Edelwis memasuki area parkiran sekolah dengan senyuman yang tidak luntur, sehingga mengundang kebingungan dari murid Budi Sakti,mereka mengira bahwa Edelwis sudah tidak memiliki akal sehat,karena selama di perjalanan dia selalu tersenyum.
Gerry yang sedang bersamanya di parkiran pun ikut merasakan kebingungan sama seperti murid lainya"Wis lo masih waras kan?"polos Gerry
"Gak!"ketus Edelwis
"Yaelah,ketus amat lu neng!"ratu Gerry tetapi dengan rayuan seperti itu malah membuat Edelwis mendelik jijik melihatnya
"Kenapa tuhan ngirimin lo buat gue"ucap Edelwis sambil menatap Gerry lekat-lekat
"Gue cakep,famous,friendly,cool"ucap Gerry yang Tidak mencerna ucapan Edelwis tadi"bangsat,jadi lo ga senang sahabatan sama gue hah njing"lanjutnya
"Calm down bro,gue bencanda pe'a"ucap Edelwis santai
"Huft Gue kira Lo seriusan"lega Gerry
"Serius kok gue tadi ngomonya"jahil Edelwis yang membuat wajah Gerry merah padam
"Gue naik darah tinggi tahu nggak,kalau Udah ngobrol sama lo"ucap Gerry sambil mengelus dadanya sendiri agar emosi nya tidak melunjak
Tiba-tiba handphone Edelwis bergetar dan ia melihat terlebih dahulu nomor yang meneleponnya,dia tidak mengenalnya dan mematikan telepon itu tanpa menjawab nya
🐥🐾🐤
"Ma Edel pulang"teriak Edelwis sambil berjalan melewati Mamanya yang berada di dapur dengan seutas senyuman itu lagi,senyuman yang manis dan jarang dilihat Sinta
"Kamu kenapa senyam-senyum dari tadi Mama lihat"tanya Sinta dengan wajah penasaran
"Nggak apa-apa MA edel,cuma seneng doang hari ini ,makanya senyum terus"jawab Edelwis
"Kamu lagi suka seseorang yah?Jujur!"pintah sinta
"Engga kok Ma, mama tahu kan aku itu nggak suka cewek"bohong Edelwis,karena Sinta tahu pribadi putranya itu seperti apa
"Berarti kamu gak normal dong ngga suka cewek"ucap Sinta sambil tertawa dan Edelwis hanya diam karena itulah kemampuan yang diketahui semua orang"kamu gak usah bohongin Mama, Mama ini mama kamu apa yang kamu rasain sekarang si pasti mama tahu juga,kamu suka siapa sih?,kenalin dong gadis itu?,ternyata ada juga gadis yang bisa luluhin hati kamu"jujur Sinta sambil tertawa jahil
"Mama banyak tanya,Arra,nanti tunggu pacaran"
Ucap Edelwis menjawab pertanyaan Santi
"Cie Arra calon pacar Edel cieee"
"Orangnya enggak ada disini Ma"
"Edel tahu tidak cara nembak gadis gimana,kalau engga tahu biar mama suruh papa yang ajarin"ejek Sinta sehingga membuat Edelwis merona
"Mama ngeremehin Edel nih?"
"Gak kok,mama seneng banget,kamu sekarang jadi Edelwis yang baru,suka senyum,mau diajak bercanda, Mama jadi penasaran siapa sih cewek yang buat kamu berubah gini?,ajak kemari yah sayang"
Edelwis mengangguk-anggukan kepalanya sehingga membuat Santi merasa senang dan bahagia,dengan pribadi baru putranya
Seperti itulah
C
I
N
T
A
Membuatku merasa berbunga-bunga dengan kejadian yang kita alami tidak tahu sampai kapan ini akan berlangsung tapi aku yakin,rasa ini bakal ada selamanya,dan kuharap kau juga begitu
*Edelwis
Hi!readers
Dikit yaa,hehe nanti bakal aku post lagi kok jadi sans aja okey
Don't forget vote&coment guys
We hope you can like my story
"Pasti kalian pada bingung kenapa edelwis enggak tahu kejadian Arra tadi ,jadi tunggu part selanjutnya ya guyss"
Peluk cium dari Edra😘❤❤
*Arra ada di atas ya guys❤
Nb:mirip gue dong pastinya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
EDRA
Teen FictionArra sosok perempuan dengan sifat yang berubah-ubah, dan selalu terkena dengan kekerasan Papanya, Edelwis laki-laki yang mengeluarkan dia dari keterpurukan kekerasan yang Papanya perbuat. *follow sebelum membaca,selalu budayakan vote and,comen gaess*
