satu

6.4K 447 11
                                        

Voment nya qawand

.
.
.
.

Namja tampan bertindik hitam di telinga itu tampak tenang memanjat pagar belakang sekolah. Ia dengan sigap melompat, mengabaikan ribuan kawat runcing yang berseliweran di atas pagar.

Tuk!

Bunyi sepatu putih nya menggema karena suasana yang hening.

Tidak ada yang salah disini, mengunjungi sekolah pada malam hari tentu bukanlah di kategorikan 'siswa rajin'. Tapi tidak baginya, ini semacam 'kegiatan rutin' untuk sekedar berkumpul.

"Yoongi!"

Si namja menoleh, melepaskan headseat biru di telinganya, lalu melambaikan tangannya.

Dia adalah Min Yoongi. Dikenal sebagai berandalan. Pemimpin dari geng terbesar di sekolah. Di juluki 'Devil'. Sudah membuktikan bahwa dia adalah remaja nakal yang di segani.

Yoongi berjalan ke arah teman temannya berkumpul. Duduk di samping pria bergigi kelinci.

"hyung, kau tau bahwa anak sebelah menantang kita?" pria bergigi kelinci itu memulai percakapan.

"anak sebelah? Waw besar juga nyali nya" pria yang terlihat lebih tua di antara yang lainnya menyaut.

"kau yakin jungkook?" pria bergigi kelinci yang bernama jungkook tadi hanya mengangguk.

"biarkan mereka" yoongi menyalakan rokok yang dari tadi ia pegang. Menghisap rokok itu lalu menghembuskannya. Dia terlihat tenang. Tak menanggapi pembicaraan teman temannya.

Yang lain menatap yoongi heran. Tak biasa nya yoongi membiarkan orang yang menantang nya lolos begitu saja.

Tak ingin memikirkan terlalu panjang mereka lanjut mengobrol. Yoongi yang masih tenang dengan rokok nya hanya melihat ke arah taman sekolah.
Tapi. Hey!

Ia seperti melihat gadis. Yoongi dengan serius melihat gadis itu. Gadis aneh yang memakai baju khas pasien rumah sakit, tak menggunakan alas kaki, dan berlarian di sekolah saat malam hari.

Apa yoongi salah lihat?

Ia menoleh ke arah teman temannya. Ingin memberi tahu apa yang ia lihat tadi.

Ketika melihat teman temannya yang sedang tertawa, ia jadi ragu untuk memberi tahu mereka.

Yoongi bangkit hendak menyusul gadis itu. Saat yoongi ingin berjalan temannya memanggil.

"kau mau kemana?"

"ke toilet" ia berlari mengejar gadis itu. Ia mengikuti gadis itu, tapi nihil. Gadis itu hilang.

"ah mungkin hanya halusinasi ku saja" ia memegang kepalanya. Memikirkan ini ia jadi benar benar ingin ke toilet. Berbalik hendak ke toilet ia melihat gadis tadi berdiri di pintu.

Kaget. Itu pasti. Tapi ia langsung bersikap tenang seperti tidak ada apa apa di depannya. Ia melewati gadis itu. Pergi ke toilet.

Gadis itu mengikuti yoongi ke toilet. Kesal, yoongi menoleh ke arah gadis itu.

"kau! Berhenti mengikuti ku" gadis itu terkejut.

"kau.. Bisa melihat ku?" gadis itu dengan masih terkejut menunjuk yoongi.

Yoongi menatap gadis aneh di depannya ini dengan tatapan bingung.

"kau pikir aku buta?" dengan nada angkuh khas nya, yoongi menyaut.

"jinjja?! Kyaaa ada yang bisa melihatku" gadis itu heboh, membuat yoongi semakin bingung.

"aku hyemi. Park hyemi" gadis itu mengulurkan tangannya.

Yoongi menatap tangan itu. Mengulurkan tangannya hendak membalas. Ia tak pernah membalas uluran orang. Tangannya bergerak sendiri untuk menyentuh tangan itu.

Saat mencapai tangan itu yoongi terkejut.

Tembus.

Tangan yoongi dan gadis itu tembus.

Gadis itu terlihat kaget.

Yoongi menatap tangan mereka tak percaya.

'apa ini bagian dari halusinasi ku?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

-bie

Lucid Dream • mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang