la

2K 161 28
                                    

"Deketin sekarang!"

"Aku—"

"Kalo begini terus, dia gak akan tahu kamu suka sama dia" kata Desy pada Gracia

"Lebih baik begitu cides, aku gak papa" jawab Gracia, Desy mengacak rambutnya asal

"4 tahun mendam rasa sama satu orang yang sama, gak cape Gre? Sumpah kita bisa bantu kamu untuk deketin Shani" ucap Desy lagi, yang kemudian di setujui oleh teman temannya yg lain.

"Cides, Shani itu beda. Dia nggak makan bekal dari mama seperti kita, dia nggak diam diperpustakaan sekolah sampai gerbang sekolah hampir ditutup, dia dikelilingi banyak orang. Dia beda, lebih tepatnya aku yang tidak sebanding dengan dia" kata Gracia, Lidya yang berdiri disamping Gracia mengetuk kepala Gracia pelan

"Kamu tuh ya, belom juga dicoba udah pesimis. Gini ya, logikanya kalo kamu ngerasa ga sebanding sama dia yaudah lupain dia. Dari pada setiap Shani lewat bikin kamu deg degan sampe sakit dada, carilah yang lain. Masi banyak manusia di dunia ini selain dia" Lidya menyeramahi Gracia, sementara Sisca hanya mengusap punggung Gracia.

"Apa aku salah punya rasa sama Shani kak Lid?" perlahan kepala Gracia menunduk, Lidya yg melihat itu menjadi tidak enak hati

"Bukan perasaan kamu yang salah, tapi kamunya. Diri kamu sndiri. Sudah tahu gak mampu masih aja dipaksakan"

Saat sedang berdiskusi perihal perasaan Gracia, tibatiba gadis yang sedang dibicarakan pun datang. Ah mungkin lebih tepatnya, melintas didepan Gracia dan teman temannya.

"Ah! Kasih dia ini!" Desy menyodorkan sebuah misting berisi nasi goreng yang memang Gracia buat untuk Shani.

Terdorong ketengah koridor kantin, Gracia brhenti tepat didepan Shani.

Tatapan Shani tepat melihat kearah Gracia. Kemudian Shani memiringkan kepala nya dan mengangkat sebelah alisnya.

Dengan gemetar, Gracia menyodorkan bekal nya sambil menunduk. Shani yang mengerti tertawa kecil lalu menerima bekal dari Gracia.

"Terimakasih ya—

Gracia"

Setelah mengucapkan itu, Shani pergi melewati Gracia. Gracia masih mencoba mencerna apa yang baru ia alami. Setelah beberapa detik, ia tersadar dan merasakan detak jantung tidak berdetak normal.

Gracia tersenyum manis, tapi kemudian keningnya mengerut






"Dia, tahu namaku?"

SS | Shania Gracia, Shani IndiraWhere stories live. Discover now