tiga

3.1K 342 12
                                        

Oke, sesuai kemauan kalian gue akhirnya apdet, readers gue ganas juga ya ternyata :)

Happy reading( ͡°❥ ͡°)
-bie

.

Lucid Dream adalah keadaan dimana seseorang menyadari jika dirinya sedang bermimpi, sehingga dia dapat mengendalikan mimpinya sendiri.

Hyemi POV

Aku, Park Hyemi, seorang gadis penyakitan yang kehilangan masa kecilnya.

Dulu, aku sangat bahagia, bahkan aku sempat berpikir bahwa aku adalah gadis paling bahagia di dunia. Sampai saat itu, hari dimana aku di vonis memiliki penyakit Leukimia.

Di umur ku yang menginjak 10 tahun, hell, bahkan aku harus keluar masuk rumah sakit untuk mencuci darahku.

Aku kehilangan semuanya. Teman temanku, masa kecilku, dan kebahagiaanku yang telah ku susun serapi mungkin, hancur, hilang, dan tak terasa lagi.

Yeah, setidaknya aku tak terlalu terlihat menyedihkan.

Aku memiliki kedua orang tua dan satu adikku yang merawatku penuh kasih sayang tanpa mengeluh barang satu kali pun.

Apa yang bisa ku lakukan saat umurku masih terlalu kecil.

Ingin mengeluh pun tak akan bisa mengubah keadaan.

Menangis? Air mataku sudah kering sejak 7 tahun yang lalu, tepat saat aku mendengar bahwa aku memiliki penyakit.

Well, aku tak pernah berdoa agar sembuh, atau di beri keajaiban dari tuhan, tak ingin terlalu berharap, karna penyakitku ini susah untuk di sembuhkan.

"Eonni, sedang apa?" suara lembut yang berasal dari ujung ranjang rumah sakit menyadarkan ku kembali ke dunia nyata.

Aku menoleh, lalu tersenyum tipis kepada Jieun. Adik manis ku yang aku cintai.

"Tidak, hanya sedang menghitung keramik saja" aku mengusap pelan kepala adikku.

Jieun hanya mengangguk, lalu segera duduk.

"Jieun, bisa kau bantu aku? Aku ingin ke toilet"

Jieun menoleh kepadaku, lalu dengan sigap ia menuntun ku berjalan ke arah toilet.

"Kau tunggu di luar saja" kemudian aku segera memasuki toilet.

5 menit.

10 menit.

15 menit.

Jieun mulai gelisah, oh ayolah ini sudah hampir 20 menit dan Eonni nya belum juga keluar dari toilet.

Brak!

Jieun terlonjak kaget ketika mendengar suara seperti barang terjatuh.

Tidak. Itu bukan barang. Itu Eonninya.

"Eonni! Kau di dalam!? Eonni!" Jieun mulai menggedor pintu toilet dengan brutal.

"Ayah! Ibu! Eonni terjatuh di toilet" Jieun berteriak dengan suara bergetar ketakutan.

Tidak lama, pintu ruangan terbuka dan menampilkan ayah dan ibu yang sedang panik dengan terengah engah.

"Dimana Hyemi?!" Ayah berteriak membuat Jieun bertambah takut.

"D-di toilet"

Bugh bugh brak

"HYEMI!"

Semua gelap. Yang terdengar hanya suara Ayah yang berteriak memanggil dokter, suara Jieun dan Ibu yang terisak menangisi ku yang terbujur kaku.

Apakah sekarang aku boleh berdoa kepada tuhan?

Tolong, aku masih ingin hidup.

.

.

.

.

Tbc

Lucid Dream • mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang