yo

1.3K 129 16
                                    

"Kamu gak capek merokok terus?"

"Nggak, kenapa?"

"Gak baik" Shani merebut paksa rokok dimulut Gracia. "Shan balikin!"

"Nggak. Mulai sekarang kamu berhenti merokok" dengan penuh penekanan, Shani berkata pada Gracia.

"Balikin Shan! Sini!" Gracia merebut batang rokok itu dari Shani, tapi sayangnya malah terlempar kebawah dan padam.

"Bisa gak, kamu diem aja? Gak ngurusin hidup saya?" tanya Gracia, Shani menggeleng. "Kamu itu temen aku, aku harus mengarahkan kamu kejalan yang benar. Kamu itu perempuan, bukan kodrat kamu untuk merokok Gre"

"Kalo pun merokok membuat mati, toh saya kan yang mati bukan kamu?"

Shani mendekati Gracia, memandang wajah Gracia dari dekat. Orang yang baru ia kenal 5 bulan yang lalu. Bertemu secara tak sengaja di rooftop sekolah. Saat itu Shani memergoki Gracia sedang merokok sendirian.

Shani memperhatikan wajah Gracia, sungguh. Gracia itu tanpa cela. Bibir yang ia pakai untuk menghisap nikotin itupun tidak terlihat hitam, tetap pada warna aslinya. Merah muda.

Gracia yang ditatap seperti itu hanya mengangkat alisnya.

"Aku punya cara supaya kamu gak merokok lagi" Shani mengeluarkan sesuatu dari dalam tas sekolahnya.

Chupa chups. Ia memberikan permen itu kepada Gracia.

"Maksudnya?" tanya Gracia, "Daripada kamu menghisap rokok, lebih baik kamu menghisap ini. Rasanya juga sama kan? Manis. Dan ini jauh lebih aman" Shani meletakan permen itu dimulut Gracia, secara paksa tentunya.

Shani pun mengeluarkan permen yang satunya, dan untuk ia konsumsi sendiri. Gracia memandang chupa chups miliknya, kemudian ia buang.

"Loh kok dibuang?!" tanya Shani kesal, Gracia hanya tersenyum. "Saya punya cara lain buat berhenti merokok" Gracia merebut permen Shani, dan menangkup kedua pipi Shani.

Chu!

"Ini akan bekerja" dan ya, hal yang bisa membuat Gracia berhenti merokok hanyalah Shani Indira.

SS | Shania Gracia, Shani IndiraWhere stories live. Discover now