ow

1.5K 135 14
                                    

"Dimana? aku jemput ya?"

"Baru abis matkul ci, jmput depan kampus aja ya?"

"Aku kesana"

"Hati-hati!!!"

"Iya Shania Gracia"







Percakapan dua gadis ditelpon pun terputus. Gadis yg dipanggil "Ci" dengan segera masuk kedalam mobilnya dan menjemput gadis yg satu lagi, yang diketahui namanya adalah Shania Gracia.

Tidak butuh waktu yang lama, hanya 10 menit waktu yang ditempuh, gadis itu sudah berada didepan gedung universitas Gracia.

"Ci Shaniii!!!" gadis bernama Gracia berlari menghampiri mobil dan kemudian memeluk si pengemudi.

"Gimana tadi?" tanya Shani

"Biasa aja, gaada yang menarik." jawab Gracia

"Udah makan belum?" Shani bertanya dan mengemudikan mobilnya

"Belum sih, lunch dulu gitu?" tawar Gracia, Shani mengangguk

"Boleh, drive thru ya? Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat" kata Shani, Gracia mengerutkan keningnya

"Suatu tempat?"

"Iya, tenang aja. Aku gak akan culik kamu kok" kata Shani sambil mengemudikan mobilnya

"Tapi aku rela sih klo diculik kamu" ceplos Gracia, Shani hanya tertawa kecil.



—|—




"Jadi sekarang kita mau kemana?" tanya Gracia sambil menyuapkan makanan ke mulut Shani

"Suatu tempat yang gaada di peta" jawab Shani, Gracia mencubit perut Shani

"Ah! Sakit ih!"

"Abis ditanya serius?"

"Jangan serius serius, mau aku seriusin?"

"Gombal terus" menyuapkan lagi makanan ke mulut Shani, Gracia tersenyum malu.

"Udah kenyang. Kamu juga udh selesai makan kan? Tidur aja, nanti aku bangunin. Perjalanannya cukup jauh" jelas Shani

"Yakin?"

"Iyaa, udah tidur gih"

"Sun jauh ga?" tanya Gracia, Shani mengangkat alisnya

"Ngapain sun jauh kalo bisa sun dekat?"



CUP!





—|—





Jam sudah menunjukan pukul 20.15 malam. Sudah 10 menit yang lalu mereka berdua sampai ditempat tujuan. Tapi Shani tidak bisa menahan hobi nya, melihat Gracia tidur dengan nafas teratur. Begitu damai, hingga membawa suasana hati Shani yang awalnya resah, bisa menjadi tenang kembali.

Tubuh Gracia menggeliat, perlahan matanya terbuka mencoba membiarkan cahaya masuk ke indera pengelihatannya.

Kemudian terfokus pada gadis yang tengah memandanginya, Gracia tersenyum. Begitupun Shani

"Udah sampai?" tanya Gracia, Shani mengangguk

"Dari kapan?" tanya Gracia lagi

"Barusan kok" jawab Shani, Gracia hanya mengangguk.

"Keluar yuk?" ajak Shani, Gracia mengangguk antusias.

Dan ketika mereka keluar dari mobil, mereka berdua terpukau. Mungkin lebih tepatnya Gracia, karena Shani sudah sering pergi ke tempat ini.

"Ini dimana Ci?" tanya Gracia kaget

"Ini tempat yang gaada di peta, buktinya kamu gak tahu kan?" jawab Shani, Gracia menoleh kepada Shani lalu menggenggam lengan Shani

"Ini, lebih dari sempurna" gumam Gracia, Shani yang mendengarnya merasa senang karena membuat Gracia bahagia.

"Gre"

"Iya?"

"Lihat langitnya deh" suruh Shani, Gracia mendongakkan kepalanya melihat langit malam

"Keren?"

"Banget ci, serius"

"Tapi kamu liat ga? Langitnya seolah ngebagi dua?" tanya Shani, Gracia mengerutkan alisnya

"Hah? Gimana?"

"Iya coba liat, langit sebelah kanan banyak bintangnya. Indah?"

"Eh iya, indah ci" jawab Gracia pelan

"Langit kanan itu seolah ngegambarin perasaan aku sama kamu. Adanya kamu dihidup aku sama kea bintang diatas sana, sama sama nyinarin hati, penerang hidup" jelas Shani, Gracia mengeratkan genggamannya

"Langit disebelah kiri juga seolah ngegambarin hati aku. Bedanya, itu waktu aku belum mengenal siapa itu Shania Gracia. Gelap, sepi, dan menyedihkan" jelas Shani lagi, Gracia menoleh kearah Shani. Ia berjinjit dan mencium pipi kanan Shani. Shani tersenyum

"Boleh minta sesuatu?" tanya Shani

"Of course"

"Aku minta, kamu jadi teman hidup aku sampai aku udah gak bernafas dan menginjakkan kaki dibumi lagi. Mau?" tanya Shani, Gracia menangis kemudian mengangguk dan memeluk Shani erat.















Ss ini lanjut tida?:v

SS | Shania Gracia, Shani IndiraWhere stories live. Discover now