Budidayakan vote and coment guys 😘
Matahari menyelusup ruangan kamar Arra, membangunkan wanita cantik itu dari tidurnya,ia bangkit mengambil handuk dan baju ganti memasuki kamar mandi.
Arra menghampiri meja makan sudah terlihat keluarganya berkumpul seperti keluarga yang sangat bahagia, tapi keinginan tidak sesuai dengan kenyataan, Arra duduk di bangku sebelah kiri yang tidak diduduki siapapun, karena adik dan mama tirinya disisi kanan.
"Banyak makannya, biar tambah pinter ya kak"ucap Nova sembari menyendokan nasi kedalam piring Arra, Arra yang menerima perlakuan itu hanya diam, ia mengambil sendok nasi lalu membuang nasi itu kedalam wadah, dan menuangkannya kembali kepiringnya, Nando yang melihat kejadian itu sudah naik pitam ia ingin sekali memarahi putrinya itu tetapi ditahan oleh Nova yang mengelus dadanya.
Mereka makan dengan keadaan diam, tentram, tidak ada satupun yang bisa membuka topik, memang seperti begini biasanya, jadi bagi mereka sudah kebiasaan.
"Kak Rara nanti kalau jawaban yang semalam kakak ajarin ke farka benar, farka bakalan beliin kakak ice cream deket sekolah, kakak pulang cepat ya nanti"ucap Farka sambil memandang Arra dengan tulus.
Arra yang sudah menyelesaikan sarapannya langsung beranjak dari kursi,tanpa mengatakan sepatah kata apapun, melihat itu membuat Farka merasa sedih
"Farka jangan patah semangat nanti beli saja, pasti kak Rara makan kok"
"Beneran Ma?"tanya Farka semangat
"Iya,belajar yang Bagus yah agar pintar seperti Kak Rara"ucap Nova sambil mengelus pipi Farka lembut
"Ok Ma, dadah mama"ucap farka sambil melambaikan tangan,Nando pun juga mencium kening istrinya lembut.
^^
Arra memasuki pekarangan sekolahnya dengan lesu,ia sangat memikirkan kejadian semalam, ditambah adiknya yang melanggar apa yang menjadi syarat mereka,tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Arra dari samping, ia menoleh dan melihat teman sekelasnya.
"Hai Ra, btw lo udah nentuin kelompok bareng siapa aja"tanya Ando to the point karena ia tahu Arra adalah sosok cewek yang tidak banyak berbicara
"Belum sih tapi lo tahu kan dimana ada gue pasti ada Bianca hehe"
"Kalau soal itu mah gue tahu bener, kalian kan kembaran yang tak pernah terpisahkan"ucap Ando sambil meragakan perkataannya dengan tangannya, membuat Arra tertawa pelan, Ando yang melihat itu pun ikut tertawa, senyum manis Arra yang jarang ia lihat pun membawa kesan bangga, menurutnya Arra itu gadis cantik dan baik, lekukan badannya yang berisi itu menambah kesan seksi pada dirinya, parasnya yang cantik, pipi chaby, dan rambut yang bergelombang, juga kulit putihnya, membuat kaum adam gampang tertarik padanya, tetapi ia adalah gadis penyediri juga pendiam, membuat dia tidak dikenali banyak orang.
"Kembaran Bianca itu Kevin bukan gue "
"Dia punya kembaran? Cowok? "
"Iya"
"Gue engga pernah lihat"
"Kembarannya itu ganteng, sama seperti Bianca yang cantik"
"Iya juga sih gua udah ngebayangin gimana wajah kembarannya itu "
"Awas nanti lo jatuh Cinta loh"
"Homo dong,gua normal kali Ra"
"Udah dulu yah gue mau ke perpus"ucap Arra sambil meninggalkan Ando yang sedang melambaikan tangan kepadanya
'Baru ngobrol bentar, dah ngehilang, bener susah amat ambil hati dia, beda amat dari yang lain'batin Ando

KAMU SEDANG MEMBACA
EDRA
Teen FictionArra sosok perempuan dengan sifat yang berubah-ubah, dan selalu terkena dengan kekerasan Papanya, Edelwis laki-laki yang mengeluarkan dia dari keterpurukan kekerasan yang Papanya perbuat. *follow sebelum membaca,selalu budayakan vote and,comen gaess*