituju.Setelah membayar ongkos,lalu Diandra masuk ke toko buku.
Ia memilih di rak bagian fiksi remaja.Ia mengambil beberapa buku untuk dilihatnya.Ada 3 buku,tapi rata rata ia sudah tau bagaimana alurnya.Lalu mengembalikan buku itu semula.
Sudah hampir 1 jam ia memilih buku,Udah jam lima,ternyata
Saat ia melewati rak ke 3 bagian fiksi,ada satu buku yang mencolok.Dian mengambil buku itu,dari deskripsi cerita sudah terlihat bahwa buku itu menarik baginya.
Lalu ia membawanya ke kasir."Berapa mbak harganya?"tanyanya sambil mengeluarkan beberapa lembar uang.
" 45.000,".Setelah membayar ia keluar menuju halte.
Ia mengirimjan sebuah pesan pada Bundanya.Bun,jemput aku,ya.Di depan toko Healine.
Send.Lalu muncul balasan dari bundanya.
Kamu ini kebiasaan.Bunda gak bisa jemput,lagi nyetrika baju Kenan,kamu ngojek aja ya?
Terdengar lengosan panjang dari Diandra.Sialnya uang tabungannya yang ia bawa habis untuk membeli novel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra
Teen FictionMenatap untuk sekedar tersenyum,tapi takkan pernah. Berharap untuknya tak ingin pergi.Menunggu apa yang takkan terjadi.Menangis dalam diam,untuk menanti sebuah jawaban.Berjuang, pada cinta yang tak terbalaskan. ALONE ME Diandra gadis cantik yang men...