Yang Terbaik [MakoHaru]

183 6 0
                                    

.

Koji Oji

.

MakoHaru

.

Hurt/Comfort

.

"Haruka"

Angin semilir berhembus perlahan, membawa aroma musim gugur yang akan datang. Dinginnya terasa mulai menusuk kulit, membuat bulu kuduk meremang, mengalihkan perhatian dari hamparan Tokyo penuh kerlip dibawah sana. Suara yang baru saja menyebut namanya terdengar mengalun lembut namun menyakitkan. Pemudai bertirai raven tersebut terdiam, tiba-tiba hatinya dilingkupi rasa tidak nyaman, ia menegang, merasakan jantungnya berdetak halus namun memberontak. Tubuhnya yang masih membelakangi pemuda lain di sana terdiam. Otak cerdasnya berputar meskipun serasa bagai gumpalan es yang membeku, Makoto, pemuda bersurai dark green tersebut, tidak pernah memanggil nama lengkapnya seperti itu, sekalipun. Terdengar helaan nafas pelan dari belakangnya.

"Apa..." pertanyaan berjeda. Debaran di dada Haruka makin mengetuk, rasa nyaman yang melingkupinya tiba-tiba menguat, "Sebaiknya kita kembali berteman seperti dulu saja?"

Dan benar, pertanyaan sehalus hembusan nafas tersebut mampu mengoyak hatinya. Tidak, dia bukan pemuda girly yang terlalu memuja cinta, dia juga bukan pemuda lemah, yang dia tahu selama ini dia hanya tidak peduli. Lantas mengapa sekarang seakan dingin menusuk permukaan kulitnya, merobek hatinya, dan membekukan otaknya. Dia hanya mampu menatap kosong ke bawah, tubuhnya kaku, bahkan hanya sekedar untuk menolehkan kepalanya.

"Kupikir," Makoto kembali berucap setelah jeda cukup lama myang embuat suasana terasa semakin kaku, "Ini tidak akan pernah berjalan dengan baik, bukannya aku sok atau apa, hanya saja," jeda lagi. Sebenarnya apa yang dipikirkan pemuda bodoh itu, Haruka menggeram pelan, dia ingin menoleh namun entah mengapa egonya sangat kejam.

"Hanya ingin melihatmu tersenyum, bahagia, dan tertawa, Haruka."

Makoto menggigit bibirnya, mencoba menahan rasa sakit yang mendera seluruh tubuh dan hatinya. Batinnya benar-benar tersiksa, sudah cukup ia selama ini menyakiti hati Haruka, dan .. hatinya. Seakan semuanya terasa sangat sia-sia, toh mau mereka bersama sebagai apapun, rasanya pasti tidak ada bedanya, akan tetap sama. Apalagi bila rasa iri sudah melingkupinya, tidak, haruskah Makoto bilang bahwa ia cemburu, sangat cemburu. Hanya beberapa hari kedatangannya, dan pemuda bergigi runcing sahabat mereka sudah memiliki senyum Haruka, tawanya, ah tidak sepertinya Rin memang selalu memiliki senyum Haruka, dan juga kebahagiaan pemuda pecinta air tersebut.

Makoto merasa semuanya akan lebih baik-baik saja tanpa ia harus jadi orang ketiga diantara ketiganya. Dan harusnya ia sadar, sedari dulu hanya ada Rin dan Haruka, bukan dirinya. Ada rasa yang tak bisa ia miliki seperti apa yang dimiliki persahabatan mereka dulu, hanya ada rasa Haruka dan Rin diantara keduanya. Pemuda perenang gaya punggung tersebut diam, menatap sayu pemuda di depannya. Masih terdiam, bahkan tidak meliriknya sedikitpun, sakit, bahkan rasanya hatinya sudah berantakan sejak ia memikirkan ini selama beberapa hari sebelumnya.

"Hahaha," akhirnya Makoto tertawa setelah tak ada pergerakan apapun dari Haruka, tawa pahit, "Jaa ne Haruka, sampai ketemu besok di tempat latihan," Jika aku masih sanggup melihatmu.

Lagi, Makoto hanya mampu tertawa, kali ini dalam kebisuan. Kedua kakinya mulai menyeret tubuh jangkungnya untuk segera beranjak, sebelum ia benar-benar hancur secara keseluruhan. Dia hanya tak ingin terlihat lemah di hadapan Haruka.

"Terima kasih untuk satu tahun yang sangat spesial, Haru chan." Dan senyum tulus menemani kepergian Makoto dari tempat tersebut.

Lantas dua kelereng gelap hanya mampu meneteskan air yang perlahan mulai menganak sungai.

.THE END.

Ini, hanya sebagai ungkapan perasaanku saat melihat Free! Iwatobi Swim Club. Rasanya Haruka tidak adil banget sama Makoto. Dari sisi fujo ku, hahaha, Makoto itu cintanya bertepuk sebelah tangan sama Haruka. Aku jadi gemes sendiri sama mereka, dan akhirnya jadilah ini. Haaaah, gomenne, padahal itu anime lama tapi aku baru menontonnya. Hahaha, I hope you like.

[COMPLETE] LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang