7

32 6 3
                                    

"For sure? Hm, where are you going right now? Pergi ke club? Haha"

"Mulut kamu dijaga ya kalo bicara! Siapa yang ajarin?" bentak daddy-nya.

"Enough! Adu mulut kalian nggak menyelesaikan masalah ini sedikitpun. Udah terserah daddy kalo mau pergi. Just go. Take care." ujar Elluna melerai Edward dan daddy-nya itu.

Setelah itu, papanya langsung pergi meninggalkan mereka tanpa melanjutkan pembicaraan. Edward langsung menatap adiknya itu dengan mata yang tajam dan Elluna sendiripun takut.

"Kenapa lu ga larang daddy pergi?"

"Buat apa ngelarang Ed? Dengan daddy pergi justru kita bisa ikutin dia dan tau dia kemana." jawab Elluna.

"Terus lu kira sekarang masih keburu nyarinya? Ga habis pikir ya gue sama lo. Heran. Nggak ngerti sama jalan pikiran lo."

"Oke maaf gue salah mungkin. Tapi apa dengan lo terusin adu mulut sama daddy itu bakalan memperbaiki keadaan? Enggak kan? Lo cuman bisa bikin mommy sama daddy tambah jauh, Ed! Udah terserah lo mau gimana nextnya. Lo atur sendiri." ujar Elluna dengan pasrah. Lalu ia berjalan kembali ke kamarnya. Gadis itu sudah hopeless dengan apa yang terjadi saat ini.

>>

Setelah kemarin melalui hari yang berat. Pagi ini Elluna bangun dan berharap bahwa semua akan baik saja dan terus begitu. Tapi tampaknya pagi ini dewi keberuntungan sedang tidak berpihak padanya. Mommy dan daddy-nya kembali bertengkar. Dan tiba-tiba terdengar suara Edward.

"I know you guys udah gak cocok. Atau gimana lah i don't know. Tapi please, jangan ribut di rumah ya. Kalian mikirin dong mental aku, Luna, sama Ellen. At least gausah aku atau Luna deh, tapi Ellen. Dia masih terlalu kecil buat denger kalian begini." ucap Ed panjang lebar.

Elluna sudah tidak ingin lagi mendengar kelajutannya, ia segera mandi dan bersiap ke sekolah. Setelah itu, ia turun ke bawah lalu melihat Ed dan Ellen sudah siap. Ternyata mereka sedang menunggu dirinya. Namun di dalam hati dia berdoa semoga Ed tidak mengingat kejadian kemarin yang membuat mereka sedikit tidak sepaham.

"Maaf ya kalian nunggu lama. Hehe. Oh iya, Ellen bareng kita Ed?"

"Santai. Nanti kita bareng Dave. Paling bentar lagi sampe. Soalnya mobilnya mau dipake mommy nganterin Ellen." jelas Edward dengan sangat rinci.

Elluna mengangguk paham. Tak lama Dave datang dan mereka langsung masuk ke dalam mobil Dave. Di mobil, Elluna tidak banyak bicara. Bahkan tidak bicara sama sekali. Ia hanya mendengarkan celotehan Dave dan Ed saja. Tak lama, mereka sampai di sekolah. Lalu ketiganya turun.

Dan lagi-lagi sepasang mata itu memandangi ke arah mereka dari jauh. Fokusnya hanya kepada Elluna yang sedang berada di antara David dan Edward.

"Makasih ya. Duluan. Ed, nanti pas balik tunggu di depan aja."

"Lo ngomong banyakan dikit ga bisa apa Lun? Ckckck" Dave sedikit terkekeh.

"Hm okay Lun. Good luck!"

Elluna tidak membalas lagi setelah itu. Ia langsung masuk dan jalan ke kelasnya. Edward dan David pun begitu.

>>

Begitu sampai di kelas,David dan Edward langsung duduk di kursi mereka.

"Eh lo nganterin Elluna ya tadi? Yang adek kelas anak baru itu?"

"Hm, iya."

"Wah gila. Ada apa lo pada ama dia?"

"She's my sister." ujar Edward yang langsung membuat teman sekelasnya yang berceloteh tadi langsung diam.

"What? Gila."

Semua teman-temannya di kelas langsung terkejut. Ya karena tidak ada yang tau selain Dave, Mike, dan Kevin.

>>

Elluna juga sudah di kelas. Baru saja ia sampai, Kyla langsung menghampiri gadis itu.

"Morning Lun, tadi lo dicariin sama Mrs. Agatha. Disuruh ke kantor gitu. Kayaknya soal eskul foto deh tapi nggak tau sih Lun." ujar gadis itu.

"Oh, sekarang? Atau kapan?" balas Elluna singkat.

"Haduh Elluna, tahun depan. Ya sekarang lah Lun!" jawab Kyla. Dia agak geram dan langsung menggelengkan kepalanya. Tidak mengerti kelakuan teman barunya itu.

Elluna langsung berdiri dan keluar ke kelas untuk pergi ke kantor guru.

>>

Di kantor guru, ternyata benar Mrs. Agatha akan membicarakan soal fotografi. Namun ia tidak hanya memanggil Elluna tapi juga ketua kelompok eskul ini, Mike. Tapi Mike belum datang juga.

"Maaf ya Elluna, kamu tunggu dulu saya mau panggil Mike."

Tak lama setelah itu Mike datang. Yap, bel sudah berbunyi, tapi mereka santai karena dipanggil ke kantor guru kok bukan untuk bolos.

"Okay, jadi saya panggil kalian itu untuk ngomongin masalah fotografi lah ya pasti. Jadi kan berhubung Elluna ini belum ada portfolio sama sekali di sekolah ini. Saya mau minta buat annual school party tahun ini, Elluna jadi tim dokumentasi inti. Gimana? Sama kamu juga kok, Mike. Tapi udah cukup kalian aja. Kan di puncak acara, emang biasa dokumentasi dua orang. Tapi yang lain boleh partisipasi cuman bukan di bagian puncak acaranya." jelas Mrs. Agatha dengan sangat detail.

"Ya gapapa sih, Mrs. Cuma dia mau nggak? Takutnya dia keberatan, apalagi kalo sama saya." sahut Mike.

"Eh-mm iya saya siap." jawab Elluna dengan terbata-bata.

"Oke Elluna, Oke Mike. Kalian nanti ketemu saya tiap pulang sekolah ya mulai besok. Untuk sedikit bimbingan lah ya." lanjut Mrs. Agatha.

"Hah? Oo-okay Mrs." sahut Elluna.

Tak lama, mereka diizinkan kembali ke kelas. Mereka berjalan di koridor tanpa berbicara satu sama lain. Namun akhirnya salah satu dari mereka berusaha memecah keheningan.

"Gara-gara hal ini saya jadi bakal ketemu orang kepedean kayak kamu everyday ya."

"Hh-mmm what do you mean?" balas Elluna sedikit tidak terima.

"Ohhh, jadi ........"

tbc→→

ps: semoga suka. jangan lupa vote yaa! boleh kritik dan sarannya.

Look So ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang