5

93 11 1
                                    

"Mom, jadi kita harus gimana?" tanya Edward. Ia sambil mencari kunci mobil milik mamanya itu. Karena ia yang akan menjemput adiknya.

"Biar aja dulu daddy kamu. Kita lihat sikapnya sama kita jadi gimana. Hm, jangan sampai Ellena tau dulu ya. Mommy masih bingung." jawab Mommy-nya.

Tiba-tiba handphone Elluna berbunyi.

[LINE]
David is calling . . .

"Halo?"
"Halo, kenapa?"
"Lo sama Ed katanya balik duluan? Kenapa?"
"Ada urusan."
"Oh gitu. Eh bilangin Ed dong, jawab chat gue. Penting. Soalnya karena dia gak bales makanya gue telfon lo. Maaf ganggu."
"It's ok. Nanti disampein. Bye."
"Oke dehh thanks!"

[OFF]

"Siapa itu Lun?" tanya Edward.

"Kata Dave, disuruh bales chat."

"Oke deh. Mom, Dave nggak tau sekolah Ellen. Gimana jemputnya?" tanya Edward sekaligus menyauti pernyataan Elluna.

"Pake maps aja, cari "Seattle Art School". Nanti ketemu kok." jawab mamanya.

"Okey bye!"

>>

Chat David belum juga dibalas oleh temannya itu. Padahal ia ingin sekali mengajak Edward bermain bowling besok.

"Tuh kunyuk kemana ya Mike? Lo tau ga?" tanya David ke temannya yang sedang membaca komik di sebuah aplikasi handphone-nya.

"I dunno. Tadi istirahat, adeknya sih minjem kamera gue. Tapi mungkin pas istirahat belom kelar, mereka udah balik."

"Wah, temen gue gak singkat lagi ngomongnya! Akhirnyaaaa!" kata Kevin senang.

Mike bingung, kenapa tiba-tiba dia tidak berbicara singkat.

>>

Dikala bingungnya Mike, ada gadis yang sibuk memikirkan nasib keluarganya.

Sebenernya siapa sih cewek itu?, batin Elluna saat itu.

Ia sedang berpikir. Sudah berapa lama kira-kira papanya bersama dengan wanita itu. Sebenarnya saat itu juga Elluna ingin bercerita pada temannya di Australia, Ethan namanya. Namun ia bingung, apakah Ethan masih mau mendengarkan keluh-kesah sedihnya?

Ethan adalah teman paling dekat Elluna di Australia. Dari semua teman Elluna, Ethan adalah teman yang benar-benar tau sikap Elluna. Mereka juga saling terbuka satu sama lain. Dan hanya pada Ethan, Elluna sedikit hangat.

[LINE]

Elluna A.: than..
Ethan Adriel: kenapa lun? tumben.
Elluna A.: lg dmn km?
Ethan Adriel: omaga, ni orang ga berubah :(
Ethan Adriel: jangan dingin-dingin kali lun :(
Ethan Adriel: aqu sedang di sekolahan hehe
Elluna A.: ow. ywd ntr aj than..
Ethan Adriel: gpp skrg lun. u know me right di sekolah hahahaha!!
Elluna A.: ntr aj than, kl ud plg ksh tw y.
Ethan Adriel: aku plg skrg. ok. wait hoho.

[OFF]

Elluna terkekeh. Temannya seperhatian itu. Padahal Elluna sudah mengerti bahwa memang temannya itu memang sekolah dan pasti sibuk. Tapi, Ethan sangat peduli. Ethan tau kalau sahabatnya sedang butuh teman curhat.

>>

Laki-laki itu terburu-buru berlari ke kantor guru. Untuk meminta izin pulang. Demi sahabatnya itu.

"Miss, excuse me. Saya bisa izin pulang gak miss? Saya kurang enak badan."

"Sebentar Ethan, kayaknya semester ini jatah kamu izin pulang sisa 4. Gimana?" sahut guru perempuan itu sambil sedikit tertawa meledek.

"Argh miss. I'm not kidding. Come on, i don't even care tentang berapa lagi jatah izin pulang saya. Ini lagi gawat miss." jawab Ethan.

Guru itu langsung paham bahwa Ethan benar-benar sedang ada sesuatu yang penting. Ethan pun tidak peduli seberapa sisa jatah izin pulangnya. Yang ada di benaknya hanya Elluna. Ya, Elluna.

>>

Ethan Adriel is calling you . . .

Ethan: Halo. Lo kenapa Lun?
Elluna: Gue bingung harus mulai darimana.
Ethan: Cerita aja Lun.
Elluna: Kata mom, daddy itu kesini bukan karena kerjaannya di Aussie udah selesai. But because of something. And you know what is it?
Ethan: What is it?
Elluna: Kamu tau Auntie Keiko? Dia bilang ke mommy kalo daddy like gimana ya. Mungkin semacem selingkuh gitu, Than. And now, i don't know what i have to do.
Ethan: Elluna stop crying. We will find the solutions. Daddy kamu udah tau kalo ur momma tuh udah tau tentang itu?
Elluna: Belom, cuz tadi pas Ed mau call daddy. Aku cegah.
Ethan: Okay good. Sekarang kamu keep calm. Tenangin diri. Later i'll call you pas udah kamu tenang. Inget keep calm. Everything will be okay. I'll help you kok!
Elluna: Okay Than. Thanks.

[OFF]

Elluna menangis tersedu-sedu setelah menutup telefon Ethan. Ia sedikit lebih lega setelah bercerita. Namun tetap tangisannya sulit berhenti. Lalu, Edward masuk ke kamarnya. Edward langsung memeluk adiknya itu.

Edward hanya diam. Ia bingung harus berkata apa. Sedangkan dia saja kalut.

"Aku cerita ke Ethan. Kita akan cari solusi bareng." ucap Elluna tiba-tiba. Edward hanya mengangguk. Edward rasa itu akan baik, mengingat papa dari Ethan adalah pengacara. Jadi bisa membantu.

"Tapi apa mommy okay kalo tau kamu cerita ke Ethan? Ini kan privacy Lun."

Elluna terdiam. Ia berpikir, apakah ia salah? Lalu harus apa dia? Sedangkan Ethan sudah terlanjur tau. Saat ini gadis itu hanya pasrah. Sembari menunggu keajaiban pada dia dan keluarganya.

Look So ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang