Part 12 - Masih mencintaimu

2.5K 255 31
                                    

"Karna aku tahu, ini adalah kebahagian terakhir dari kisah cinta penuh penderitaan ini"

Sasuke menghampiri Hinata yang sedang berdiri di belakang sekolah.

"Maaf, membuatmu menunggu lama"

Hinata menghadap kearah Sasuke, Hinata menundukkan kepalanya saat menatap mata Sasuke yang terlihat sendu.

Sasuke tersenyum, lalu melangkah mendekati jarak mereka.

Hinata mengangkat kepalanya. Jarak dirinya dan Sasuke sangat dekat, dan hingga membuat Hinata menggigit bibirnya tanda dia gugup.

Tangan Sasuke menyentuh pipi Hinata.
"Kau semakin kurus, Hinata. Tidak ada pipi chuby di sini lagi"

Hinata tersenyum kecil.
Lalu memegang tangan Sasuke yang menyentuh pipinya. Lalu tangan Hinata yang satu lagi menyentuh kelopak mata Sasuke.

"Dan aku melihat kehampaan di mata tajam mu, Sasuke"

Sasuke menyentuh tangan Hinata yang menyentuh kelopak matanya. Lalu menaruh tangan Hinata tepat di dada Sasuke.

"Di sini. Rasanya sangat menyakitkan"

Hinata memeluk Sasuke. Menangis di dada Sasuke. Dan pelukan itu di balas oleh Sasuke dengan pelukan erat.

Tes

Sasuke menangis, begitupun dengan Hinata.

"Maafkan aku Hinata, aku mohon maafkan aku"

Sasuke terus meminta maaf kepada Hinata.

Sasuke dan Hinata terlalu larut dalam kesedihan mereka. Hingga tak menyadari ada seorang yang menyeringai sinis tak jauh dari mereka.

"Teruslah berpelukan. Karena itu adalah pelukan terakhir kalian" Bisik pria yang tak jauh dari Hinata dan Sasuke.

Lalu pria itu pergi meninggalkan Hinata dan Sasuke yang masih berpelukan.








********






Hinata menggenggam tangan Sasuke.
Saat ini mereka sedang berkeliling taman.

Bolos?

Ya, mereka saat ini sedang bolos dan memilih menghabiskan waktu untuk bersama.

Sasuke sesekali menggoda Hinata dengan gombalan-gombalan, hingga membuat Hinata bersemu merah.

Mereka berjalan menuju pohon yang berada di tengah taman.

Di sana Hinata duduk di bawah pohon dan Sasuke yang menidurkan kepalanya di paha Hinata.

Mereka sama-sama memejamkan mata, menyerap angin uang membelai lembut pipi mereka.

Sasuke membuka matanya.

Sasuke masih menggengam tangan Hinata dengan erat dan sesekali mengecup telapak tangan Hinata.

"Aku mencintaimu, Hinata" Ucap Sasuke pelan.

Hinata membuka matanya dan menatap lembut Sasuke.
"Aku lebih mencintaimu, Sasuke"

Lalu mata Hinata terpaku dengan cincin pertunangan di jarinya.

'Jika saja kau lebih cepat menyadarinya, Sasuke. Maka tak ada perpisahan di antara kita" Batin Hinata sedih.








********





Mobil Sasuke berhenti tepat di rumah Hinata. Sasuke mengantar Hinata pulang. Setelah seharian mereka berkencan untuk terakhir kalinya.

Hinata keluar dari mobil Sasuke begitupun dengan Sasuke.

"Apa perlu kutemani, Hinata?"

Hinata menggelengkan kepalanya.

"Aku mempunyai firasat buruk, Hinata. Aku temani mu hingga Toneri pulang ya?"

Hinata kembali menggelengkan kepalanya.

Saat tadi siang Toneri mengabari Hinata bahwa Toneri akan pulang tengah malam, karena ada urusan dengan pamannya Hizashi.
Itulah sebab kekhawatiran Sasuke.

"Selama ini aku sudah biasa tinggal di rumah sendiri, Sasuke"

"Tapi...."

"Aku baik-baik saja. Percayalah padaku"

Sasuke menatap Ragu Hinata lalu menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku pergi. Tapi sebelum itu..."

Cup

Sasuke mencium bibir Hinata.

"Aku sangat mencintaimu, Hinata. Dan kau harus tau itu" Ucap Sasuke sesudah melepaskan ciuman nya terhadap Hinata.

Sasuke memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan kawasan rumah Hinata.

Tes

"Aku lebih mencintaimu, Sasuke"

Hinata menghapus air matanya yang sempat jatuh. Lalu memasuki rumahnya.

Ceklek

Hinata memasuki rumahnya.

Gelap

Itulah yang menggambarkan rumah Hinata.
Hinata meraba dinding, mencari Saklar lampu.

Brugh

Hinata jatuh pingsan kelantai saat ada yang memukul Hinata.

Pandangan Hinata memudar, Hinata menatap bayangan Laki-laki yang telah menyeringau melihatnya.

Hinata mengenali pria itu.

Namun sebelum menyebutkan nama sang pria. Kegelapan telah mengambil alih.
Hinata pingsan.

Sang pria yang melihat Hinata telah pinsan, langsung berjongkok kelantai.

"Maafkan aku, Hinata. Tapi rasa sakit harus di bayar setimpal"














Yaampun
Sumpah gaje banget kan?
Buru-buru, jadi gaje kyk gini.
Maafin author ya🙏

Btw cerita ini ajan tamat beberapa part lagi looo.
Sekitar 5 atau 4. Atau mungkin lebih kurang

Vote and comment bila kalian kasian kepada author.






Cinta Sendiri (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang