SUMPAH MAAF BANGET AKU TELAT POST DIKARENAKAN KESIBUKAN PRIBADI. SO HAPPY READING ❤ XX
Buku pelajaran menemani Edelwis yang sedari tadi berpikir,yup tugas mempengaruhi otaknya.ia merasa aneh tidak biasanya ia seperti ini,ia tidak tahu apa jawaban dari pelajaran Ekonomi padahal menurutnya sangat mudah.
Dia sangat yakin perasaan masih gundah dan kacau,ia masih memikirkan kejadian tadi beberapa hari ini juga ia selalu memikirkan adik kelasnya itu,ia sangat yakin bahwa dia benar-benar menyukai sosok Arra adik kelasnya,tidak bisa dipungkiri kenapa ia jatuh Cinta terhadap bocah.Kayak gua enggak bocah juga,pikirnya.
Edelwis beranjak dari meja belajar menuju ranjangnya,ia merebahkan diri agar sedikit tenang,menatap langit-langit yang hanya dihiasi oleh lampu sebagai penerang,tetapi tetap tidak bosan menatapnya seakan lampu itu adalah temannya, ia merasa bersalah terhadap kejadian tadi ia juga baru mengetahui bahwa Arra mempunyai ibu tiri dan Ibu kandungnya sudah tidak ada lagi, dan bodohnya ia malah menyalahkan gadis itu,sekarang ia tahu bagaimana perasaan Arra sebenarnya.ia menyesal.
Masih dlam pikirannya dan akhirnya Edelwis mentup matannya lalu tertidur.
"Pagi Mah,Pah"seru Edelwis menuju meja makan.
"Pagi Edel"seru kedua orang tuannya tidak kalah semangat
"Del,semalam kamu kok pulang telat enggak kek biasanya"Tanya Diran Papa Edelwis,Edelwis hanya memutar bola matanya ia sangat tidak suka dengan kekepoan Papanya ini.
"Temen aku masuk Rumah sakit"jawab Edelwis, Sinta menaikan salah satu alisnya menandakan pertanyaan siapa yg sakit,Edelwis mendekat kearah Mamanya yg berada didepannya lalu membiskan sesuatu"Arra Mah"bisiknya
"Serius kamu"khawatir Sinta Edelwis hanya mengangguk
"Edelwis cepat berangkat sekolah, kamu mau telat"potong Diran
"Mah,Pah aku pamit yah"ucap Edelwis mencium kedua tangan orang tuanya"nanti kamu harus cerita yah,kalau enggak"ancan Sinta Edelwis hanya mengangguk tertawa melihat tingkah mamanya itu ia sangat tahu kedua orang tuanya dapat dikategorikan sebagai orang tua paling ingin tahu dengan semua yang terjadi pada dirinya,tetapi ia yakin orang yg dipercayainya sampai sekarang Mamanya.
<<>>
Ruang kelas XI-Ips sangat ricuh membuat Edelwis pusing melihatnya,yah bell masuk belum mendering pantas saja ribut,Edelwis mengambil Handphonenya dan mulai mendownload aplikasi yang tak pernah ia pakai,selesai mendownload ia membuka aplikasi tersebut dan mengikuti cara mendaftarnya,dan sekarang ia mempunyai Akun Instagram yang benar saja seorang Edelwis Kevin Andranata yang terkenal sangat kudet tentang sosial media sekarang mempunyainya salah satu akun sosial media.
Dan tidak berapa lama banyak orang yang mengikuti akunnya itu,ia hanya acuh tidak memperdulikan hal itu, mungkin banyak orang yang mengikutinya karena profil nya menampakan rupa tampannya.Ia mulai menelusuri pencarian sebenarnya ia tidak mengerti tetapi karena teman-temannya sering membuka aplikasi ini jadi ia sedikit tahu cara menggunakannya,ia mulai menelusuri orang yang ia cari mulai dari nama ArraniaPratama dan ternyata itu akun bukan milik Arra melainkan milik fans nya Arra tetapi masa bodoh yang terpenting ia dapat melihat foto orang yang sudah mengubah perasaannya, dan saat itu bel berdering sehinggam menganggu aktivitasnya.
Bel istirahat menyambut para siswa untuk pergi ke kantin,begitu juga dengan Edelwis.
"Ra,lo masih marah sama kak Edelwis"kata Bianca, yah Arra memang bercerita kepada Bianca tentang kejadian kemarin dan Bianca berpikir bahwa itu tidak sepenuhnya salah Edelwis karena lelaki itu tidak tahu tentang kehidupan Arra, tetapi Arra menolak semua pendapat Bianca ia terus berpikiran negatif terhadap kakak kelasnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
EDRA
Teen FictionArra sosok perempuan dengan sifat yang berubah-ubah, dan selalu terkena dengan kekerasan Papanya, Edelwis laki-laki yang mengeluarkan dia dari keterpurukan kekerasan yang Papanya perbuat. *follow sebelum membaca,selalu budayakan vote and,comen gaess*