Takdir adalah sesuatu yang mempertemukan kita, karena kita tidak akan percaya pada fakta bahwa semua hal terjadi secara kebetulan
[-Sleepless in seattle-]Saat ini, aku dan teman teman ku sedang berkumpul di sebuah cafe. Sejak bel pulang berbunyi, aku yang berniat segera pulang dan menyelesaikan tugas negara - tidur - tiba tiba di seret Namjoon dengan brutal nya.
Dan, disinilah aku sekarang. Dengan malas aku menyeruput kopi pesananku sembari sesekali melirik mereka.
"Yoongi, itu bukannya Sera?" Seokjin, atau biasa di panggil Jin itu menunjuk seseorang yang baru memasuki cafe.
"Persetan dengannya" aku segera menyandarkan bahu ku yang terasa pegal.
"Benar? Kupikir kau akan berlari memeluknya dan meminta ia kembali bersamamu seperti dulu"
Jin menaik turunkan alisnya.
"I don't give a fuck" aku menatapnya dengan tatapan sinis, oh ayolah itu sudah terjadi 2 tahun yang lalu, mengapa masih di ungkit ungkit. Awas kau Kim sialan Seokjin.
"Lagipula aku sudah memiliki wanita"
Hening.
"Pfft bwahahaha" Jimin tertawa terbahak bahak dengan sesekali memukul bahu Hoseok.
"Hahahaha! Oh apakah itu benar? Haha" Taehyung menimpali tawa Jimin seperti orang kesurupan.
"Wah wah aku tak menyangka hahaha!" Jungkook memegangi perutnya yang mulai sakit karna terlalu banyak tertawa.
"Oh apa itu benar hyung?" Hoseok terlihat seperti antara menahan tawa dan menahan sakit di bahunya akibat pukulan Jimin.
"Cih, tentu saja!"
"Ow siapa nama gadis malang itu?" Jungkook tersenyum aneh.
"Park Hyemi"
"Eh? Ada apa memanggil namaku?"
Oh sial, ada apa dengan mulutku ini, aku menoleh dengan gerakan lambat ke arah kanan ku.
Bravo!
Gadis aneh itu sekarang berada di sampingku dengan raut wajah keheranan. Oh apa yang harus aku lakukan?
Mereka memandangi dengan tatapan bingung yang membuatku ingin lari saja dari tempat itu.
"Aku pikir Min Holly" celetuk Namjoon, membuat Taehyung dan Jimin tertawa kembali.
"Terserah" aku beranjak dari sana lalu segera keluar dari tempat itu, sedangkan Hyemi langsung membuntutiku.
"Yoongi, maksu-"
"Diamlah"
Seketika itu pula Hyemi langsung mengatupkan bibirnya dan menatapku dengan tatapan menggemaskannya.
Menggemaskan?
Cih apanya yang menggemaskan, menyeramkan sih iya.
👣👣👣
Aku memasuki rumahku yang terasa sunyi itu. Menapaki kaki ku dengan gerakan lambat menuju kamar ku.
Dengan kasarnya, aku melemparkan tasku di ranjang tempat tidur ku, lalu membaringkan tubuh kurusku.
"Hyemi" aku memanggil gadis itu saat kurasakan kehadirannya di sekitarku.
"Hm?"
"Soal tadi, lupakan saja" aku menolehkan kepalaku kearah tempatnya berdiri. Ia terlihat kebingungan dengan ucapanku tadi.
"Bagaimana bisa aku melupakan kejadian itu kalau aku saja tidak tau apa yang terjadi" ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada, tidak lupa matanya yang menyipit seolah sedang menyelidikiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream • myg
Fanfiction[slow update] Kita terikat oleh benang merah yang bernama hubungan. Kau, aku, atau siapapun itu tak akan bisa mengelak oleh takdir yang dibuat benang itu. "Jika bertemu denganmu berarti menyakitimu secara perlahan, lebih baik tak ada kata pertemuan...