6

30 5 4
                                    

Tiba-tiba ketika sedang menunggu Edward pulang,
"Permisi!" teriak seseorang dari luar pintu.

Gadis itu langsung berlari ke bawah untuk membuka pintu rumahnya.

"Dave? Tau rumah gue darimana?"

"Gue kan peramal. By the way, mana Edward?" kata Dave. Kedatangannya sangat mendadak sampai mengagetkan Elluna.

"Bentar."

Elluna naik ke atas dan mengambil handphone-nya untuk menelfon Edward.

[LINE]
Calling Lil Bro . . .

Edward: heyho Lun? kenapa?
Elluna: Dave dateng. tau alamat darimana?
Edward: gue tadi kasih dia alamat kita, soalnya dia minta. lupa kayaknya alamat kita. dia pengen main. lah gue kaga tau kalo hari ini juga mainnya.
Elluna: yaudah buruan. Ellen udah sama lo kan?
Edward: iya bos, udah kok!
Elluna: oke take care!

[OFF]

Setelah menelfon Edward, Elluna langsung turun lagi mendatangi Dave. Ia menyampaikan bahwa Ed sedang menjemput adiknya dan sedang di jalan pulang. Jadi Dave diminta menunggu.

Setelah itu Elluna membuat minuman untuk Dave. Setelah itu, suasana menjadi hening.

"Hai. Lo berdua udah akrab nih ya? Asik!" sapa Edward yang tiba-tiba datang bersama Ellena. Ellena hanya geleng-geleng kepala. Heran kenapa kakaknya bersikap jadi sok dekat begini.

"Apaan, diem aja ade lu tuh. Diem banget. Padahal gue udah ganteng gini loh, tapi dia ga peduli bahkan noleh aja enggak. Parah banget."

"Duluan ya!" sahut Elluna dan langsung mengajak Ellena naik ke atas. Langsung gadis itu menyuruh Ellena ke kamarnya.

Sedangkan mamanya? Masih belum ingin keluar kamar. Saat Elluna sedang berjalan menuju kamarnya, ia sedikit mengintip ke kamar mamanya. Terlihat mamanya masih menangis. Daddy mereka belum tau mengenai hal itu. Sengaja ditutupi. Agar lebih leluasa menyelidikinya.

Edward dan Dave dibawah sedang bermain playstation yang dibawa Ed dari Australia. Dulu Edward sering bermain dengan Ethan. Dan sekarang dengan Dave.

Elluna jadi ingin menanyakan Ethan lagi, walaupun sudah telefon tadi. Rindu katanya. Rindu sahabatnya yang bawel luar biasa itu.

[LINE]

Elluna A.: e t h a n !
Ethan Adriel: LUNA? DEMI APA LO CHAT GUE DENGAN NAMA ETHAN?
Elluna A: ap si than. g gtu jg hzz.
Ethan Adriel: kenapa chat aku? kangen yah? uh jd terhura aku tu.
Elluna A.: gjd than. ud bye.
Ethan Adriel: ih Elluna!! sorry!
Elluna A.: gpp sih. bsn dsini cape.
Ethan Adriel: gue jd pengen kesana, menemani Elluna Aerilyne.

[OFF]

Sebetulnya Elluna memang sedang terlalu suntuk. Ia merindukan keluarga kecilnya saat semua hal buruk ini belum terjadi, tapi apa daya. Semua sudah terjadi. Biarlah berjalan mengalir mengikuti arusnya. Sekarang ini, ia sedang merebahkan diri di tempat tidurnya itu, dan tidak lama ia terlelap.

>>

"Luna, lo tidur ya? Wake up sis, makan malem dulu yuk. Mama udah masak loh!"

Elluna mendengar suara yang memanggilnya itupun langsung terbangun dan langsung beranjak dari tempat tidurnya ke pintu kamarnya.

"Cklek."

Suara pintu kamar gadis itupun terbuka. Sambil mengucek-ngucek matanya ia bertanya, "Daddy udah pulang, Ed?". Kakaknya itu menganggukan kepalanya dan memeluk adiknya tiba-tiba. Lalu mengajak adiknya turun ke bawah.

Di meja makan, suasananya hening. Belum ada yang membuka mulut.

Namun tiba-tiba,

"DRTTT-DRTTT" salah satu handphone di meja itu bergetar. Ternyata milik daddy mereka. Tanpa basa-basi, langsung diambilnya dan diangkat.

"Halo?"
"Oh oke. kamu mau dimana memang?"
"Siap, besok saya tunggu disana. See u!"

Mereka yang sedang makan malah berhenti dan mendengar percakapan daddy-nya itu.

"Siapa itu dad? Kok tumben daddy angkat call di meja makan. You haven't do this before" ucap Ellena sekaligus memecah keheningan.

"My bussiness partner. Penting."

Elluna langsung mengernyitkan dahinya setelah mendengar jawaban daddynya yang sangat dingin. Lalu kembali hening.

Setelah makan malam usai, mereka kembali ke kamar. Termasuk Elluna. Elluna curiga dengan sikap papanya itu, ia penasaran sebetulnya siapa yang ditelepon daddy-nya tadi. Tapi ia tidak tahu harus bagaimana untuk menyelidikinya.

"Tok-tok-tok"

Tiba-tiba pintu kamar gadis itu dibuka oleh kakaknya. Jarang-jarang Edward masuk ke kamar adiknya kalau bukan karena hal yang penting. Makanya Elluna langsung terheran.

"Lun, gue ngerasa kalo daddy tuh jadi dingin gitu tau ga sih."

"Iya, hm btw gue penasaran tadi daddy telfon siapa."

"Kan katany partner kerjanya. Masa iya kita mau curiga?"

Tiba-tiba terdengar suara,

"BRAKK"

Seperti suara barang jatuh dari sebelah kamar Elluna. Yang berarti itu adalah kamar orangtuanya. Elluna dan Edward langsung mengecek dan melihat mommy mereka menangis tersedu-sedu dan daddy-nya berjalan keluar kamar. Namun Edward menghalangi jalan daddy-nya keluar. Ia malah menarik daddy-nya untuk berbicara.

"Dad, what are you doing to mommy? Kenapa mommy nangis?"

"You better ask her. Daddy udah kerja cape, dia malah cari perkara. Bikin sumpek aja! Lagian kamu tau apa sih anak seumur kamu gak pantes ikut campur. Mending tidur sana!"

"For sure? Hm, where are you going right now? Pergi ke ............?"

tbc>>

ps: penasaran nggak Edward mau nyeletuk bilang daddy-nya kemana?
ikut terus yaaa cerita inii, vote kaloo suka dan boleh kasih kritik saran kok. hmm maaf ya jarang up.

Look So ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang